{24} MBA" CEO KERENNN

1.9K 476 21
                                    

BRAAAKKKKKK

Meonggg

Seekor kucing orange yang tadinya tengah tertidur mengeliat diatas tempat tidurnya yang terbuat dari kain berudu. Di lehernya terpasang kalung dengan nama MOCI.

"Ck kenapa si mereka ga becus, jadi bikin perusahaan down lagi" desis seorang wanita yang mendekat bersama pria yang menunduk dan memunguti dokumen yang baru saja terbang.

"Ya ampun Mociku sayanggg pasti kamu kaget ya??"

Suara wanita itu berubah, dia segera mendekat pada kucing jantan kesayangannya itu dan mengangkatnya.

"Uluhhh uluhhh makin hari makin gembul aja Mocii" ucap wanita itu sembari menciumi kedua pipi kucing yang wajahnya nampak pasrah.

Sekertaris wanita tadi hanya diam menatap interaksi keduanya dengan senyuman canggung. Bosnya ini sangat tergila-gila dengan kucing orange yang terkenal bar-bar, bahkan dia membuat perusahaan dengan logo dan menamainya dengan nama kucing itu.

Entah bagaimana dia bisa tergila-gila dengan kucing orange tersebut. Namun yang ia tau setelah bosnya menemukan Moci perusahaannya mulai bangkit dari keterpurukan. Bahkan sekarang menjadi perusahaan terbesar yang menjual berbagai macam peralatan dan makanan kucing.

Karin Stephen adalah nama wanita itu, dia menjadi CEO yang sukses setelah menemukan Moci yang terduduk di dalam kardus bekas seolah-olah meminta untuk diadopsi. Padahal dia tengah mengeluarkan pupnya disana.

Kucing yang malang dan butuh kasih sayang, itulah kesan pertama Karin pada Moci. Moci sangat kurus dan penuh kutu waktu itu, berkat Karin yang memberikannya rumah dan makanan yang bergizi Moci sekarang bahkan mempunyai berat badan yang berlebih.

"Oh ya Za, tentang brosur yang gue sebar gimana?" Tanya Karin, dia memangku Moci dan mengusap kepala Moci di atas kursi kantornya.

Reza, sekertaris Karin meletakkan dokumennya diatas meja dan menggeleng. "Belum ada perkembangan, soalnya ga ada foto yang tertera. Polisi juga masih nyari?" Tanya Reza.

Karin menghela nafas, dia menunduk menatap Moci yang tengah menyedot es tehnya. Dia tengah mencari adiknya yang hilang sejak lahir, Karin hanya tahu kalau adiknya memiliki tanda lahir di tengkuk lehernya saja. Ibunya juga sudah meninggal setahun yang lalu, sebenarnya dia tidak tau kalau dirinya bahkan mempunyai adik namun disaat-saat terakhir sang ibu lah dia baru mengetahui fakta tersebut.

"Tapi gue yakin ga lama lagi Lo bakal ketemu sama adek Lo itu" ucap Reza sembari tersenyum. Mereka berdua memang sudah berteman sejak SMA jika saja Reza tidak di depak dari perusahaan dulu dia bekerja dia tidak akan berakhir menjadi sekertaris wanita gila ini.

Kalian pasti bertanya-tanya kenapa Reza menyebut Karin wanita gila. Itu karena selain menjadi CEO perusahan berlogo kucing orange wanita ini juga seorang pembunuh bayaran.

Drrrrttttt

Karin menatap ponselnya yang berdering, dia kemudian mengambilnya dan menatap layar ponsel yang menunjukkan nomor seseorang.

"Klien lagi?" Tanya Reza.

"Hm, gitu lah" jawab Karin, dia kemudian menekan tombol hijau dan langsung merubah ekspresi wajahnya.

Karin berdiri dan meletakkan Moci keatas mejanya, dia berjalan menuju jendela dan menatap langit-langit yang mulai menggelap.

"Berapa bayarannya?" Tanya Karin.

"....."

"Oke, deal" ucap Karin sembari tersenyum melihat pemandangan kota di bawahnya.

Reza sudah tidak kaget melihat ekspresi Karin, dia memilih untuk menatap Moci yang sedang rebahan manis diatas meja. Kucing orange ini....

TRIO KWEK-KWEKK {🦆³} S3Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang