Hani segera berdiri setelah melihat mobil Erlan mendekat. Sedangkan Rasya sudah pergi beberapa saat lalu untuk menyusul Velin takut bocil mereka itu di culik kucing garong.
Erlan keluar dari mobil dan mendekat pada Hani yang juga sudah keluar dari cafe. Hani tersenyum manis, mengingat ucapan Rasya mengenai pria ini yang ternyata akan melamarnya.
"Udah selesai kerjanya?" Tanya Hani.
Erlan yang berdiri di hadapan pria itu mengangguk dengan wajah datar. Dia mengamati Hani dari atas sampai bawah, Hani memakai pakaian sedikit terbuka yang memang merupakan ciri khasnya namun Erlan yang berhasil di hasut oleh Daniel mengartikan lain cara berpakaian Hani ini.
"Untuk masalah yang Lo bilang, kayaknya gue bisa bantu. Gue punya ide buat lamaran Lo" ucap Hani, dia mendekat dan memeluk lengan Erlan.
"Gimana kalo kita bahas tempatnya dulu yang harus romantis? Harus kekinian dan nuansanya mewah" ucap Hani.
"Lo bisa tambahin kelopak bunga diatas lantai atau rumputnya, ada meja buat dinner dan banyak lampion. Kalo bisa si yang ada kolamnya, tambahin juga musik biar makin romantis" cerocos Hani.
"Gimana?" Tanyanya meminta pendapat Erlan.
Bukannya menjawab Erlan malah menanyakan sesuatu yang membuat Hani menyerngit kebingungan.
"Lo ketemu sapa siapa aja di cafe?" Tanya Erlan.
"Ga mungkin cuma sama temen-temen Lo kan?" Potong Erlan ketika Hani hendak berbicara.
"Maksud Lo?" Tanya Hani yang nampak kebingungan.
"Apalagi pake baju kaya gini, jujur aja Lo ketemu sama siapa tadi?" Tanya Erlan lagi.
"Temen gue, si Rasya cuman karena bocil gue belum muncul dia nyusul ke supermarket" jawab Hani. Dia kemudian tersenyum dan memukul pelan dada Erlan.
"Pikiran Lo jangan kemana-mana lah" kata Hani. Hani melunturkan senyumnya melihat wajah datar Erlan.
"Kayaknya pikiran Lo emang kemana-mana ya" ucap Hani.
Hani melepaskan pelukannya dia lalu bersedekap dada menatap Erlan.
"Gue bukan cewe murahan yang doyan sana sini" ucap Hani, dia tidur dengan para bangsawan juga harus menyeleksi dengan ketat. Ada beberapa kriteria para pria yang bisa tidur dengannya. Bukan sembarang pria.
"Nyatanya Lo emang begitu kan?" Tanya Erlan.
"Lo itu succubus kan?" Tanya Erlan lagi. Hani terdiam, bagaimana pria ini tau?
"Gue udah cari tau identitas Lo tapi ga ada satupun gue temuin identitas Lo" ucap Erlan.
"Jadi Lo ga percaya sama gue?" Tanya Hani, Erlan diam menatap Hani yang berdecak dan bersedekap dada.
"Siapa yang bilang gue succubus? Gue cincang sini"
"Tapi gue ga bisa dapet informasi apapun tentang identitas Lo" kata Erlan.
Hani kembali menatap Erlan, dia tengah berusaha memutar otaknya. Mencari alasan yang logis, pria ini memang memiliki banyak koneksi jadi dia harus berhati-hati tentang identitasnya.
"Kalo gue bilang gue anaknya tukang bakso yang tiap hari pegang Walkie talkie emang Lo bakal percaya?" Tanya Hani.
Melihat Erlan yang hanya diam Hani menghela nafas lalu menarik lengan pria itu.
"Udah lah kalo mau ribut lanjut di rumah aja kita bukan lagi buka pertunjukan drama begini" ucap Hani melihat ada beberapa orang yang sudah berkumpul di sekitar mereka.
Mereka berdua berjalan menuju mobil Erlan. Namun belum sempat Hani menyentuh pintu mobil pria itu Erlan menarik lengannya membuat Hani terhuyung ke belakang.
KAMU SEDANG MEMBACA
TRIO KWEK-KWEKK {🦆³} S3
FantasySELAMAT MEMBACA TKK SEASON 3 JANGAN LUPA TINGGALIN JEJAK KALIAN YA^^ KALAU BELUM BACA SEASON 1 DAN 2 KALIAN BISA BACA DI LIST BACAAN AKU. 🤍🤍🤍🤍