Velin berjalan di trotoar sembari memegang sosis panggang yang sudah membeku. Dia tidak tau harus mencari kemana lagi pria yang mau menjadi kekasih pura-pura nya.
Duk
"Aduhh kepala Velin..."
Velin mundur kebelakang dia mengusap kepalanya lalu menatap sengit kearah tiang listrik yang baru saja dia seruduk.
"Heh kamu tiang listrik! Berani-beraninya kamu nabrak Velin ya!! Kamu gatau otak Velin kan kosong kenapa kamu tabrak!" Ucap Velin sembari menunjuk tiang listrik di depannya dengan sosis panggang miliknya.
"His ngeselinnn,,,, jawab dongg jangan diem ajaaa"
"Gila mirip bocil aja kalo lagi ngamuk, benda matipun jadi sasaran dia" ucap seorang gadis yang melihat tingkah Velin.
Velin langsung menoleh tapi sayangnya gadis itu sudah berbalik dan mulai melangkahkan kakinya menjauh.
"H-hani!!" Panggil Velin, Velin menatap gadis yang tadinya berjalan berhenti beberapa meter darinya.
"Ah pasti bukan" gumam Velin dengan wajah lesu, dia berbalik dan membuang sosisnya lalu berjalan melewati tiang listrik begitu saja.
Namun belum genap tiga langkah dia meninggalkan tiang listrik sebelah tangannya tertarik kebelakang membuat tubuhnya perlahan berbalik.
"Bocil!"
Kini Velin menatap siapa yang baru saja menarik tangannya. Kedua matanya membulat melihat Hani yang kini berdiri di depannya dengan wajah terkejut.
"Haniiiiii" teriak Velin tak kalah kencang.
Hani tertawa, dia kemudian menarik Velin masuk kedalam pelukannya dan menepuk kepala Velin dengan sebelah tangan.
"Emang bocil gue itu spesies langka yang bisa di temuin sekali dalam seabad" ucap Hani.
"Huaaa ini beneran Hani kan? Ga bohong?" Tanya Velin yang langsung dijawab dengan anggukan oleh Hani.
"Yess ini gue Vel, temen Lo, sahabat Lo... Akhirnya gue temuin Lo juga"
Velin mencebikkan bibirnya, dia mengeratkan pelukannya dan menangis karena akhirnya dia bisa bertemu dengan Velin.
"Huaaaa Velin kira cuma Velin yang masuk ke cerita ini huaaaa"
Kini Velin duduk di tengah-tengah Rasya, Hani, Luke dan Javier. Hani menggelengkan wajahnya melihat Velin yang masih saja menangis.
Rasya yang sudah enggan mendengar tangisan Velin akhirnya menyumpal mulut Velin dengan sepotong apel.
Velin menghentikan tangisannya, dia mengunyah apelnya dan menatap Rasya yang tengah membersihkan ingus di hidungnya.
"Jadi Vel, Lo bisa ceritain apa yang Lo temuin pertama kali setelah Lo bangun di dunia ini?" Tanya Rasya. Velin mengangguk, dia kemudian menceritakan tentang Candra kw dan semua yang ia ketahui pada mereka.
.
.
.
.Candra menghela nafas berulang kali ketika dia tidak berhasil menemukan Velin. Dia duduk di bangku taman dan menatap beberapa orang yang tengah membuat boneka salju di depannya.
"Eh Can Lo beneran percaya kalo Velin punya pacar? Gue si engga"
Candra menoleh ke samping melihat segerombol pria datang dan seorang pria yang mirip dengannya.
"Lagian dia kan dari awal suka sama Lo, kasian juga gue pikir-pikir. Bayangin aja orang yang Lo suka ternyata malah jadi kakak tiri Lo sendiri"
Bugh
KAMU SEDANG MEMBACA
TRIO KWEK-KWEKK {🦆³} S3
FantasySELAMAT MEMBACA TKK SEASON 3 JANGAN LUPA TINGGALIN JEJAK KALIAN YA^^ KALAU BELUM BACA SEASON 1 DAN 2 KALIAN BISA BACA DI LIST BACAAN AKU. 🤍🤍🤍🤍