Setelah selesai sarapan pagi Zakari dan teman-temannya berjalan-jalan mengecek kondisi bangunan terbengkalai yang ada di dusun. Walaupun saat mereka pamit pak RT tidak menanggapi apapun tentang ucapan mereka, yang artinya mereka belum bisa mendapatkan ijin dari pak RT.
"Gue liat bangunannya masih bagus walaupun udah lumutan" ucap Andri, dia mendongak dan melihat bangunan bekas puskesmas yang ada di depannya.
"Sebenernya awal mula dusun ini bisa jadi dusun kosong itu kenapa si?" Tanya Nadya.
Zakari mendekat dan mengangkat tempat sampah yang terguling. Dia menghela nafas lalu kembali berdiri dan menatap teman-temannya.
"Dulu waktu pandemi covid-19 dusun ini yang pertama kali ditemukannya warga yang positif " ucap Zakari.
"Ah pandemi yang 20 tahun lalu itu? Ya ampun, gue juga denger dari emak bapak gue yang waktu itu baru nikah. Banyak korban jiwa berjatuhan, makanya emak bapak gue nikahannya ga dirayain cuma sah habis itu goyang kasur malemnya" cerocos Andri.
Yulia yang berada di sebelah Andri berdecak, dia bersedekap dada dan mengamati bangunan bekas puskesmas yang nampaknya hangus terbakar.
"Kayaknya ini bangunan dulunya kebakar yah?" Tanyanya.
"Kayaknya si gitu, yaudah ayo lanjut jalan-jalannya" ajak Farhan, dia sedari tadi mengusap bahunya dimana bulu kuduknya terus saja berdiri.
"Ayo Za..." Ajak Nadya, dia menatap Zakari yang terdiam menatap ke dalam bangunan.
"Ayo"
Zakari berbalik, dia berjalan menuju Nadya dan mengusap tengkuknya yang mendadak dingin. Entah kenapa dia seperti tertarik ke dalam bangunan itu.
"Gila bisa-bisa besok si Farhan jalannya miring-miring tuh" ucap Hani, dia bersedekap dada dan bersender pada pintu rumah sakit sembari menatap Eunike yang terus memeluk sebelah lengan Farhan.
"Mereka siapa?"
Tiba-tiba muncul seorang pria berseragam lengkap di sebelah Hani membuat Hani hampir berteriak karena terkejut.
"Anjir Dok Lo ngagetin gue aja!" Hani menoleh ke samping dan mengelus dadanya sendiri.
"Maaf ya saya tidak sengaja, lagian kenapa kamu liatin mereka sampe sebegitunya? Mereka bukan cucu-cucu pak RT yang suka bikin rusuh kan?" Tanya dokter tersebut.
"Mereka orang yang gue ceritain tempo hari itu loh..." Jawab Hani.
Sang dokter terdiam, dia kemudian tersenyum miring dan mengangkat Gunting serta pisau operasi di tangan kanan dan kirinya.
"Perlu saya eksekusi sekarang?" Tanyanya.
Hani mundur kebelakang, penampakan dokter itu sekarang benar-benar menakutkan. Ditambah lagi wujud aslinya terlihat. Dengan kulit melepuh dan terbakar dia tersenyum lebar dan mengangkat dua senjata andalannya.
Drapp drapp drappp
"DOKTER KUNTI BIRU MAU LAHIRAN!!!!!" teriak hantu yang sama dengan Hani namun bedanya dia datang sembari berlari.
"Oke mari kita adakan operasi dadakan! Siapkan kamar dan bawa nyai ke sana" ucap dokter di depan Hani yang kembali normal dan berdiri menatap salah satu susternya.
"Siap laksanakan!" Ucap suster di depan, dia berbalik dan kembali berlari dengan kaki terpincang yang bengkok.
"Hani kamu mau ikut menangani operasi kali ini?"
Hani menggeleng, "Makasih dok tapi gue masih ada urusan, titip salam buat anaknya nyari yang ke-29" ucap Hani sembari menyeret tubuhnya dan menjauh dari sang dokter.
KAMU SEDANG MEMBACA
TRIO KWEK-KWEKK {🦆³} S3
FantasySELAMAT MEMBACA TKK SEASON 3 JANGAN LUPA TINGGALIN JEJAK KALIAN YA^^ KALAU BELUM BACA SEASON 1 DAN 2 KALIAN BISA BACA DI LIST BACAAN AKU. 🤍🤍🤍🤍