{20} KENA BATUNYA

2.7K 621 24
                                    

Hani sekarang duduk di balkon kamar dengan perasaan campur aduk. Sepertinya dia benar-benar melakukan kesalahan yang besar. Bahkan dia sendiri tidak bisa menyalahkan Rasya sekarang.

Hani bertemu Rasya saat dia duduk dibangku kelas 2 SMA. Awalnya dia hanya berteman dengan Velin, karena Velin adalah gadis polos yang tidak tega Hani tinggalkan sendiri. Velin sering menjadi sasaran bully lantaran dia sangat mudah di bodohi.

Hani sangat ingat ketika mereka bertemu Rasya yang saat itu sedang di bully oleh teman sekelasnya. Velin tanpa ragu mengulurkan tangannya pada Rasya dan mengenggam tangannya. Dan mulai pada saat itulah mereka berteman.

Menurut Hani Rasya tidak patut berteman dengannya yang burik dan bodoh. Gadis itu sangat cantik, Rasya benar-benar sempurna. Sampai Hani melihat sisi lain Rasya ketika penyakit gadis itu kambuh.

Hani memejamkan matanya, rasa sesak mulai menyerbu dadanya sekarang. Dia kembali mengingat pertemuan pertamanya dengan Daniel kakak Rasya yang menurut Hani sangat tampan.

Mereka diam-diam sering bertemu dan mulai menjalin hubungan. Walaupun Hani awalnya ingin memberitahukan hubungan mereka pada Rasya namun Daniel melarangnya. Dengan alasan bahwa mungkin Rasya akan sedikit terkejut mengingat dia ini kakaknya.

Hani kembali membuka matanya saat hembusan angin membelai wajah. Dia melihat Daniel berdiri di depan dan berjalan kearahnya.

"Belum tidur?" Tanya Daniel yang mendekat lalu mencium puncak kepala Hani.

"Apa ga bisa tidur?" Tanya Daniel.

Hani mencengkram erat bajunya sendiri. Dia yang melihat senyuman manis pria itu semakin merasakan sesak di dada. Bajingan ini masih bisa tersenyum manis seperti ini?

Daniel masih menatap Hani, dia mengusap kepala Hani dan menyelipkan anak rambut gadisnya itu ke telinga.

"Gue bener-bener benci sama Lo Daniel" ucap Hani dengan bibir bergetar.

Daniel mengentikan usapannya, dia perlahan menarik tangannya dari Hani dengan senyuman yang tidak luntur dari bibirnya.

"Emang salah ya kalo gue sayang sama Lo?" Tanya Daniel.

"Lo ga sayang ke gue Niel" jawab Hani.

Daniel menaikan sebelah alisnya, dia menatap Hani yang mulai memerah dan menahan amarahnya sendiri.

"Maksud Lo apa?" Tanyanya.

"Kalo Lo beneran sayang ke gue, Lo cinta ke gue Lo ga bakal lakuin itu semua ke Rasya" jawab Hani.

"Bukannya Lo berhenti Lo malah semakin nyakitin dia kan? Bukannya Lo harusnya minta maaf dan minta ijin ke dia supaya hubungan kita bisa berlanjut Lo malah semakin cuci otaknya Rasya" kata Hani yang sudah berdiri.

"Kaya gitu Lo bilang Lo sayang ke gue? Awalnya gue ga ragu sedikitpun dengan omongan Lo yang bilang perasaan ga bisa di bohongi, tapi setelah gue ingat semuanya dan gue tau apa yang Lo lakuin ke Rasya. Gue bener-bener ga tau lagi harus ngomong apa tentang ucapan Lo"

Setetes air mata Hani luruh, bajingan ini membodohi ya sejak awal dan dia masuk kedalam jebakan itu. Dia bahkan sudah menyerahkan semua hidupnya pada pria ini tapi pria ini bahkan tidak memperdulikan tentang hidupnya.

"Kalo Lo sayang ke gue Lo seharusnya hentiin Rasya waktu itu Niel, jangan pikir gue gatau siapa yang ngasih pisau yang udah nusuk gue ke Rasya" desis Hani.

"Jangan pikir gue ga liat Lo cuma diem liatin gue yang sekarat" tambah Hani.

"Itu yang Lo bilang Lo sayang ke gue? Itu yang Lo bilang cinta?" Tanya Hani lagi, air matanya sudah meluncur bebas di pipinya.

TRIO KWEK-KWEKK {🦆³} S3Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang