{22} KESEMPATAN?

2.7K 615 29
                                    

Hani melirik ke kanan dan kekiri mencoba mencari keberadaan seseorang. Setelah dia tidak melihat keberadaan orang itu Hani menghela nafas.

Hani kembali berjalan dan berdecak sebal. Apa dia harus terjatuh terlebih dulu agar orang itu muncul? Sedetik kemudian Hani benar-benar terjatuh diatas trotar.

GABRUKKK

"Aduhhh itu batu kenapa ada disitu si" desis Hani, dia menatap tajam kearah batu yang tak berdosa di belakangnya.

"Shhh nyeri bener eyy" Hani menatap lututnya yang berdarah.

Hani segera bangkit, dia mengusap pelan lututnya dan berjalan pincang sebelum kembali menabrak tiang listrik.

Dukkkkk

"WAH ANJING BENER HARI INI! GUE KETIBAN SIAL DUA KALI!" Teriak Hani setelah menabrak tiang listrik.

Dia beralih mengusap dahinya dan menatap sengit Tiang listrik tak berdosa di hadapannya itu.

"Sialan Lo" desis Hani sembari menunjuk-nunjuk tiang listrik dengan jari telunjuknya.

"Hah.... Plis jangan ada kesialan lagi.... Gue emang mau mancing seseorang tapi ga begini juga ya Tuhan!"

Crottt

Hani terdiam, dia melirik tangannya lalu mendongak keatas dan menyerngitkan dahinya melihat ada seekor burung merpati yang bertengger.

"Sial banget gue hari ini ya ampun" desis Hani, burung merpati yang terus di tatapan Hani akhirnya pergi dari sana dan terbang menjauh.

"Mana tainya warna putih bau banget anying" Hani kembali menatap telapak tangannya yang hangat karena baru saja menjadi jamban dadakan baru burung merpati tadi.

Hani menjauhkan tangannya dan menutupi wajah dengan tangan sebelah. Dia menghela nafas berusaha menahan kekesalannya sendiri. Jangan sampai dia diangkut abang-abang satpol PP nanti karena mengamuk di jalan.

Tiba-tiba saja Hani merasakan seseorang menarik tangannya. Hani segera membuka kembali matanya dan menatap kedepan.

Di hadapannya kini ada Daniel, orang yang sedari tadi dia harapkan muncul. Pria itu mengusap telapak tangan Hani menggunakan tissu basah beberapa kali sampai pup merpatinya hilang.

"Makanya ati-ati" kata Daniel, dia beralih berjongkok di depan Hani dan menarik kaki Hani kearahnya.

Daniel membuka bingkisan yang ia bawa, dia mengeluarkan obat merah dan perban untuk membalut luka Hani.

"Lo sebelas dua belas sama jelangkung ternyata" kata Hani pada Daniel yang sedang mengobati lukanya.

"Anggep aja begitu" jawab Daniel, dia meniup pelan luka Hani dan mengobatinya dengan sangat hati-hati.

"Makasih" kata Hani setelah Daniel selesai membalut luka di lututnya.

Daniel kembali berdiri dia menatap Hani lalu menunduk dan menyingkirkan rambut Hani yang menutupi kening gadis itu.

"Bisa-bisanya Lo nabrak tiang listrik sampe benjol begini" ucap Daniel, dia menatap bejolan di kening Hani dengan helaan nafas panjang.

"Sakit?" Tanya Daniel dan Hani berdecak.

"Menurut Lo?"

Daniel tersenyum, dia mendekat lalu meniup kening Hani yang benjol.

"Lo tetep aja ceroboh" bisik Daniel sembari meniup kening Hani sedangkan gadis itu hanya diam saja.

"Mau pergi kemana rapih begini?" Tanya Daniel melihat pakaian rapih Hani.

"Beli softex" jawab Hani masih acuh seperti kemarin.

TRIO KWEK-KWEKK {🦆³} S3Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang