"Kamu gapapa Elf?" Tanya Ahem yang baru saja sampai. Dia segera mendekat pada Elfana yang terdiam di tempat nampak syok.
"Tadi itu bahaya kenapa kamu berdiri di depan dia? Kalau panahnya sampe kena kamu gimana?" Tanya Ahem lagi dengan wajah khawatir.
Tak lama Arlan datang, dia hendak mendekat pada Elfana namun dia menghentikan langkahnya ketika melihat ada Hani di sana.
"Aku gapapa Ahem" jawab Elfana pada akhirnya.
"Aku khawatir kenapa kamu tiba-tiba lari untung ada Keivan yang dateng tepat waktu kalo engga gimana?!" Tanya Ahem lagi.
Elfana menggeleng, dia tersenyum pada Ahem. Elfana lalu melirik Hani yang masih menatap mereka berdua. Ketika melihat ekspresi Hani yang kini datar Elfana tersenyum tipis.
"Ahem jangan begini, masih ada Hani disana" bisik Elfana pada Ahem.
Seketika itu juga Ahem terdiam membeku, dia kemudian mendengar suara Hani dari arah belakang.
"Sayang banget, permainan gue harus berakhir disini padahal gue belum puas" ucap Hani.
Ahem berbalik, dia menatap Hani yang berjalan kearah busur di atas lantai dan mengambilnya. Hani mengusap busur panahnya lalu menatap Ahem.
Dia mulai berjalan kearah pria itu membuat Ahem mencengkram celananya sendiri. Apa Hani akan menghampiri Elfana yang sudah merusak permainannya? Dia tidak akan membiarkan itu semua terjadi.
"Hani" panggil Ahem, dia maju kedepan lalu saat dia hendak memegang pergelangan tangannya Hani menyingkir.
"Minggir, urusan gue bukan sama Lo" desis Hani pada Ahem.
"Tapi..Ha-"
"Lo ga denger?" Suara dingin Javier terdengar, dia menampis tangan Ahem dan menaikkan sebelah alisnya.
Hani menatap Javier sekilas, bagus sekali Javier segera bertindak. Dia malas sekali berurusan dengan pria bermuka dua itu. Hani lalu kembali melangkah menuju Elfana.
Ahem yang melihat Hani mendekat kembali pada Elfana hendak mencegah gadis itu namun Javier dengan cepat mencengkram kerah baju Ahem.
"Minggir!" Ucap Ahem pada Javier.
Javier menaikkan sebelah alisnya mendengar bentakan Ahem dengan suara rendah. Pria ini punya berapa banyak wajah lagi?
Elfana menatap Hani yang mendekat padanya, dia mengepalkan tangannya ketika melihat Hani tersenyum.
"Hani jangan El-"
"Besok dateng lagi kesini oke jadi babu gue besok Lo" ucap Hani pada siswa tersebut. Dia kemudian tersenyum dan mengacak puncak kepala siswa tersebut sebelum berbalik dan menatap Ahem.
"Sorry Lo mau ngomong apa?" Tanya Hani pada Ahem.
Ahem terdiam, ternyata Hani tidak berjalan menuju Elfana. Dia bahkan tidak menggubris kehadiran gadis itu sedikitpun sedari tadi.
"Kalo ga ada yang mau diomongin gue pergi dulu" ucap Hani dan pergi begitu saja. Javier melepaskan kerah seragam Ahem, dia kemudian berjalan mengikuti Hani dan menyugar rambutnya kebelakang.
Setelah keluar dari halaman, Hani mengigit jarinya sendiri lalu berbalik menatap Javier membuat Javier berhenti berjalan dan menunduk menatap Hani.
"Gue punya rencana epik tapi Lo jangan kepedean" ucap Hani sembari menunjuk Javier.
"Tergantung" jawab Javier sembari tersenyum. Hani kemudian berdecak dan kembali berjalan. Dari yang dia simpulkan Ahem itu pria bajingan bermuka dua yang kurang belaian dan sangat menjijikan.
KAMU SEDANG MEMBACA
TRIO KWEK-KWEKK {🦆³} S3
FantasySELAMAT MEMBACA TKK SEASON 3 JANGAN LUPA TINGGALIN JEJAK KALIAN YA^^ KALAU BELUM BACA SEASON 1 DAN 2 KALIAN BISA BACA DI LIST BACAAN AKU. 🤍🤍🤍🤍