{23} PAK RT PUNYA KEPRIBADIAN GANDA??

2.3K 626 24
                                    

Srak
Srakk
Srakk

Rasya yang tengah merasuki tubuh pak RT terlihat tengah menyapu halaman. Dia sudah terbiasa mengambil alih tubuh pak RT dan melakukan pekerjaan rumah karena tidak tega melihat pak RT yang sudah beruban banyak harus melakukan pekerjaan rumah seorang diri.

Dulu memang ada pembantu yang di datangkan oleh anak pak RT namun dia tidak bertahan lama karena dia ketahuan mengambil uang pak RT saat pak rt keluar dari rumah. Setelah di diskusikan dengan para hantu pak RT akhirnya memulangkan kembali pembantu itu ke rumah anaknya.

"Pagi pak RT kita boleh bantu bersih-bersih halamannya?" Tanya Nadya, dia mendekat bersama Zakari membuat pak RT berhenti menyapu dan berbalik menatap mereka.

"Boleh, silahkan" jawab pak RT dengan tatapan datar dan kembali melanjutkan acara menyapunya.

Nadya menoleh menatap Zakari dan Zakari mengangguk, pria itu berjalan menuju ke tempat dimana ada tiga sapu dan membawanya kearah Nadya.

Rasya masih terus menyapu sampai dia mendengar teriakan Velin.

"AAAA GAMAUUU!!! MASA VELIN MAKAN BELATUNG!! GAMAUU BUAT HANI AJA!!" teriak Velin. Ia berlari sembari memegangi celana hijau kedodorannya berusaha menghindar dari Hani yang tengah mengesot diatas lantai dan membawa belatung besar.

"Vel menurut pakar ilmu gizi perhantuan... Ini itu salah satu asupan protein bagi dedemit! Biar Lo cepet gede sini aelah!" Hani berhenti karena kelelahan lalu menatap Velin yang sekarang berdiri diatas pagar setelah meloncat dan menunjuk Hani dengan sandal jepit yang baru ia dapatkan pagi tadi.

"Velin ini hantu bukan dedemit ya" ucap Velin.

"Apa bedanya?" Tanya Hani yang sudah membuang belatungnya ke samping dan menatap Velin dari bawah.

"Kalau dedemit pasti nyeremin kalo hantu kan engga... Karena Velin ga serem berarti Velin bukan dedemit" ucap Velin.

Hani menggaruk bokongnya yang agak gatal setelah dia mengesot diatas tanah.

"Yaudah deh serah Lo, seeganya gue udah berusaha bantu Lo biar nutrisi Lo tercukupi" ucap Hani.

"Gausah pecicilan diatas pager, Turun!" ucap Rasya pada Velin, dia bahkan sudah mengangkat sapu ditangannya kearah Velin.

"Rasya kasih tau Hani makanya masa Velin di kasih belatung kan ga enak" gumam Velin, dia meloncat turun dari pagar.

"Pak RT ngomong sama siapa?" Tanya Nadya, dia menatap pak RT yang masih menghadap kearah pagar dengan tatapan tajam.

Zakari juga melihat pak RT berbicara sendiri tadi, namun dia segera menyuruh Nadya untuk menyelesaikan acara menyapunya.

Satu jam kemudian....

"Aduhhh cape juga ya padahal cuma bersihin halaman begini" ucap Andri, dia duduk di sebelah Farhan yang baru saja duduk dan menatap kedepan dimana masih ada pak RT yang tengah mengusap-usap kaca di jendela.

"Masa kalian kalah sama tenaganya pak RT" cibir Yulia.

"Heh Lo dari tadi ga ngapa-ngapain ya, Lo cuma diem disini sambil bawa sampah ke tempat pembakaran. Gue nih dari belakang sampe depan nyapuin daun-daun yang runtuh..." Andri menunjuk ke halaman belakang kemudian ke depan mereka.

"Rumah pak RT besar juga ya" ucap Nadya.

"Ini si termasuk rumah terbesar disini kalo gue liat-liat" timpal Farhan, dia menghela nafas dan merebahkan dirinya diatas karpet yang Nadya bawa tadi.

Memang kenyataannya pak RT termasuk dari tiga keluarga holkay di dusun ini. Dia memiliki rumah dengan tiga lantai, halamannya sangat luas dan rindang. Bahkan ada taman bermain di halaman sebelah kanan rumah tempat mereka kini duduk. Ada kolam renang dan garasi mobil yang masih tertutup.

TRIO KWEK-KWEKK {🦆³} S3Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang