{25} PERMOHONAN KEIVAN

1.5K 410 11
                                    

Keivan menatap Elfana yang tengah berbincang dengan Ahem. Memang Ahem yang paling membenci Hani, Rasya dan Velin. Dia tidak tau kenapa Ahem sangat membenci Hani. Dia beberapa kali berusaha menjebak Hani.

"Besok ada acara camping di hutan yang katanya banyak manusia serigala. Kalian tau sendiri kan kalau vampir sama serigala itu bermusuhan sejak lama?" Tanya Elfana.

Ahem mengangguk, dia kemudian bersiap mendengarkan perkataan Elfana selanjutnya.

"Jadi kalo kalian mau singkirin mereka kalian bisa jebak mereka disana, seolah-olah mereka mati karena diserang manusia serigala. Kalian nantinya ga akan di curigai" jelas Elfana.

"Dari mana tau kalo hutan itu ada manusia serigalanya?" Tanya Keivan mencoba menggali informasi lebih dalam.

Elfana menoleh dia kemudian menunduk dan kembali menatap Keivan dengan wajah polos yang dibuat-buat.

"Kalian bilang ke aku kalo mereka vampir jadi aku beberapa hari ini cari tahu tentang manusia serigala dan ga nyangka ternyata ada orang yang bilang kalo hutan yang akan kita datangi pernah ada penampakan manusia serigalanya" jawab Elfana.

"Lo ga percaya sama apa yang dibilang Elfana?" Tanya Arlan.

"Lo harusnya percaya, dia itu udah mau bantu kita Kei. Bukannya berterimakasih Lo malah nanya begitu" tambah Ahem.

"Aduh kalian bertiga jangan berantem gara-gara aku, mungkin aja Keivan mau mastiin kebenarannya karena dia juga gamau deket-deket lagi sama Velin" lerai Elfana.

Ahem mengangguk dan meletakan kepalanya diatas meja lalu Elfana dengan lembut mengusap kepala Ahem. Arlan juga nampak tengah mengupas buah untuk Elfana makan.

Keivan yang menatap keduanya merasa kasihan karena mereka berdua benar-benar dikendalikan oleh Elfana. Semua perkataan gadis itu adalah kebenaran, dia juga pernah berada di posisi mereka.

Keivan berdiri, "Gue ke toilet sebentar" ucap Keivan pada mereka. Elfana mengangguk dia tersenyum dan Keivan segera pergi dari sana.

Di sisi lain Rasya dan yang lainnya tengah berjalan menuju kantin. Mereka lalu berpapasan dengan Keivan. Rasya menaikan sebelah alisnya melihat wajah Keivan.

"Ada apa ya Keivan? Perasaan kamu udah masukin sebotol darah ke tas Velin tadi pagi" ucap Velin pada Keivan.

Keivan hanya diam, dia harus mengatakan yang sebenarnya pada mereka. Tapi bagaimana cara memberitahukan hal ini pada mereka?

"Ayo kita pindah kayaknya ada yang perlu Lo bicarain ke kita" ucap Rasya yang melihat isi pikiran Keivan. Keivan menatap Rasya, dia melihat tatapan dingin Rasya lalu gadis itu tersenyum miring.

Kini mereka berada diatas rooftop sekolah. Ada Hani, Rasya, dan Velin yang duduk di depan Keivan yang berlutut di depan ketiganya. Sedangkan tiga pawang gadis itu berdiri di belakang para gadis mereka.

"Jadi kenapa Lo sampe berlutut begini?" Tanya Rasya.

"Tolong selamatkan Ahem dan Arlan" jawab Keivan sembari menunduk.

"Mereka berdua kenapa?" Tanya Hani yang sibuk menyedot darah Ahem di botol minumnya.

Velin menatap cemas kearah Keivan, dia hendak berdiri namun Rasya menariknya untuk kembali duduk dan menggeleng. Biarkan Keivan mengatakan semuanya terlebih dulu.

"Elfana ternyata seorang penyihir" lanjut Keivan.

Hani berhenti menyedot darah Ahem lalu melirik Rasya. Dia tidak salah dengar kan? Rasya kemudian menggeleng yang berarti Hani tidak salah dengar.

"Mereka dikendalikan dan mereka mencoba untuk menjebak kalian"

"Menjebak?" Tanya Rasya sembari memiringkan wajahnya.

TRIO KWEK-KWEKK {🦆³} S3Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang