Di kamar Candra semua orang tengah berkumpul, mereka duduk sembari menatap Velin yang masih tertidur pulas diatas kasur. Suhu tubuh Velin benar-benar menurun drastis, bibirnya membiru dan air matanya terus menetes.
"Sebenernya bocil kenapa si Ras? Dia keselong atau gimana?" Tanya Hani yang duduk di sebelah Javier yang tengah memainkan rambutnya.
Hani menoleh pada Javier, dia berdecak dan menepis tangan Javier yang tengah memilih rambutnya. Javier membalas perlakuan Hadi dengan tersenyum, dia mengibaskan tangannya yang agak sakit terkena pukulan Hani namun dia tidak melepaskan tatapannya dari gadis itu.
"Gausah liatin gue begitu, mau gue colok matanya?" Desis Hani pada Javier.
Javier menggeleng, dia tersenyum tipis lalu menyangga kepalanya sembari bersandar pada sofa di belakangnya. Hani yang melihat reaksi Javier berdecak pelan, dia tau pria ini menjadi lebih sedikit tampan tapi entah kenapa Hani merasa sedikit risih sekarang jika harus berhadapan dengan Javier.
"Gue rasa dia ga dibawa ke alam lain, kalo udah dibawa bawahan gue pastinya nemuin dia di alam bawah" ucap Javier setelah puas memandangi Hani.
Luke juga mengangguk, dia merasakan samar keberadaan jiwa Velin di dalam tubuh gadis itu. Jika hal ini dilakukan oleh bangsa iblis, tentu dia bisa melihat kemana Velin pergi.
"Keberadaan Velin ada diluar kemampuan gue" kata Luke.
"Terus dia dimana sekarang? Masuk ke dimensi cerita lain?" Tanya Hani pada mereka.
Rasya menoleh kearah Hani, dia menaikkan sebelah alisnya. Itu salah satu kemungkinan paling mungkin terjadi. Tapi masalahnya, jika Velin berpindah dimensi cerita kenapa mereka tidak ikut berpindah juga?
"Lo ga bisa bawa kita ke tempat Velin berada?" Tanya Hani pada Luke.
Luke menggeleng, itu diluar kemampuannya karena dia sendiri belum menerima ajakan sang Nona. Luke mendekat pada Velin, dia mengulurkan tangannya dan menyentuh kening Velin. Tubuh gadis ini bisa menjadi es jika terus dibiarkan, walaupun jiwanya masih samar-samar tercium tapi jika dibiarkan terus seperti ini lama kelamaan jiwanya juga akan terlepas dari tubuh Velin. Karena tubuh ini tidak kuat lagi menyimpan jiwa seseorang dengan keadaan seperti ini.
Luke menatap Candra yang duduk di sebelah Velin, keduanya saling bertatapan agak lama sampai Luke menunduk dan tersenyum tipis.
"Ada satu orang yang bisa bantu kita" ucap Luke.
"Siapa?" Tanya Hani dengan cepat.
Luke melirik Candra, dia kemudian menatap Hani dan terkahir menatap Rasya.
"Nona cantik kita" ucap Luke.
Swoooshhhhhhhhh
Semilir angin berhembus membelai rerumputan diatas sebuah bukit. Terlihat ada Kenzo yang tengah duduk di atas tikar yang di atas bukit tersebut.
Kenzo menunduk dan menatap wajah sang nona yang berbaring diatas pahanya. Perlahan kelopak mata cantik itu terbuka dan Kenzo bisa melihat mata bersinar indah sang nona.
Sebelah tangan Kenzo perlahan terangkat, dia ingin sekali menyentuh wajah indah ini. Sekali saja, dia ingin membelainya, bekas luka yang masih terlihat jelas. Bagaimana mungkin gadis secantik ini memiliki bekas luka mengerikan seperti ini?
Namun tangan Kenzo terhenti di udara, dia tidak berhak menyentuh wajah ini. Bisa terlihat sang nona menyerngit, dia kemudian tersenyum dan menarik tangan Kenzo membuat Kenzo terkejut.
"Nona.."
"Lama sekali aku tidak merasakan belaian seseorang, terakhir kali ibu ku membelai kepalaku saat aku terbaring diatas kasur" ucap sang nona sembari kembali memejamkan matanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
TRIO KWEK-KWEKK {🦆³} S3
FantasySELAMAT MEMBACA TKK SEASON 3 JANGAN LUPA TINGGALIN JEJAK KALIAN YA^^ KALAU BELUM BACA SEASON 1 DAN 2 KALIAN BISA BACA DI LIST BACAAN AKU. 🤍🤍🤍🤍