{22} CEMBURU TANDA??

2.6K 663 58
                                    

Velin menatap ke depan dimana ada Hani yang tengah duduk dan menatap kearah meja cafenya. Di meja yang sedang Hani lihat ada Javier dan teman-temannya.

"Javi biar aku aja yang ngerjain sisa tugasnya..." Ucap gadis yang duduk di sebelah Javier.

"Emang gapapa?" Tanya Javier dan gadis itu mengangguk.

Rin, gadis yang tadi menawarkan diri untuk mengerjakan sisa tugas kelompok mereka tersenyum malu-malu setelah mengangguk.

"Bagus lah kita satu kelompok sama Rin, jadi bisa diandelin. Biasanya kan ga ada yang mau ngerjain sisa tugasnya" celetuk pria di depan Rin.

"Apalagi kayaknya Rin suka sama Lo ya Jav?" Tanyanya dengan alis yang sudah naik turun.

"E-engga kok, lo ngomong apa si Den" ucap Rin.

"Liat tadi pake aku kamu sekarang Lo gue end, emang ya kalo orang lagi dimabuk cinta kadang suka lupa sama sekitar" cibir teman Javier yang lain.

Krekkkkkkk

Rasya menaikan sebelah alisnya melihat kaleng soda di tangan Hani yang sudah tidak berbentuk.

"Kayaknya anak Lo udah pubertas ya Ras" kata Hani.

Rasya langsung menatap kedepan, dia melihat teman-teman Javier tengah menggoda gadis di sebelah anaknya yang menunduk dengan wajah memerah.

"Tapi Velin belum pernah liat Javier bawa cewe cantik, mereka berdua juga keliatan lucu..." Ucap Velin dengan wajah berbinar melihat ekspresi Rin walaupun Javier nampak biasa-biasa saja.

"Lucu apaan" desis Hani.

"Udah lah sini gue beli bahan dapur yang kurang, sekalian mau nyari roti sobek"

Hani berdiri, dia menyambar kantung belanjaan dan berjalan keluar menuju pintu cafe. Velin yang melihat kepergian Hani mengerjapkan kedua matanya, Hani nampak marah tapi karena apa?

"Hani lagi marah ya Rasya?" Tanya Velin.

"Mungkin lagi Pms dia" jawab Rasya dan Velin mengangguk paham, pantas saja wajah Hani terlihat tidak bersahabat tadi.

Klotak klotak klotak

Hani mendorong troli belanja dengan wajah sebal, dia lalu berhenti dan mengusap wajahnya sendiri. Ada apa dengan dirinya? Kenapa perasaannya memburuk sejak tadi?

"Apa gue kurang asupan liat roti sobek cogannya ya" gumam Hani.

"Hah.... Perasaan gue lagi ga dapet kok bisa mood gue turun naik begini mirip harga bh di pasar Senin" lanjut Hani.

Hani kembali mendorong troli menuju rak tepung. Tapi Rin terlihat tidak cocok dengan Javier...

"Anjing kepikiran lagi" desis Hani yang langsung memasukan dua tepung cap PT qiiiaaaa MCS dan kembali berjalan.

Tapi... Jika dipikir-pikir apa yang dikatakan Velin benar adanya. Dia belum melihat Javier bersama dengan seorang gadis selama ini. Padahal pria itu sudah dewasa jika dihitung menurut kalender periblisan.

"Terus hubungannya sama gue apa?" Tanya Hani pada dirinya sendiri.

Mari berfikir positif, Javier adalah anak Rasya dan sebagai sahabat Rasya Hani juga harus memperhatikan masa depan pria itu. Bagaimanapun gadis yang akan bersama Javier setidaknya harus setara dengannya.

"Lo kayaknya suka sama dia"

Hani langsung menghentikan langkahnya, dia baru saja mendengar suara ghoib seseorang dari arah belakang. Suara yang tidak asing baginya, suara yang tak lain adalah milik... Hani perlahan berbalik, dia tidak sedang berhalusinasi kan?

TRIO KWEK-KWEKK {🦆³} S3Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang