Sebulan kemudian....
Hani merentangkan kedua tangannya lalu menguap lebar. Dia perlahan turun dari atas kasur rumah sakit dan menghampiri Daniel yang tengah duduk di sofa sembari mengetik sesuatu di laptopnya.
"Pagi.." sapa Hani yang langsung menunduk dan duduk di pangkuan pria tersebut.
Chup
Hani tersenyum menerima kecupan singkat di pipinya. Dia lalu menatap kearah laptop dan menyerngit melihat sebuah email yang masuk.
"Lo diundang di acara meet and great penerbit novel?" Tanya Hani pada Daniel.
"Iya, Lo mau ikut?" Tanya Daniel dan Hani mengangguk.
"Jelas dong, kalo sampe doi gue dikedipin bencong gimana! Sebagai pawang gue harus jagain doi gue yang ganteng melebihi Edward Cullen ini" tunjuk Hani pada Daniel.
Daniel tertawa dia mengangguk dan memeluk Hani. Mereka berencana akan pulang ke apartemen hari ini karena dokter sudah mengijinkan Hani untuk pulang. Luka tusukan pisau di perutnya tidak terlalu parah walaupun Hani harus koma beberapa bulan.
"Gue harus ambil barang dirumah Lo mau ikut atau kita ke apart dulu?" Tanya Daniel yang kini memasukan beberapa baju Hani kedalam tas.
"Gue ikut" jawab Hani, dia melirik Daniel yang berjalan kearahnya lalu menunduk dan mencium keningnya.
"Tapi Lo di dalem mobil aja, gue gamau Rasya kehilangan kendali dan nyerang Lo lagi"
Hani mengangguk setuju, dia juga masih tidak ingin bertemu dengan gadis itu. Hani menunduk menatap ponselnya dimana ada wajahnya, dan dua sahabatnya Velin serta Rasya. Hani lalu membuka ponsel dan mengganti wallpaper ponselnya.
"Jangan lupa nanti mampir ke toko bunga" ucap Hani, dia meloncat turun dan menghampiri Daniel yang sudah mengangkat dua tas dimasing-masing tangannya.
Brummmmmmm
Daniel menepikan mobilnya lalu turun, dia berjalan memutar sebelum masuk kedalam sebuah halaman rumah. Hani yang tengah menjilati ice cream menoleh menatap ke samping dimana dia bisa melihat ada seorang gadis yang tak lain adalah Rasya didorong oleh seorang wanita mendekat kearah Daniel.
"Abang pulang?"
Daniel hanya melirik gadis itu sekilas sebelum kembali berjalan masuk kedalam rumah. Rasya sang adik Daniel hanya terdiam sedih sembari menatap kedua kakinya yang dirantai menyatu dengan kursi roda yang ia naiki.
"Abang mau kemana? Kenapa buru-buru begitu?" Tanya Rasya ketika dia kembali melihat Daniel keluar dari rumah.
"Abang masih marah ya karena Rasya tusuk mereka bertiga?" Tanya Rasya, kali ini Daniel berhenti. Dia berbalik menatap sang adik.
"Tapikan salah mereka juga karena mereka berani ambil perhatian Abang yang seharusnya buat Rasya" lanjut Rasya, dia menampilkan wajah sedih.
"Setelah Lo ambil orang-orang di sekitar mereka Lo juga ambil nyawa mereka?" Tanya Daniel dengan wajah datar dan mendekat pada Rasya.
"Ngggg enggg"
Wanita yang mendorong Rasya maju dan menghalangi Daniel. Dia menggeleng memohon agar Daniel tidak mendekat pada Rasya.
"Liat, Lo harusnya bersyukur karena ibu kandung Lo masih perhatian ke Lo. Untuk apa Lo mau perhatian gue? Kita selamanya cuma saudara tiri. Dan gue ga akan anggep Lo sebagai saudara sampai kapanpun. Karena gue tau Lo ga akan pernah merasa puas"
Daniel mundur kebelakang lalu dia berjalan menuju mobil sembari memeluk sebuah kotak. Dia masih ingat ketika ayahnya pulang dan membawa seorang gadis kecil bersama wanita lain dan memperkenalkan Rasya sebagai adiknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
TRIO KWEK-KWEKK {🦆³} S3
FantasySELAMAT MEMBACA TKK SEASON 3 JANGAN LUPA TINGGALIN JEJAK KALIAN YA^^ KALAU BELUM BACA SEASON 1 DAN 2 KALIAN BISA BACA DI LIST BACAAN AKU. 🤍🤍🤍🤍