{21} BOCIL

2.1K 569 28
                                    

Velin berlari dengan kedua telinga dan ekornya yang nampak keluar. Dia berhasil merubah wujudnya menjadi siluman dengan tubuh manusia walaupun dia tidak akan bisa berubah lagi menjadi kucing selama dia memakai kalung yang terpasang di lehernya.

Di depan mereka ada Isabel yang berlari menuju atap untuk membuka portal. Sedangkan di belakang mereka ada beberapa Gordon yang mengejar.

Gubrakkk

"Aduhhh sakitnya..." Desis Velin merasakan lututnya terasa nyeri.

Isabel berhenti dia berbalik dan berdecak sebelum menarik tangan Velin dan menyeret gadis itu agar kembali berlari menuju atap.

"Isabel bentar dulu kakinya Velin sakit"

"Sudah tidak ada waktu! Kalau kau ingin keluar dari sini tahan rasa sakitnya" kata Isabel.

Velin meringis, di berlari dengan terpincang-pincang mengikuti Isabel yang menyeretnya. Sampai pada akhirnya mereka tiba di atap.

Woshhhhhh

Hembusan angin langsung menerpa keduanya. Isabel segera menutup pintu di belakang dan mengenggam erat kalung Cavier yang dia pakai.

Brakkk brakkkkk

Pintu di belakang di dobrak oleh para Gordon. Velin berbalik dan mundur kebelakang ketika melihat pintu di depannya mulai terbuka. Isabel mengambil satu balik untuk menahan pintu tersebut namun usahanya gagal.

Isabel berbalik, di menarik Velin dan menjauh dari depan pintu. Velin menyerngit melihat pembatas gedung di depannya.

"Isabel cepet buka portalnya" ucap Velin.

Isabel berhenti, dia kemudian menatap Velin dan menaikan sebelah alisnya.

"Aku lupa mengatakan sesuatu kalau dengan bantuan kalung ini hanya akan ada satu orang yang bisa masuk" ucap Isabel.

Velin terdiam tidak mungkin, kenapa gadis ini tidak mengatakannya?! Isabel maju kedepan membuat Velin mundur kebelakang.

"Kok Isabel baru bilang sekarang?" Tanya Velin.

"T-terus Velin gimana?" Tanya Velin lagi. Dia melirik ke belakang dan menelan ludahnya sendiri melihat dia sudah melihat berdiri di pinggir pembatas gedung.

"Maka dari itu kau harus berkorban, bukan hanya untuk menyelamatkanku tapi juga kita semua" kata Isabel.

Velin kembali menoleh, dia menyerngit kebingungan dengan ucapan Isabel barusan.

"Harus ada salah satu dari kita yang mati barulah pintu dimensinya terbuka dan kita benar-benar kembali. Lagi pula kau ini tidak berguna kan? Sudah korbankan dirimu saja untuk kita. Aku akan sangat berterimakasih padamu Velin..."

Velin menggeleng, dia tidak ingin berkorban seperti itu! Dia bukan pahlawan!

"Velin gamau! Kenapa engga kamu aja yang berkorban?! Kenapa harus Velin?" Tanya Velin.

"Karena dengan begitu juga aku bisa mendekati Regar dengan leluasa" bisik Isabel di sebelah telinga Velin. Dia lalu mengangkat tangannya dan mendorong tubuh Velin.

Isabel tersenyum senang, dia lalu memecahkan batu safir di kalung yang ia pakai dan membuka portalnya. Cahaya ungu mulai terlihat dan portalnya terbuka. Isabel dengan cepat masuk kedalam sana sebelum portalnya menghilang.

"Ngghhh" Velin yang bergelantungan di bawah pembatas gedung meringis ketika salah satu tangannya terlepas dan tersisa satu tangannya.

Velin melirik kebawah dan langsung menutup mata, jika saja dia bisa berubah menjadi koceng oren maka dia bisa meloncat ke balkon di samping namun dia tidak bisa dan sialnya Isabel tidak melepaskan sihir di kalungnya.

TRIO KWEK-KWEKK {🦆³} S3Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang