{25} SATU PERSATU MASALAH MULAI MUNCUL

1.5K 377 14
                                    

Di meja ruang makan duduk Garred dan anak-anaknya serta para menantu. Dia menatap satu undangan berwarna merah yang baru saja sampai.

"Pihak kerajaan ingin mengundang kita untuk merayakan eksperimen yang dibuat oleh sang putri. Mereka juga ingin agar Lexa ikut, bahkan Raja sendiri yang mengatakan ingin memperkenalkan Lexa sebagai anggota keluarga Garred" ucap Garred.

Rasya hanya diam sembari memangku Lexa di pangkuannya. Di sebelah Rasya ada Luke yang nampak serius menatap ke undangan di depan ayah mertuanya. Ada Hani, Javier dan Velin juga yang tengah meminum darah milik Keivan.

Sebenarnya kemarin tidak sengaja Elfana datang ke mansion dengan dalih ingin memberikan hadiah ulang tahun pada Velin yang berulangtahun. Namun siapa sangka dia malah bertemu dengan Lexa yang saat itu tengah bermain dengan Javier.

"Seharusnya gue ilangin aja ingatan dia" gumam Javier.

"Percuma, karena suatu saat pihak kerajaan juga akan tau tentang Lexa" jawab Rasya.

"Jadi pilihan terakhir kita yaitu memperkenalkan Lexa ke mereka?" Tanya Hani.

"Tapi bukannya kalo mereka tau tentang Lexa kita dalam masalah besar" Velin ikut bersuara sekarang.

Rasya mengangguk mengiyakan ucapan Hani dan Velin. Dia kemudian melirik Velin dan tersenyum lebar.

"Lo udah lama ya Vel ga cosplay jadi apa-apa" ucap Rasya.

Velin mengangguk setuju, dia memang lama sudah tidak ah tunggu dulu! Kenapa perasaannya mendadak jadi tidak enak begini!

"Kita akan menghadiri acara tersebut, sebelumnya kita harus mengakhiri kontrak darah Velin dengan Keivan terlebih dulu" kata Garred.

Ah Velin hampir lupa, besok adalah bulan purnama dimana dia bisa mengakhiri kontrak darahnya dengan pria itu.

Setelah di dapat kesepakatan mereka kembali mengerjakan pekerjaan masing-masing seperti Javier yang harus kembali ke kerajaan karena ada masalah mendesak.

"Lo keliatan panik banget, emang ada masalah apa?" Tanya Hani yang menatap Javier, dia agak heran Javier bisa sepanik ini. Karena Javier biasanya sangat santuy.

"Salah satu monster iblis lepas, gue harus cepet-cepet tangkap dia sebelum bikin ulah lagi" jawab Javier.

Monster iblis? Hani berdiri dan mendekat pada Javier.
"Seberbahaya itu?" Tanya Hani, dia juga mendadak ikut panik memikirkan ucapan Javier.

Javier mengangguk, dia melirik Hani dan tersenyum tipis. Javier lalu mendekat dan mengusap pipi Hani.

"Tapi dia ga ada apa-apanya dibanding gue dong, gausah khawatir mana mungkin gue kalah sama monster begituan. Gue cuma kalah sama Lo aja diatas ranjang" bisik Javier diakhir kalimatnya.

"Ck, serius Jav!" Bentak Hani.

Javier tertawa, dia mengangguk lalu memeluk Hani dengan erat. "Mungkin butuh waktu beberapa hari, tapi gue janji bakal pulang secepetnya. Lo jangan macem-macem disini atau nanti gue bakal hukum lo"

Hani berdecak namun dia mengangguk dan membalas pelukan Javier. Semoga saja sesuai dengan apa yang Javier katakan.

.
.
.

Tap

Tap

Tap

Javier menghampiri seorang pria yang berdiri menunggunya. Pria itu berbalik, dia menatap Javier yang sudah siap dengan jubahnya.

"Pakai jubah perang" ucap pria itu yang tak lain adalah Alex (Egie) atau anak telur yang Velin temukan.

Javier menggeleng, "Cuma monster biasa begin-"

TRIO KWEK-KWEKK {🦆³} S3Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang