{22} TERTANGKAP BAZAHH

2.3K 604 40
                                    

Jangan lupa tinggalin 👣

•••

Hani duduk dengan gelisah di sofa, dia kembali melirik Rasya yang duduk diatas meja dapur tengah meminum kopi sembari menatapnya.

Sejak kejadian tadi sore tiba-tiba saja Rasya terus menatapnya. Awalnya Hani mengira dia akan terbebas dari Rasya karena gadis itu tidak menanyakan apapun mengenai dirinya dan Javier. Namun Rasya memang tidak bertanya tapi dia terus saja menatap Hani dengan tatapan meneliti.

Hani mematikan televisi, dia kemudian bangkit dan berjalan menuju kamar. Namun karena tatapan Rasya masih menatap kearahnya Hani akhirnya berhenti dan berbalik menatap Rasya.

"Lo ga lagi cosplay jadi cctv kan Ras?" Tanya Hani dan Rasya menggeleng.

Rasya meletakan segelas kopinya, dia bersedekap dada menatap Hani yang ada di depan. Apa Hani dan Javier memiliki suatu hubungan? Tapi keduanya terlihat seperti anjing dan kucing jika di satukan.

"Lo ada hubungan apa sama Javi?" Tanya Rasya.

"Gue? Sama dia? Hubungan??? Hahahaha ga ada ko..." Jawab Hani yang mendekat dan menggaruk lehernya.

Rasya semakin curiga, terlihat juga ekspresi aneh yang Hani perlihatkan membuat Rasya tidak mempercayai ucapan gadis itu.

"Lo ga pinter ngebohongin gue" kata Rasya dan Hani tersenyum kikuk.

"Ras, gue ketemu sama Daniel" ucap Hani, dia mengamati ekspresi Rasya yang perlahan berubah.

"Dia ngomong apa ke Lo?" Tanya Rasya yang kembali meminum kopinya.

Hani tersenyum, setidaknya mari kita alihkan pembicaraan mengenai Javier sampai pria itu pulang dan berhadapan sendiri dengan Rasya.

......

Javier mendorong pelan motornya ke dalam garasi. Dia sengaja mematikan motornya tepat di depan gerbang rumah karena takut membuat ibunya terbangun. Lagi pula dia sedang melarikan diri dari sang ibu yang melihatnya memeluk Hani.

Javier melepas helm lalu meletakkannya diatas motor dan berjalan mengendap-endap ke pintu rumahnya sendiri.

"Moga aja mamah udah tidur" gumam Javier.

Dia memutar pelan knop pintu dan mendorongnya. Javier menghela nafas lega, lampu dirumahnya nampak sudah mati berarti sang ibu sudah tertidur.

"Bagus baru pulang jam 2 pagi, sekalian aja gausah pulang. Masih inget punya rumah?"

Deg

Javier langsung berdiri tegak, dia menatap kedepan dan terkejut melihat Rasya tengah duduk diatas sofa sembari menatap kearahnya.

"M-mamah ko belum tidur? hehe Javi tadi main ke istana dulu" kata Javier, dia menutup pintu dan berjalan menuju Rasya.

"Mah jangan marah dong.... Javi kan udah gede.." Javier segera memeluk Rasya yang masih duduk diatas sofa.

"Ini bukan dunia iblis, tau aturan. Apalagi kita punya tetangga" kata Rasya, dia melirik ke Javier yang memejamkan mata di dadanya.

"Iya mah Javi salah, tadi ga ada yang liat ko"

Rasya mengaku sebagai kakak Javier di cerita ini. Dan Hani adalah temannya, mereka bertiga tinggal bersama di rumah berlantai dua yang Rasya beli beberapa Minggu yang lalu.

"Udah tidur sana"

Javier mengangguk, dia melepaskan pelukannya dan mencium pipi Rasya sebelum berlari naik ke lantai dua sebelum sang ibu mengungkit masalah Hani.

TRIO KWEK-KWEKK {🦆³} S3Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang