{21} DRAMA RASYA

2.4K 600 31
                                    

Rasya berdiri di sebelah Ren, dia memegang sebuket bunga dan menatap ke nisan di depan mereka berdua.

"Mamah gausah khawatir sekarang Ren udah bisa masak sendiri" ucap Ren.

"Nyapu lantainya udah bersih, goreng telurnya udah ga gosong lagi.... Nyuci bajunya juga bersih..." Ren mengusap air matanya sendiri. Dia kemudian melirik Rasya dan tersenyum.

"Kakak juga udah pulang, jadi mamah jangan khawatir. Ren bakal jaga dia"

Rasya mengangguk, apa dia juga harus memulai dramanya? Rasya melirik Ren yang kembali menangis dia kemudian menghela nafas sebelum dia meletakkan buket bunganya dan mulai berjongkok di depan nisan sang ibu.

"Maafin Rasya ya mamah...." Rasya mulai memegangi dadanya dan menunduk dengan kedua mata melotot mencoba mengeluarkan air matanya.

"Rasya belum bisa jadi anak yang berbakti... Rasya merasa gagal jadi anak hiks..." Rasya menutupi wajahnya dengan punggung bergetar padahal dia tengah mengeluarkan ekspresi datar sekarang.

Ren ikut berjongkok di sebelah Rasya dia kemudian mengusap bahu sang kakak dan menggeleng.

"Mamah pasti kecewa kan sama Rasya? Rasya lebih milih tinggal di luar negri dibanding tinggal sama mamah, sama Ren di rumah..." Tangis Rasya lagi.

"Mamah ga mungkin marah sama kakak" ucap Ren. Rasya kembali menangis dan mengusap matanya sendiri agar air matanya keluar.

"Ya ampun aku kira kau tidak akan datang kesini"

Ren menoleh ke belakang, dia melihat ada bibinya kakak sang ibu yang tengah berdiri membawa sebuket bunga.

Rasya ikut menoleh, dia menatap wanita itu dan bersiap mengucapkan mantra namun ucapan selanjutnya yang keluar dari mulut wanita itu membuatnya diam.

"Ya ampun bahkan gadis yang bertahun-tahun meninggalkan Rina kembali? Ckckck adikku yang malang, kau sangat baik tapi sayang sekali kebaikanmu tidak membuahkan hasil ya"

Dia berjalan dan meletakan bunganya diatas nisan lalu berdoa dengan kedua tangan terkepal. Ren membantu Rasya agar ikut berdiri, mereka berdua masih menatap wanita tersebut.

Yang Rasya bisa lihat wanita ini bernama Linda, dia kakak ibu Ren yang tidak menyukai Ren sejak dia dibawa pulang oleh Rina.

"Kasihan sekali kau Rina, padahal kau sudah bersusah payah membesarkan dua anak yang dipungut dari panti asuhan tapi mereka bahkan tidak bisa membalas kebaikanmu. Andai saja mereka tau diri pasti kau tidak akan tidur di sana sekarang"

Rasya menaikan sebelah alisnya, Rina menderita beberapa penyakit dan dia terus menutupinya dari Ren sampai ia menghembuskan nafas terakhir. Dan itu juga bukan kenyataan yang Ren tau, dia hanya tau kalau sang ibu meninggal akibat sakit yang di derita.

"Panti asuhan?" Tanya Ren, Rasya menoleh ah pria ini juga belum tau kalau Rina bukan ibu kandungnya ya.

"Ya ampun aku sampai lupa... Maafkan aku Rina, tapi bagaimanapun mereka harus tau kan kalau kau bukan ibu kandung mereka?"

Ren menatap tak percaya kearah bibinya, dia bukan anak kandung sang ibu? Dan kakaknya juga?

Rasya menatap Linda yang sekarang menatapnya. Dia nampak menyunggingkan senyum miring ketika tatapan mereka bertemu.

"Bagaimana kabar orang tua angkatmu di luar sana? Ah dan kenapa sekarang kau pulang setelah bahagia bersama dengan orang tua asuhmu yang baru? Padahal Rina yang mengurusmu dari lahir sampai besar tapi apa balasanmu? Kau bahkan tidak pernah menghubungi adikku sekalipun" ucapnya.

Rasya menaikan sebelah alisnya, dia menatap lurus kearah Linda dan mulai mengobrak-abrik ingatan wanita itu.

"Apa yang bibi bicarakan?!" Tanya Ren.

TRIO KWEK-KWEKK {🦆³} S3Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang