{21} BEBAN HILANG JUGA

2.1K 595 53
                                    

"Hiks....hiks...hiks..."

Isabel nampak menangis kencang di pelukan Regar. Dia baru saja bertemu dengan pria itu. Di depannya saat ini duduk Rasya, Hani, dan Kevin. Yang menatap tak percaya kearah Isabel.

"Velin dia mengorbankan diri untuk diriku, aku sangat menyesal tidak bisa membawa Velin pulang bersama kembali kesini hik hiks..." Tangis Isabel lagi.

Hani melirik Rasya, benarkan bocilnya itu berkorban demi Isabel? Sedangkan Kevin nampak tidak mempercayai ucapan Isabel mengingat dia tau siapa sosok Isabel sebenernya.

"Lo yakin Velin ngorbanin diri bukan Lo yang suruh dia berkorban?" Tanya Kevin.

Sontak Isabel menatap Kevin, dia agak terkejut dengan pertanyaan Kevin namun Isabel segera mengangguk dan kembali menangis di pelukan Regar.

"Apa maksudmu Kevin? Kenapa kau tidak mempercayai Isabel? Jika dia bilang Velin berkorban untuknya berarti itu benar"

Kevin menatap Regar lalu dia berdecak, tidak mungkin. Dia yakin Velin tidak akan mengorbankan dirinya, ini mirip dengan akhir hidup Velin di dalam game. Dia juga meninggal dengan cara tak adil karena Isabel.

"Aku juga di siksa oleh mereka bagaimana aku bisa berbohong? Seharusnya kau mendoakan agar jiwa Velin bisa tenang dalam sana" ucap Isabel.

Memang banyak sekali bekas siksaan di tubuh gadis itu sekarang. Jika tidak maka Rasya akan bersuara sejak awal. Ketika mereka tengah diam dengan pikiran masing-masing tiba-tiba saja suara Velin terdengar.

"Isabel bohong! Dia dorong Velin dari atas gedung! Setelah bohongin Velin katanya kita mau keluar sama-sama!"

Hani langsung berdiri dan melihat bocilnya dengan pakaian kedodoran tengah berdiri di sebelah seorang pria. Hani langsung berlari kearah Velin dan memeluk Velin.

"Masyarakyat bener juga ternyata kucing punya sembilan nyawa, ayo Cil ucap syukur..." Kata Hani.

"Alhamdulillah.... Eh bentar dulu! Nyawa Velin masih full ya Hani!"

Hani melepaskan pelukannya, dia lalu menatap Velin dari atas sampai bawah, masih full? Bagaimana bisa? Ketika dia hendak berbicara tubuhnya di tarik Rasya kebelakang.

"Rasya sebenernya semua yang dibilang Isabel bohong! Dia emang di siksa tapi soal Velin yang ngorbanin diri bohong! Dia dorong Velin dari atas gedung! Lututnya Velin nyut-nyutan nih sama tangannya sakit!" adu Velin pada Rasya.

Rasya mengangguk paham, dia segera mendekat dan mengusap tangan Velin sembari mengumumkan mantra untuk menyembuhkan gadis itu.

Velin menatap tajam Isabel di pelukan Regar, enak saja gadis itu nampak baik-baik saja dan dia malah akan menemui ajalnya tadi.

"Velin" panggil Kevin.

Velin menoleh, dia lalu menekuk wajahnya dan segera memeluk Kevin yang sudah berada di sebelah Rasya.

"Huaaa Kevin Velin kangen huhu... Pengin makan ikan lagi sama Kevin!" Ucap Velin.

Kevin menghela nafas lega, dia membalas pelukan Velin. Syukurlah gadis ini nampak baik-baik saja. Tatapan Kevin lalu beralih pada pria yang datang bersama Velin, dia... Pimpinan Gordon?

Kevin langsung menarik Velin dan menjauhkan gadis itu dari Cavier. Hani yang melihatnya menaikan sebelah alisnya what hepen?

"Dia pemimpin Gordon" ucap Kevin.

Hani sontak melotot dan langsung mengeluarkan aji-ajiannya. Rasya sendiri masih santai berbalik dan menatap Cavier mengamati pria itu.

"Dia ga jahat! Hani jangan caplok Cavier!" Teriak Velin melihat Hani yang mulai berubah wujud.

TRIO KWEK-KWEKK {🦆³} S3Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang