{25} KENYATAAN YANG PAHIT

1.8K 385 45
                                    

"Ha-hani udah..."

"Ahh...Aku ga kuat engh..."

"Sshhh... Sakit Hani.."

Hani menatap Ahem yang terikat di ranjang tengah memohon padanya. Hani kemudian menatap vibrator yang masih bergoyang-goyang membungkus kegagahan Ahem di depannya.

"Gue si awalnya mau coba-coba aja, eh malah keterusan. Sorry ya" ucap Hani. Dia juga tidak tega melihat wajah Ahem.

Hani segera menghentikan alat itu dan menariknya, seketika itu juga cairan berwarna putih kental keluar dan mengenai wajah Hani.

"Ahhhh....Maaf Hani... Hiks"

Hani menoleh pada Ahem, apa pria itu baru saja menangis? Dan benar saja dia bisa melihat air mata yang meleleh dari kedua mata pria itu.

Ya ampun.... Dia tidak bermaksud jahat, hanya saja ketika dia tengah mengobrak-abrik kamarnya tiba-tiba saja menemukan banyak alat vibrator untuk pria dan wanita. Jadi dia berencana sedikit bermain-main dengan Ahem yang tiba-tiba masuk memergokinya tengah menatap dildo.

"Gue keterlaluan ya? Sorry" ucap Hani yang dengan cepat membuka ikatan di kedua tangan Ahem yang tertarik keatas.

Ahem nampak terdiam melihat Hani yang baru saja meminta maaf padanya.

"Kenapa? Lo masih marah?" Tanya Hani pada Ahem.

Ahem menggeleng, dia kemudian duduk dan mengambil tisu lalu mengusap wajah Hani. Dia membersihkan cairan miliknya sendiri di wajah gadis itu.

"Ya wajar si kalo Lo marah" ucap Hani lagi. Memang Hani yang bersalah dan terlalu bersemangat hari ini. Tanpa sadar dia sudah menjadi wanita jahat yang suka memangsa pria lemah tak berdaya seperti Ahem. Tapi jujur saja Hani tidak puas sekarang.

Hani menepis tangan Ahem lalu turun dari kasur dan berjalan menuju kamar mandi.

"Lo tidur duluan aja" kata Hani.

"Maaf ya Hani aku belum bisa jadi pria yang baik dan nurut sama kamu" ucap Ahem. Dan hal itu membuat Hani berhenti di depan pintu kamar mandi.

"Lagi-lagi aku bikin kesalahan dan mood kamu hancur" lanjut Ahem.

Perlahan Ahem turun dari kasur dan mendekat pada Hani. Dia kemudian memeluk Hani dari belakang dengan kedua tangannya.

"Maaf ya Hani, aku belum bisa puasin kamu seperti yang kamu mau" ucap Ahem dengan nada bergetar seperti akan menangis.

"Lepas gue mau mandi"

Ahem melirik Hani dengan air mata yang sudah menetes di pundak Hani. Ketika melihat wajah Hani yang nampak datar dan dingin dia segera melepaskan pelukannya.

Brakkk

Hani menutup pintu kamar mandi cukup keras. Dia tidak marah pada Ahem dia hanya tidak mau melihat pria itu karena ingatan Hani di cerita aslinya baru saja masuk sekarang.

"Oh shit menn!!! gue ternyata penyuka BDSM" gumam Hani sembari menatap dirinya sendiri di cermin kamar mandi.

"Gila pantesan gue nemuin banyak mainan begituan di lemari, dan sayangnya gue udah ngelakuin hal itu ke Ahem beberapa kali. Shit!!!" Hani mengacak rambutnya sendiri. Sekarang dia harus bagaimana?

Sedangkan diluar Ahem menatap pintu kamar mandi dengan raut wajah yang perlahan berubah. Dia berbalik lalu memungut pakaiannya sendiri dan melirik benda berwarna putih yang tergelatak diatas ranjang sebelum dia berjalan keluar dari kamar dan menuju kamarnya yang terhubung satu sama lain dengan kamar Hani.

.
.
.

Di kamar lain tepatnya di kamar Rasya, Arlan menatap Rasya yang tengah duduk di meja belajar dan membaca satu novel. Padahal dia sudah bersiap diatas ranjang dengan bertelanjang dada dan hanya memakai celana boxer seperti biasanya.

TRIO KWEK-KWEKK {🦆³} S3Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang