{21} LICIK SEKALI

2.1K 554 15
                                    

Setelah Erlan pulang keduanya kembali menghabiskan malam bersama. Untuk berapa macam gaya sudah banyak gaya yang mereka lakukan. Nampaknya mereka benar-benar melepas rindu dengan sangat bringas malam ini.

"Ada yang mau gue bicarain" ucap Erlan yang tengah mengusap kepala Hani di dadanya.

Erlan memejamkan mata saat Hani mulai bermain dengan rudalnya. Hani menghentikan aksinya lalu mendongak menatap Erlan.

"Apa?" Tanya Hani.

"Gue malu ngelamar seseorang. Lo punya saran yang bagus?" Tanya Erlan.

Hani menyerngit, melamar seseorang? Saran darinya?

"Lo mau ngelamar siapa?" Tanya Hani dengan tatapan meneliti.

"Cewe" jawab Erlan.

Sontak Hani langsung bangun dan menatap Erlan dengan tatapan tajam.

"Lo mau nikah? Ya ampun kok gue gatau? Cewe mana?" Tanya Hani yang berubah menjadi kepo.

"Deket sini" jawab Erlan tanpa mengalihkan tatapannya pada Hani.

"Ya bagus lah kapan-kapan kenalin lah ke gue, oh ya buat saran. Dia suka apa emang? Gue bisa bantu nih bilang aja suka apa, bunga? Boneka mirip bocil apa uang?" Tanya Hani.

Erlan menghela nafas pelan, kenapa Hani terlihat sangat antusias? Padahal dia ingin membuatnya cemburu. Apa memang hubungan mereka hanya sebatas diatas ranjang begini?

"Lo ga ngerasain apapun?" Tanya Erlan.

"Rasain apa?" Tanya Hani yang sudah menenggak alkohol langsung dari botolnya.

Erlan menggeleng dia kira hubungan mereka istimewa. Namun nampaknya mereka masih tidak ada kemajuan sama sekali.

Hani memiringkan kepalanya, kenapa tiba-tiba Erlan berubah menjadi kecewa seperti ini? Dia melihat ada perasaan kecewa yang terpancar dari tubuh pria itu.

"Lo kenapa?" Tanya Hani yang mendekat.

"Gapapa, tidur udah pagi" ucap Erlan yang langsung memejamkan matanya.

Hani semakin dibuat terheran-heran dengan tingkah Erlan. Tapi dia yang tidak mau ambil pusing akhirnya menyingkirkan alkoholnya dan ikut tidur di sebelah Erlan.

Erlan berbalik, dia menatap Hani yang sudah tertidur dan mendekat padanya. Erlan menarik tubuh Hani dan memeluknya, dia lalu menarik selimut untuk menyelimuti mereka berdua.

Erlan tengah menyelidiki tentang identitas Hani, dia berusaha mencari informasi tentang gadis ini dari bawahannya. Semoga saja besok mereka sudah menemukan identitas Hani. Dia ingin lebih dekat dan lebih masuk kedalam kehidupan Hani.

Ada rasa takut yang merayap masuk ketika Erlan memikirkan Hani. Entah kenapa dia berfikir pertemuan mereka tidak akan berlangsung lama. Hubungan keduanya memang belum berkembang, jika suatu saat nanti Hani pergi dia tidak bisa menahannya karena batas yang mereka buat. Jadi Erlan berencana untuk membuat Hani tidak bisa pergi darinya.

Namun sepertinya Erlan akan sedikit kesusahan untuk masuk kedalam kehidupan Hani.

"Maafkan saya tuan saya sudah mencari di data kependudukan milik pemerintah dan tidak menemukan identitas gadis yang tuan katakan" ucap seorang pria yang berdiri takut di depan Erlan.

Erlan memejamkan matanya, jika gadis itu tidak terdaftar sebagai warga negara di negaranya. Apa mungkin dia adalah warga negara asing?

Jika iya seharusnya dia memiliki identitas yang jelas bukan. Namun Hani tidak memiliki identitas apapun dan dia tidak memiliki paspor. Sebelumnya Erlan bertanya apakah Hani memiliki paspor karena dia berniat membawa gadis itu untuk ikut ke luar negri mengecek perusahaannya namun Hani menolak dengan mengatakan dia tidak memiliki paspor.

"Tapi tuan ada yang mengatakan kalau gadis yang tengah tuan selidiki identitasnya mirip dengan salah satu karakter di game online yang beberapa bulan belakangan trending"

Erlan mendongak menatap pria yang tengah menatapnya dengan wajah serius.

"Panggil orangnya kemari" perintah Erlan.

Sekarang Daniel nampak duduk di depan Erlan sembari meminum segelas kopi yang pria itu berikan. Dia benar-benar beruntung menemukan jasad salah satu bawahan Erlan dan menyamarkan identitasnya menjadi pria itu.

"Jadi maksudmu gadis ini mirip dengan karakter game?" Tanya Erlan.

"Kalau tuan masih ragu coba buka saja game tersebut. Bukannya aneh tiba-tiba saja gamenya rusak dan ada seseorang yang mirip dengan salah satu karakter game muncul? Dia tidak memiliki identitas pasti di sini. Jika dilihat dia juga aneh, apa tuan menyadari tanda di lehernya?" Tanya Daniel.

Javier menatap foto Hani ditangannya, sebuah simbol yang tidak asing baginya. Tapi apa mungkin Hani adalah salah satu karakter game yang pria ini sebutkan.

"Sebenarnya itu tanda yang menandakan dia adalah seorang succubus, saya pernah bermain gamenya dan saya tau sedikit dari legenda yang menceritakan tentang makhluk itu" jelas Daniel.

"Mereka akan menggoda pria dan menjadi awet muda, tenaga mereka juga akan terisi. Mungkin ini terdengar mustahil tapi saya sudah bertemu sendiri dengan salah satu karakter dalam game, Cavier pimpinan gordon yang baru saja datang"

"Jika berkenan saya bisa memanggil dia kemari" ucap Daniel sembari tersenyum miring.

"Apa tuan di dekati oleh gadis itu?" Tanya Daniel.

"Dia adalah makhluk yang haus dengan nafsu, mungkin saja bukan hanya tuan yang di dekati olehnya" lanjut Daniel. Dia mengembangkan senyumnya melihat foto di tangan Erlan dicengkeram kuat oleh pria itu.

"Jika tuan masih ragu, saya memiliki sesuatu yang mungkin bisa membantu"

Daniel merogoh saku jasnya lalu mengeluarkan dua jimat kertas. Dia mendorongnya keatas meja menuju Erlan.

"Jimat ini bisa menunjukkan wujud asli para succubus" ucap Daniel.

Erlan terdiam sejenak, pikirannya benar-benar berkecamuk sekarang. Dia perlahan mengambil Jimat diatas meja. Bagaiman jika selama ini Hani membohonginya?

Daniel mengusap wajahnya menyembunyikan senyuman lebar yang sekarang perlahan muncul. Pria ini bahkan berencana menikahi Hani yang merupakan succubus? Haha lucu sekali.

Daniel berjalan keluar dari gedung perusahaan Erlan, dia berjalan dengan langkah pelan menuju seorang pria yang berdiri di sebelah mobilnya.

Cavier menaikan sebelah alisnya melihat senyuman Daniel yang mengembang di wajah pria itu. Sepertinya rencana pria ini berjalan dengan baik.

"Kau mengatakan juga tentang efek lain jimatnya pada manusia itu?" Tanya Cavier. Dialah yang menulis jimatnya, karena dia ini seorang penyihir.

"Ah aku lupa bagaimana ini?" Tanya Daniel dengan wajah pura-pura terkejut.

Cavier berdecak, dia kemudian masuk kedalam mobil diikuti Daniel. Jimat itu bukan hanya akan menunjukkan wujud asli Hani namun dia juga bisa membuat kekuatan Hani hilang. Bahkan bisa membuat Hani lenyap begitu saja.

Jika Hani menyentuhnya tubuhnya perlahan akan berubah ke wujud manusia aslinya. Beruntung sekali umur Hani masih muda jika tidak dia akan berubah menjadi nenek-nenek nanti.

"Bagaimana dengan rencana selanjutnya kau siap?" Tanya Daniel yang menepikan mobilnya ke salah satu supermarket dan melihat Isabel dan Regar masuk kedalam sana.

"Ya" jawab Cavier, dia tersenyum melihat Regar yang masuk kedalam supermarket. Kali ini dia akan benar-benar menculik dan menyiksa kekasih pria itu dengan tangannya sendiri.

Isabel bukanlah gadis polos seperti yang dilihat. Dia penuh dengan tipu muslihat, dibalik sosoknya yan polos dan baik hati dia memiliki sisi mengerikan untuk bisa mencapai tujuannya dia akan melakukan segala cara. Itu juga yang ia lakukan pada Cavier.

TRIO KWEK-KWEKK {🦆³} S3Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang