{23} CENTANG BIRU

2.3K 652 86
                                    

Velin duduk di pojok rumah pak RT, dia menatap Candra yang berada di peti mati dan kembali menangis. Ada beberapa hantu yang berasal dari jiwa yang berbeda namun dia tidak melihat hantu Candra sama sekali. Jangan bilang dia sudah dibawa keatas karena Candra orang yang baik.

Velin memeluk kedua lututnya lalu kembali menangis. Apa ini semua ulah Daniel? Padahal biasanya Candra juga sering bermain disana bersamanya tapi tidak terjadi apa-apa tuh....

Entah kenapa memikirkan kemungkinan yang satu ini membuat Velin bertambah takut. Bagaimana kalau pemikirannya itu benar dan ini semua ulah Daniel? Lagi pula kenapa Candra memancing amarah pria itu juga. Kalau dia dan Candra tidak bisa bertemu bagaimana? Kalau Candra disiksa oleh Daniel lagi bagaimana?

"Kasian"

Velin berhenti menangis, tubuhnya bergetar lalu dia mendongak keatas melihat Daniel yang berdiri di hadapannya.

"Kasian" ucap Daniel lagi.

Velin bersungut mundur, Daniel bisa melihatnya?! Tapi sejak awal pria ini terlihat biasa-biasa saja. Bahkan dia mengabaikan Hani serta Rasya.

"Gue kan udah pernah bilang sebelumnya" ucap Daniel sembari mendekat.

Velin semakin mundur kebelakang sampai dia benar-benar menyentuh tembok. Velin mencengkram dress yang terakhir Candra berikan untuknya dengan erat.

"Itu salah Lo sendiri, Lo bisa liat kan Candra mati di hadapan Lo. Kasian, gue bukan bilang kasian ke Lo Velin. Tapi ke Candra, kasian banget dia harus mati berulang kali demi cewe yang ga jelas asal-usulnya mirip Lo ini" bisik Daniel.

Wajah Velin bertambah pucat, dia kemudian menggeleng dan kembali menangis. Bukan salahnya, tentu saja bukan salahnya.

"Kenapa si Velin ga boleh deket sama Candra?!" Bentak Velin.

"Velin suka sama Candra, Velin sayang sama Candra kenapa Velin ga boleh deket sama dia?! Apa hak kamu ngelarang Velin deketin Candra?" Tanya Velin.

"Karena Candra itu udah punya takdirnya sendiri, dan gue kasih tau Vel takdirnya Candra itu bukan Lo. Tapi cewe lain" jawab Daniel.

Velin menatap Daniel dengan bibir bergetar hebat, apa benar dirinya bukanlah jodoh Candra seperti yang dikatakan Daniel?

"Ga mungkin" gumam Velin.

"Lo ga boleh egois, Lo itu ga punya takdir apapun sama cowo makanya Lo nempel kesana-kemari mirip lalet ke setiap cowo di cerita-cerita sebelumnya. Beda kan sama Rasya, sama Hani, ya walaupun Hani emang sering godain cowo ganteng" kata Daniel, dia berjongkok di depan Velin lalu menatap Velin.

"Jadi lepasin Candra, Lo itu bukan jod-"

Brukkkkk

Daniel terhuyung kebelakang, dan muncul pak RT dengan baju Koko dan sarung wadimyor khasnya.

"Saya sudah kasih tau pada kalian semua. Saya sudah sarankan kalian untuk berhenti menggarap proyek ini!" Ucap pak RT.

Semua tamu yang hadir termasuk dari pihak kantor segera menatap pak RT. Pak RT lalu berdiri di depan Velin dan menatap tajam kesemua orang.

"Inilah dampak dari perbuatan kalian yang tidak tau malu itu! Cucu saya sendiri harus menjadi korbannya, KALIAN MAU TANGGUNG JAWAB?!" teriak pak RT dengan suara lantang.

"KALIAN MAU TANGGUNG JAWAB TERHADAP CUCU SAYA YANG MENINGGAL KARENA ULAH KALIAN?" Teriak pak RT lagi.

Swoosshhhhhh

Brakkkkk

Brakkkkk

Angin berhembus dengan kencang membuat jendela terbuka dan beberapa barang diatas meja terlempar begitu saja.

TRIO KWEK-KWEKK {🦆³} S3Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang