{23} KESURUPAN KOLOR IJOO

1.8K 527 2
                                    

Hari selanjutnya mereka berlima berkumpul di ruang tamu. Hari ini seharusnya mereka kembali ke kota dan melaporkan kondisi dusun ini namun terlihat jelas dari ekspresi mereka, mereka tengah tidak sehat. Kecuali Zakari yang sedang menatap rekan-rekannya.

"Kalian kenapa?" Tanya Zakari.

"Gue semalem ga bisa tidur nyenyak setelah gue mimpi di tindih Kunti obesitas" jawab Andri.

Lingkaran hitam dibawah matanya benar-benar mengerikan. Andri menghela nafas lalu memakan sarapannya dengan wajah tak berselera.

Zakari kini beralih menatap Farhan yang terlihat masih meringis dan memegangi sebelah pundak serta lengannya secara bergantian.

"Lo masih sakit-sakit badannya Han?" Tanya Zakari.

"Iya, malah tambah sakit banget" jawab Farhan, semalam dia juga tidak bisa tidur karena merasakan pegal dan berat yang kini merambah punggungnya.

"Kalo Lo Yul?" Tanya Zakari pada Yulia.

Yulia hanya diam, dia nampak memakai hodie kebesaran yang menutupi lengan dan lehernya. Dia juga nampak pucat dengan tatapan kosong menatap ke piring besar di hadapannya.

"Sejak pagi tadi Yulia diem aja kaya gini Za, aku gatau kenapa. Semalem dia teriak keras terus dateng ke kamar aku dan pas bangun dia jadi kaya gini" jelas Nadya.

"Gue rasa ada yang ga beres disini" ucap Andri, tidak mungkin Kunti obesitas yang ada di mimpinya hanya kebetulan saja.

"Ga beres gimana?" Tanya Zakari.

"Lo pikir-pikir aja setelah kita dateng hal-hal aneh terus aja berdatangan, gue rasa emang ada yang ga beres di dusun ini Za. Ga mungkin semua yang terjadi sama kita di waktu yang sama ini cuma kebetulan" ucap Andri, dia mulai berfikir begini karena aneh juga setelah dia pikir-pikir.

Semuanya terdiam, saat tengah berkecamuk dengan pikiran masing-masing tiba-tiba saja Yulia gemetar lalu dia berteriak keras.

"AAAAAAAAAAAAAKKKHHH"

Semua yang terkejut segera berdiri, Nadya langsung menarik Yulia yang sekarang mulai kejang-kejang.

"Yulia... Yulia... Kamu kenapa?" Tanya Nadya, dia menutup mulutnya saat kedua mata Yulia mendongak keatas dan mulutnya mulai mengeluarkan air.

"Ya ampun Za, Yulia kenapa ini?" Tanya Nadya, dia menatap Zakari dan Andri yang membantu menenangkan Yulia.

"Kalian..... Jangan ambil rumah kami..." Desis Yulia.

"Kalian jangan ambil rumah kami!!!" Teriak Yulia.

"Ya ampun..." Nadya memegang erat tangan Yulia yang mendingin sedangkan Zakari menatap Yulia dan dia melihat pak RT mendekat.

Pak RT mendekat, dia meletakan segelas air putih lalu mengusap wajah Yulia.

"Keluar!" Ucap pak RT, dia membuat gerakan seperti tengah menarik sesuatu dari kening Yulia dan membuangnya ke belakang.

Pak RT lalu menatap kearah Velin yang memajukan bibirnya dengan tangan yang mengusap kening.

"Hiss pak RT sakit tauu" gerutu Velin, pak RT menelan ludahnya sendiri. Apa dia terlalu keras menarik Velin?

Rasya yang sudah berdiri di sebelah Velin menghela nafas lalu dia membantu Velin berdiri dan membenarkan kolor hijau yang gadis itu pakai.

"Gimana Rasya tadi ekting Velin mode kesurupan?? Pasti keren kan?? Tadinya mau peragain Hani pergi ke pasar tapi ga jadi soalnya ga pake topeng monyet Yulia" Tanya Velin dengan bangga.

"Lumayan lah, besok bisa ikut jadi penonton bayaran" jawab Rasya membuat Velin tersenyum manis.

Di depan Zakari segera mengangkat Yulia dan membaringkannya di atas sofa setelah Yulia pingsan. Nadya dengan cepat berlari ke kamar untuk mengambil minyak kayu putih sedangkan Andri terduduk syok dengan apa yang baru saja dia lihat.

TRIO KWEK-KWEKK {🦆³} S3Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang