Kini Daniel duduk di hadapan Rasya, Hani dan juga Javier. Mereka berada di ruang tamu dengan udara yang menurun sangat drastis.
"Jadi gimana tawaran gue tadi?" Tanya Daniel pada mereka.
Hani melirik Rasya yang sedari tadi diam. Gadis itu hanya diam menatap keluar jendela dengan tatapan tengah menimbang-nimbang tawaran Daniel.
"Gue kali ini ada di pihak kalian, jadi kalian ga perlu khawatir gue bakal ngelakuin hal-hal aneh" lanjut Daniel sembari tersenyum.
Daniel terus tersenyum mengamati wajah Rasya, astaga menyenangkan sekali melihat wajah kesulitan sang adik.
"Kasih gue waktu, karena Lo beberapa kali jadi udang dibalik batu selama ini" jawab Rasya pada akhirnya.
Hani menyerngit tak setuju, padahal Daniel terlihat sangat meyakinkan. Kenapa Rasya seperti menolak secara halus tawaran pria itu.
"Oke, gue tunggu sampe besok. Kalo gitu gue pergi dulu karena kehadiran gue disini mungkin udah ganggu seseorang"
Daniel berdiri, dia menatap Javier sekilas sebelum berbalik dan tersenyum tipis lalu menghilang begitu saja.
Splaasshhhhhh
"Ras, Lo mau tolak tawaran dia?" Tanya Hani pada Rasya.
"Masih gue pikir" jawab Rasya.
Hani menghela nafas, kondisi Velin semakin mengenaskan jika mereka tidak segera mengambil tindakan mereka tidak akan bisa menyelamatkan bocil mereka itu.
"Tapi Ras, kondisi bocil makin parah. Kalo kita ga segera ambil tindakan gue gatau lagi apa yang bakal kita hadapin kedepannya. Ini bukan masalah yang bisa kita selesain berdua, bahkan Luke juga bilangkan ini diluar kemampuan kita. Mungkin Daniel emang bisa bantu kita kali ini" ucap Hani pada Rasya.
Rasya menoleh, dia menatap Hani dan mengangguk. "Iya gue tau, tapi Lo lupa siapa yang selama ini mempermainkan kita di sini?"
Hani mengatupkan bibirnya rapat-rapat, dia kemudian bersender pada sofa dan memejamkan matanya. Benar juga, semua ini karena pria itu pria bernama Daniel yang sayangnya pernah ia cintai.
"Kita tunggu Luke pulang, kalo dia emang ga bisa bawa orang yang katanya bisa bantu kita baru kita ambil tawaran dia" ucap Rasya lalu dia berdiri dan melangkah pergi dari ruangan tersebut.
"Gue rasa mamah gue ada benernya juga, diliat dari tampangnya orang tadi yang ngaku-ngaku jadi uncle gue emang ga bisa di percaya"
Kini Javier bersuara, dia mengambil keripik kentang lalu memakannya di sebelah Hani.
"Sayangnya gue pernah percaya sama dia dulu" gumam Hani, namun masih bisa Javier dengar dengan jelas.
Javier menelan kripik kentangnya dan tersenyum pahit, dia tau pria itu dulunya pernah bersama Hani. Salah satu kemampuan Javier adalah melihat masa lalu jiwa seseorang, walaupun dia tau Hani bukan berasal dari dimensinya namun dia bisa melihat dengan jelas kehidupan masa lalu gadis ini. Mungkin karena darah Rasya juga mengalir ditubuhnya, jadi dia sedikit istimewa.
Swoooshhhhhhhhh
Rasya berdiri di depan jendela dan menatap langit yang gelap. Jam dinding sudah menunjukkan pukul 2 pagi namun dia masih saja membuka mata.
"Lo punya penyakit insomnia yang parah ternyata"
Rasya merasakan seseorang datang dan memeluknya dari belakang. Awalnya Rasya hendak memutar tangan itu dan membantingnya keatas lantai, namun setelah mendengar suara siapa yang dia dengan akhirnya Rasya hanya diam saja.
"Tapi gue liat-liat itu bukan insomnia biasa" ucap Luke lagi, dia meletakan dagunya diatas kepala Rasya dan mengeratkan pelukannya pada wanitanya itu.
"Gausah dipaksa kalo emang Lo sendiri ga kuat Ras"
KAMU SEDANG MEMBACA
TRIO KWEK-KWEKK {🦆³} S3
FantasySELAMAT MEMBACA TKK SEASON 3 JANGAN LUPA TINGGALIN JEJAK KALIAN YA^^ KALAU BELUM BACA SEASON 1 DAN 2 KALIAN BISA BACA DI LIST BACAAN AKU. 🤍🤍🤍🤍