{25} SWEET

2K 388 30
                                    

Keivan duduk di dalam kelas, dia tidak melihat Velin pagi ini. Bahkan kamarnya masih kosong, saat dia menghampiri kelas Hani untuk memberikan jatah darah bagi Velin pun dia tidak melihat gadis itu disana.

Keivan mengepalkan tangannya, kenapa dia harus salah memberikan botol. Entah apa yang terjadi tadi malam, dia juga tidak bisa tidur dengan tenang.

"Keivan"

Keivan menoleh menatap Elfana yang mendekat padanya. Gara-gara gadis ini... Padahal dia berencana untuk membuang botol ramuannya setelah mandi. Tapi siapa sangka dia salah meletakkan botol dan Velin mengambilnya.

"Gimana semalem?" Tanya Elfana, dia mendekat dengan wajah berbinar.

Sudah pasti Elfana sengaja ingin membuat Velin dan dirinya tidur bersama. Setelah Hani menjelaskan ramuan apa itu Keivan baru tahu kalau itu ramuan pemikat sejenis dengan perangsang namun lebih ganas. Dan Javier mengatakan ramuan itu biasanya digunakan saat para elf akan melakukan hubungan seksual dengan pasangannya dan menginginkan keturunan.

"Ramuan apa yang Lo kasih ke gue?" Tanya Keivan.

Elfana terkejut mendengar nada dingin dari Keivan. Dia segera merubah rautnya dan menatap Keivan dengan wajah polos.

"Itu cuma air biasa, kakak aku bilang air itu bisa buat obat. Aku takut Velin masih sakit karena kejadian camping kemaren jadi aku kasih ramuannya. Kamu jangan marah ya, kakak aku beneran bilang begitu" jawab Elfana.

Keivan mengepalkan tangannya lalu dia mengangguk. Keivan harus menahan amarahnya sekarang. Semalam sebelum dia kembali bersekolah Javier datang padanya. Dia menawarkan kesepakatan, jika Keivan melakukan rencananya maka setelah perjanjian darah selesaipun dia tidak akan melupakan Velin.

Dengan kesepakatan itu Keivan harus berpura-pura terpengaruh dengan sihir Elfana. Dia sudah meminum ramuan yang membuatnya kebal dengan sihir dan dia akan tetap ingat walaupun nanti Velin mengakhiri perjanjiannya. Maka dari itu dia terlihat menuruti perkataan gadis ini.

"Jadi gimana Keivan?" Tanya Elfana, dia tidak cukup puas sebelum mendapat jawaban dari Keivan.

"Semalem Velin pergi kerumah temen dia" jawab Keivan.

Elfana langsung merubah raut wajahnya, sayang sekali. Jadi bukan dengan Keivan Velin melakukan hal itu? Elfana langsung tersenyum.

"Terus Velin dimana sekarang? Gimana keadaannya?" Tanya Elfana lagi.

"Dia belum pulang" jawab Keivan.

"Astaga... Aku sedikit khawatir soalnya ramuannya ada efek tersendiri" ucap Elfana sembari menutup mulutnya.

Keivan menaikkan sebelah alisnya, apalagi yang akan gadis ini lakukan?

"Kakak aku bilang kalo kita minumnya engga langsung tidur dia bisa berubah jadi nafsu" jelas Elfana.

Ah Keivan langsung menampilkan wajah terkejut, mari kita ikuti alur yang dibuat gadis ini. Dan Elfana langsung berubah cemas, Keivan tersenyum di dalam hati. Busuk sekali rencana gadis ini.

.
.
.
.

Keivan kini duduk di taman sendirian, dia menatap alat penghisap darah yang tengah menghisap darahnya untuk ditampung di dalam tabung.

"Tumben Lo panggil gue kesini"

Javier datang dan mendekat pada Keivan. Dia berdiri di depan Keivan yang tengah menatap alat penghisap darahnya.

Javier tersenyum miring melihat Keivan melepaskan alat tersebut lalu memberikan tabungnya. Keivan menatap Javier dari bawah. Keivan sengaja menyuruh salah satu temannya untuk memanggil Javier.

TRIO KWEK-KWEKK {🦆³} S3Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang