CERITA KE-25

2.1K 435 75
                                    

Hallo semuanya.... Hari ini qia balik lagi untuk lanjutin cerita TKK yang ke -25 🤗🤗🤗
Sebelum kalian baca cerita terbarunya disini aku mau memberi beberapa info yaitu:
1. Cerita tkk akan update sesuai dengan jadwal awal 3-4 hari setelah update terakhir untuk kedepannya.
2. Dalam satu kali update akan ada 3-5 chapter.
3. Yang gabung gc mohon maaf karena mungkin akan terhenti aktivitas aku disana karena hpnya mati 😭 ini karena niatan aku mau pake dua hp untuk urusan ini dan urusan kampus tapi ternyata hp yang satunya rusak jadi ijin menghilang dulu ya dan GC mungkin akan ditutup dulu 🙏🏻🙏🏻🙏🏻🙏🏻

Seperti yang tertulis diatas aku bakal aktif lagi di wattpad buat nulis karena aku sudah berhenti dari kerjaan 🥲. Jadii yang masih belum vote ayoo vote cerita untuk memberikan semangat ke aku inii... Tandain juga kalo ada typo juga jangan lupa tambahin ke daftar bacaan favorit kalian 🤗🤗

Dengan ini qia buka cerita ke -25 tkk season 3 👩🏻‍⚖️

Selamat membaca semuanya ❤️❤️❤️

.
.
.
.

Hoshh...

Hosshh...

Velin terus berlari tanpa memperdulikan kakinya yang terasa sakit. Dia terus berlari seperti tengah dikejar oleh sesuatu sampai dia menatap kedepan dan menabrak seseorang.

Jlebb

"Uhukk"

Velin memuntahkan darah segar, perlahan dia menunduk kebawah dan terlihat ada belati yang menusuk tepat di dadanya.

"Bakar dia! Bakar!!"

Velin menoleh ke belakang dan melihat ada banyak orang membawa obor. Dia baru menyadari kalau sekarang dia berada di hutan. Tak lama kemudian Velin merasakan seseorang mendekat dan menarik lengannya.

"Bakar dia! Bakar!!"

Velin menggeleng ketika tubuhnya terikat di salah satu pohon dan orang-orang mulai mengguyurnya dengan cairan yang berbau menyengat.

"Bakar vampir itu bakar!!"

Velin menatap kedepan dengan mata sayu, dia bisa melihat sosok yang menusuk dadanya dengan belati tengah berdiri tak jauh di depan bersama dengan seorang gadis.

Casshh

Obor api yang dibawa orang-orang mulai dilemparkan kedepan dan seketika api mulai menyebar mengelilingi Velin.

Velin meringis merasakan panas di area kakinya, dia menggeleng dan mulai mencoba melepaskan diri dari lalapan api tersebut.

"Lepas....lepasin Velin! Lepas! Lep-"

"Hah..... Hahhh...."

Velin membuka kedua matanya dengan nafas memburu, dia lalu memegangi dadanya sendiri dan tidak menemukan belati yang tadinya menancap di dadanya.

Velin lalu bersandar pada tembok dan menutup matanya sejenak, ternyata hanya sebuah mimpi. Syukurlah...

"Lo kenapa Vel?"

TRIO KWEK-KWEKK {🦆³} S3Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang