Hani keluar dari toilet dan mengusap keringatnya sendiri. Gila, dia kira hanya akan sebentar nyatanya dia bermain disana sampai matahari tenggelam. Jelas-jelas dia dan Javier masuk kedalam toilet ketika matahari berada diatas kepala.
"Sekolahnya sepi juga" ucap Javier di sebelah Hani.
"Jelas sepi lah! Lo main ga liat waktu" jawab Hani dengan cepat.
"Lo juga ketagihan kan" ledek Javier dan Hani berdecak.
Saat hendak berbelok ke lorong kelas tiba-tiba saja Javier menarik Hani dan membekap mulut gadis itu. Javier mengumumkan sesuatu dan tak lama kemudian terdengar suara orang mendekat.
"Diem Han" bisik Javier.
Hani awalnya memberontak namun dia perlahan mulai tenang. Keduanya sama-sama menatap ke lorong di depan menunggu siapa yang akan datang.
"Abang tenang aja, gue udah kasih ramuan pemikat ke Keivan. Dia bakal kasih ke Velin dan mereka berdua akan buat malam ini jadi panas"
Hani menyerngit mendengar suara Elfana, dan apa katanya tadi? Dia memberikan ramuan pada Keivan agar Velin meminumnya? Dan mereka berdua akan tidur bersama malam ini?
"Setelah ini gue yakin Velin bakal jatuh cinta sama Keivan. Dan karena Keivan udah ada di genggaman gue, gue yakin kita bakal bisa hancurin mereka satu persatu dimulai dari Velin" lanjut Elfana.
Tap
Tap
Tap
Hani kini bisa melihat Elfana lewat di lorong sebrang bersama dengan seorang pria. Hani membeku melihat siapa pria di sebelah Elfana yang tengah tersenyum lebar. Daniel?
Hani menepuk lengan Javier, dia kemudian berbalik dan menatap Javier dengan wajah cemas.
"Kita pulang sekarang ayo, sebelum Velin minum ramuannya" ajak Hani.
Javier mengangguk, melihat wajah cemas Hani dia dengan cepat memegang pinggang Hani dan menghilang dari sana.
Swoooshhhhhhhhh
"Keivan Velin mau ke rumahnya Candra ya!!, Darah yang kamu isi ke botol ada dimana?" Tanya Velin.
Dia berdiri di depan meja kamar Keivan, sedangkan Keivan nampaknya tengah mandi sekarang.
"Diatas meja" jawab Keivan dari dalam kamar mandi.
Velin langsung mengangguk dan mengambil botol kaca yang ada diatas meja. Dia memasukannya kedalam tas sebelum berlari kedepan.
Setengah jam kemudian Keivan keluar dari kamar mandi. Dia mengusap rambutnya yang basah, dia menatap kamarnya yang sudah kosong berarti Velin sudah pergi. Keivan lalu berjalan menuju laci dan membukanya, Keivan mengambil botol kaca yang berisi ramuan dari Elfana. Untung saja dia berhasil menyembunyikannya.
Namun semakin Keivan menatap botol kaca ditangannya perasaannya semakin tak enak. Keivan lalu membuka botol ramuan tersebut dan mencium baunya. Keivan langsung terdiam, bau darahnya... Jangan bilang ini adalah darahnya dan botol yang ia letakkan diatas meja adalah ramuannya!
Keivan langsung keluar dari rumah, saat tengah menuruni tangga dia berpapasan dengan Hani.
"Heh Lo! Mana botol ramuan yang Elfana kasih!" Ucap Hani dengan nada meninggi.
Hani melirik ke tangan Keivan yang memegang botol kaca, itu ramuannya? Hani segera merebutnya lalu menatap Keivan.
"Lo bener-bener ya" desis Hani.
"Bukan, itu bukan botolnya" jawab Keivan.
Hani menyerngit, bukan? Dia membuka botol tersebut lalu matanya berkilat. Bau darah, lalu dimana botol ramuannya?!
KAMU SEDANG MEMBACA
TRIO KWEK-KWEKK {🦆³} S3
FantasySELAMAT MEMBACA TKK SEASON 3 JANGAN LUPA TINGGALIN JEJAK KALIAN YA^^ KALAU BELUM BACA SEASON 1 DAN 2 KALIAN BISA BACA DI LIST BACAAN AKU. 🤍🤍🤍🤍