{25} JEBAKAN

1.5K 396 21
                                    

"Tolong hiks hiks..." Tangis seorang gadis yang terduduk diatas tanah.

Elfana segera berjongkok di depan gadis itu dan menatap gadis yang masih menangis di depannya.

"Kamu kenapa?" Tanya Elfana.

"Hiks....hiks..."

Elfana tersenyum miring lalu memegang bahu gadis tersebut.

"Coba kamu ceritain kenapa kam-"

Perlahan gadis itu mendongak lalu dia tersenyum dengan mata berkilat kuning. Dan bersamaan dengan gadis itu yang menunjukkan wajahnya terdengar ada suara yang berasal dari semak-semak di sekitar mereka.

"Kena kalian" ucap gadis yang tadinya menangis sembari memegang lengan Elfana.

GRRRRRRRRRRRR

Puluhan serigala liar memunculkan dirinya dan mengelilingi mereka dengan tatapan lapar. Hani mendekat pada Velin, dia melirik Ahem yang berdiri di sebelah Elfana.

"Lari.... Kalian harus lari sekarang!!!" Teriak Elfana dengan dramatis.

Hani mencekal tangan Ahem yang langsung terkejut, dia kemudian menarik Ahem dan berlari saat seekor serigala meloncat kearahnya.

"H-hani! Hani kita mau kemana!" Tanya Ahem dengan panik, pasalnya dia tidak akan mengira Hani akan membawanya berlari juga.

"Lari lah mau ngapain lagi?" Tanya Hani sembari tersenyum.

Elfana melihat Ahem yang dibawa lari Hani dengan tatapan tajam. Kenapa pria itu dibawa lari juga oleh Hani?! Dia kemudian melepaskan tangan gadis di hadapannya dan melirik Velin yang baru saja berlari.

"Kuserahkan padamu tapi jangan sakiti pria tadi" ucap Elfana pada gadis serigala di depannya yang mengangguk. Perlahan tubuh gadis itu berubah dan dia berlari mengejar Hani dan Ahem.

Elfana tersenyum, dia kemudian mengusap keringatnya sendiri dan tiba-tiba saja ada yang menubruknya dari belakang.

GRRRRRRRR

"Ah, Lo telat mereka udah dibawa lari masuk kedalam hutan para Rogue" ucap Elfana sembari menatap serigala besar diatasnya yang tengah marah padanya.

Mikael melepaskan cengkramannya, dia kemudian berlari mengikuti bau Velin yang masih tertinggal. Elfana kemudian tertawa. Lucu sekali bukan bahkan Mikael yang merupakan seorang alpha ikut masuk juga kedalam permainannya.

"Ahh atau gue bisa bikin ini sebagai momen terakhir sebelum kaum Lo musnah Mikael" gumam Elfana.

Tap

"Bener kan Abang?"

Elfana menoleh ke belakang melihat seorang pria yang berdiri sembari menatapnya. Pria tersebut lalu tersenyum dan mengulurkan tangannya pada Elfana.

"Ada satu eksistensi tokoh yang belum gue pahami dari cerita kali ini" ucap Rasya yang berbaring diatas dada Luke yang tengah mengusap kepalanya.

"Siapa?" Tanya Luke.

"Kakak Elfana, penyihir hebat abad ini" jawab Rasya sembari menatap buku yang ia pegang.

"Entah kenapa gue punya firasat buruk tentang tokoh ini juga" lanjut Rasya.

Luke mengangguk, dia kemudian memeluk Rasya dan memejamkan matanya. Dia bertambah khawatir sekarang, apalagi batang hidung orang itu belum juga muncul.

"Ras, setelah malam ini selesai gue harap Lo fokus dulu ke bayi kita berdua. Karena perjalanan kita masih panjang di cerita kali ini" ucap Luke.

Rasya hanya diam, dia merasakan Luke mengusap perutnya. Benar juga, sekarang bukan hanya Velin dan Hani saja yang harus dia perhatikan.

TRIO KWEK-KWEKK {🦆³} S3Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang