Gilang, Vino dan Jeki sudah duduk di sofa seharga ginjal mereka setelah Jeki telusuri berapa harga sofa yang mereka duduki beberapa saat lalu di internet.
Vino bahkan memegang segelas minuman dengan tangan bergetar hebat. Dia memang diasuh oleh keluarga kaya sebelumnya namun untuk gelas dengan bahan emas dan ukiran berlian seperti ini dia belum pernah melihatnya.
"Santai Vin, jangan gerogi" bisik Gilang.
"Lo kan dulunya holkay masa liat begini aja Tremor" bisik Jeki.
"Gue kan jadi orang kaya gadungan kemaren" jawab Vino yang meletakkan kembali gelasnya dan tidak jadi meminum jus yang di hidangkan.
Tap
Tap
Tap
"Ya ampun maaf ya, saya buat kalian menunggu lama"
Seorang wanita berjalan kearah mereka bersama seorang pria yang tidak asing di mata Jeki. Keduanya segera duduk lalu tersenyum pada mereka.
"Tadi ada sedikit masalah salah satu kesayangan kita gamau lepas dari ponsel padahal sudah waktunya untuk mandi" ucap wanita tersebut.
"Sebelumnya perkenalkan nama saya Kiranti dan ini suami saya Kuntono"
Jeki terdiam sejenak, dia melirik Gilang dan keduanya saling bertatapan. Pak Kuntono Gadmaja Sutrisno Mahamalan. Siapa yang tidak mengenal salah satu CEO di dunia pergamean yang sudah menjadi orang terkaya nomor satu di dunia ini?!
"Saya Vino, terus ini Gilang dan Jeki nyo-nyonya..." Ucap Vino ketika melihat Jeki dan Gilang hanya diam.
"Eh gausah panggil nyonya panggil ibu saja, kalian pasti cape ya dateng kesini ayo diminum dulu... Atau kalian ga suka sama minumannya?" Tanya Bu Kiranti.
"S-suka kok Bu, makasih ya jadi ngerepotin sampe dibawain banyak makanan plus minuman begini" jawab Gilang dengan cepat.
Ibu Kiranti hanya tersenyum, ketiganya benar-benar tampan dan err berotot. Tentu saja pilihan salah satu kesayangannya itu tidak pernah salah.
"Sebelumnya kalian pasti bertanya-tanyakan, jadi begini. Kami butuh tiga baby sitter untuk mengurus kesayangan kami karena kami akan pergi ke luar negri beberapa Minggu, kami takut kesayangan kami nantinya kenapa-kenapa jadi kami memilih baby sitter laki-laki biar bisa jagain kesayangan kami" ucap Pak Kuntono.
"Untuk urusan gaji kalian tenang saja, gaji kalian 4 juta per jam karena kita bener-bener butuh baby sitter buat Kesayangan kita" Tambah Bu Kiranti.
Jeki hampir tersedak jus saat mendengar kata 4 juta. Mereka akan dibayar 4 juta setiap jamnya? Satu hari ada 24 jam jika mereka bekerja seharian penuh setidaknya ada 18 jam yang mereka gunakan maka satu hari saja mereka akan mendapatkan uang sebanyak..... Ah intinya sangat banyak.
"Tapi kalian harus jagain Kesayangan kami dengan benar, ada beberapa peraturan juga yang harus kalian ikuti. Kesayangan kami juga punya jadwal setiap harinya. Jadi bagaimana?" Tanya ibu Kiranti.
Gilang melirik Jeki dan Vino, mencoba menanyakan pendapat mereka. Ketika Vino dan Jeki mengangguk Gilang kembali menatap Bu Kiranti di depan. Sebenarnya ada perasaan mengganjal dihatinya namun satu jam 4 juta tentu bukan nominal yang sedikit.
"Kami siap Bu, kami siap jadi baby sitter kesayangan ibu dan bapak" ucap Jeki sembari tersenyum lebar. Ahahahaha dia akan kaya raya hanya dalam hitungan hari.
Gilang mengangguk, tapi dia benar-benar khawatir. Jangan-jangan mereka membayarnya mahal karena tidak ada yang mau menjadi babysitter anak mereka. Dan bagaimana jika para nona muda dirumah ini sangat nakal? Bayangkan saja jika mereka punya wajah cantik dan imut namun kelakuan mirip iblis kejam.
"Kalau begitu kalian harus kenalan dulu dengan kesayangan-kesayangan kami, Bi Muji, Bi Ijah, Bi Jumi..." Panggil ibu Kiranti.
Gilang langsung mendongak kedepan ketika suara langkah menggema turun dari arah tangga. Vino juga menatap tangga dengan detak jantung yang berdetak dengan kencang. Bagaimana penampakan nona-nona muda di rumah ini?
Tap
Tap
Tap
"Ya ampun kesayangan-kesayangan mamih udah rapih, udah wangi ya... Sini sayang"
Cookies yang dipegang Jeki terjatuh begitu saja keatas karpet berbulu domba. Dia menganga melihat siapa yang ada di gendongan tiga pelayan di depannya.
"Velin udah wangi banget, ya ampun lucunya...."
"Sini mamih pangku, Hani sama Rasya dipangku ayah dulu ya... Mamih harus pastiin Velin nangis lagi engga. Jangan nangis lagi ya sayang nanti boleh main ponsel lagi ko"
Vino mendekat pada Gilang ketika melihat Bu Kiranti mengambil satu bebek yang didandani bak bocil dan menciuminya.
"Lang mata gue bener kan? Itu bebek kan? Tiga bebek?" Bisik Vino.
"Kayaknya bukan Mata Lo aja yang bermasalah" jawab Galang.
"Tapi semua yang ada disini juga bermasalah Vin" tambah Galang ketika melihat pak Kuntono juga tengah memeluk dua bebek lainnya dengan penuh kasih sayang.
"Eh iya, sampe lupa saya sama kalian. Jadi ini para Kesayangan yang saya bilang. Ada Velin..."
Gilang, Vino dan Jeki menatap bebek putih yang dipeluk Bu Kiranti. Bahkan bebek itu dipakaikan pakaian yang terbuat dari sutra dan perhiasaan berupa berlian yang sangat mahal menggantung di lehernya. Dia juga dipakaikan topi bayi yang sudah dimodifikasi sedemikian rupa agar muat di kepalanya. Ada juga botol bayi mungil yang terkalung di leher bebek itu.
"Velin ini kesayangan saya yang paling kecil, paling unyu, paling lucu.... Hiss gemes banget mamih sama kamu sayang" ucap Bu Kiranti sembari mencium brutal pipi bebek bernama Velin di pelukannya.
"Lalu ada Hani..."
Ketiganya beralih menatap salah satu bebek di pangkuan sebelah kanan pak Kunto. Terlihat ada bebek yang badannya penuh dengan perhiasan berlian serta emas. Dia bahkan memakai kacamata yang terbuat dari berlian. Tubuhnya benar-benar tertutup dengan berlian serta emas.
"Dan Rasya"
Sedangkan di pangkuan kiri pak Kunto duduk bebek yang menatap ketiganya dengan wajah datar. Dia yang terlihat paling waras dalam penampilannya. Dia hanya memakai baju yang terlihat sederhana. Tapi jangan salah harganya bahkan bisa untuk membeli satu mobil sport keluaran terbaru.
"Nah kalian akan dipandu tiga bibi ini yang nantinya akan menjelaskan tentang kesayangan-kesayangan kami ini... Kami mau ajak mereka makan dulu ya kalian bisa ikutin Bi Muji, Bi Ijah sama Bi Jumi" ucap Bu Kiranti yang berdiri dan pamit pergi dari sana.
"Ayo kesayangan-kesayangan mamih kita makan dulu ya. Biar tambah gembul kesayangan-kesayangan mamih ini... Uluh uluhhh"
Jeki mengambil cookies yang terjatuh tadi, dia memakannya lalu menatap tiga bibi yang tersenyum lebar kearah mereka.
"Mari naik ke lantai dua" ucap mereka secara bersamaan.
Glup
Vino menelan jusnya, dia tidak lagi terpesona dengan gelas emas yang sempat membuatnya goyah tadi.
Gilang berdiri dan menarik Vino agar mengikuti para Bibi di depan. Kenyataan konyol apalagi ini, tapi Gilang sedikit lega karena bayangan nona muda yang terlintas dibenaknya beberapa saat lalu benar-benar langsung hilang begitu saja. Tapi apa mereka akan benar-benar mengurus tiga bebek itu??
KAMU SEDANG MEMBACA
TRIO KWEK-KWEKK {🦆³} S3
FantasySELAMAT MEMBACA TKK SEASON 3 JANGAN LUPA TINGGALIN JEJAK KALIAN YA^^ KALAU BELUM BACA SEASON 1 DAN 2 KALIAN BISA BACA DI LIST BACAAN AKU. 🤍🤍🤍🤍