{21} LUKE?

2.4K 575 28
                                    

Javier mendengarkan dengan cermat apa yang ibunya katakan. Menurut informasi yang Rasya dapatkan ada kemungkinan kalau Velin dan Isabel tidak berada di dimensi ini dan dibawa ke dimensi terbalik.

"Lo bisa buka gerbang antar dimensi Ras?" Tanya Hani.

"Sayangnya gue ga bisa" jawab Rasya lalu Hani menghela nafas.

"Sebenernya konsep dimensi terbalik sama kaya dimensi aslinya. Cuma kita harus tau dulu tempat mereka berdua di sekap. Anggep aja cermin yang punya dua sisi. Ada kemungkinan kita bisa liat pintu dimensinya ketika mereka ada di sisi lain dari kita berdiri" jelas Javier.

"Wih tumben banget Lo pinter habis makan apa?" Tanya Hani pada Javier.

"Lo kira selama ini gue cuma rebahan aja terus tiba-tiba jadi raja iblis?" Tanya Javier.

Hani yang awalnya ingin tertawa langsung merubah raut wajahnya. Dia menatap Javier dengan tatapan kebingungan.

"Raja?" Tanya Hani.

Javier mengatupkan bibirnya rapat-rapat, astaga dia sampai keceplosan begini. Mulutnya ini... Javier akhirnya mengangguk. Dia tidak berani menatap Rasya yang pasti tengah menatapnya meminta penjelasan.

"Bukannya Raja iblisnya masih ayah Lo si Haji Luke?" Tanya Hani.

Javier masih diam, bagaimana cara menjelaskannya pada mereka.

"Jav? Kok Lo diem?" Tanya Hani lagi dia menarik lengan Javier agar pria itu menjelaskan kenapa dia malah menjadi raja ketika ayahnya masih hidup.

"Ayah udah meninggal" ucap Javier.

Tangan Hani terlepas begitu saja dari lengan pria itu. Meninggal? Meninggal katanya? Hani perlahan melirik Rasya. Dia bisa melihat Rasya yang sedang menatap Javier dengan ekspresi yang....ah Hani tidak bisa menjabarkannya.

"Lo j-jangan ngadi-ngadi ya mana mungkin Luke mati gitu aja" kata Hani mencoba mencairkan suasananya.

Kini Javier menatap Rasya dengan wajah sedih dan dia meremas tangannya sendiri.

"Maaf ya mah" lirih Javier.

Tes

Setetes air mata Rasya luruh, dia langsung berdiri dan berbalik lalu pergi dari sana dengan portalnya.

"Eh Ras!" Hani berdiri dengan wajah terkejut, astaga jadi benar pria itu benar-benar meninggal?!

"Jav" panggil Hani melihat Javi menunduk.

"Ya?" Javier mendongak menatap Hani dan mencoba tersenyum.

"Gausah sok kuat begitu anying sini nangis sini"

Hani segers memeluk Javier lalu mengusap-usap kepala pria itu.

"Kok Lo ga bilang dari kemaren?" Tanya Hani.

"Sebenernya gue juga gatau kemana ayah pergi, dia tiba-tiba aja nyerahin takhta kerajaan dan nulis surat wasiat. Bagi iblis kalo ayah udah begitu artinya dia bakal pergi" jawab Javier.

Hani menghela nafas, dia mengangguk paham dan mengeratkan pelukannya pada Javier. Tidak mungkin pria itu sedang mengeprank kita semua kan? Jika iya Hani akan melempar kepalanya dengan pot bunga.

"Cowo kemaren masih ngejar-ngejar Lo?" Tanya Javier.

"Erlan maksud Lo?" Tanya Hani dan Javier mengangguk.

"Engga si udah kena mental kayaknya btw..."

Hani melepaskan pelukannya dan menatap Javier, dia sungguh takjub dengan gaya sok keras pria ini pada Erlan.

TRIO KWEK-KWEKK {🦆³} S3Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang