Rasya menatap keluar jendela dengan wajah datar. Dia tengah memikirkan sesuatu, tumben sekali Candra dan Luke belum terlihat sampai sekarang. Di dalam game juga tidak ada keduanya.
"Kemana mereka pergi tumben banget" gumam Rasya.
Apa di cerita kali ini mereka tidak akan muncul? Rasya kira setelah Hani mendapatkan kembali semua ingatannya jalan mereka akan kembali mulus. Namun sepertinya salah, Rasya benar-benar memiliki firasat buruk.
"Apa yang bikin adek gue ini bengong?"
Rasya langsung menoleh ke samping, dia melihat Kenzo pria yang selalu menyebutnya adik tengah berdiri.
"Gue bukan adek Lo ya" ucap Rasya.
Kenzo tersenyum, dia kemudian memberikan sebuket bunga pada Rasya.
"Kiriman dari raja iblis" ucap Kenzo.
Rasya menerima buket bunganya, dari Luke? Rasya kembali menatap Kenzo. Dimana pria itu?
"Dia lagi ada urusan ga bisa ketemu sama Lo untuk beberapa waktu kedepan, dia cuma bilang tunggu gue pasti gue bakal pulang" ucap Kenzo menirukan gaya bicara Luke.
"Mirip bang Toyib kan dia" lanjut Kenzo.
"Kenapa Lo selalu manggil gue dengan sebutan adek? Gue bukan adek Lo" tanya Rasya.
Kenzo mengangguk, dia berjalan mendekat dan berdiri tepat di sebelah Rasya menatap kedepan dengan ekspresi yang tidak terbaca.
"Adek gue juga namanya Rasya, dia juga adeknya Daniel. Bukannya berarti Lo juga adek gue?" Tanya Kenzo.
"Lo ga pernah muncul sebelum gue meninggal" kata Rasya.
Kenzo tersenyum tipis, dia sering muncul kok cuma tidak menampakan wujudnya secara langsung saja.
"Ras, gue harap Lo jangan terlalu benci sama Daniel" kata Kenzo.
"Sebenernya dia lebih malang dibanding siapapun disini" lanjut Kenzo dan Rasya hanya diam.
"Tapi sayang otaknya ga beres kan?" Tanya Rasya.
Kenzo terkekeh pelan dia kemudian mengangguk dan berbalik menatap Rasya.
"Lo bisa ceritain tentang Rasya yang asli?" Tanya Rasya pada Kenzo.
Kenzo mengangguk, dia kemudian mengambil satu kelopak bunga di buket yang Rasya pegang dan menyelipkannya di telinga Rasya.
"Dia mirip banget sama Lo, cuma kepribadian kalian bertolak belakang" kata Kenzo.
"Untungnya Lo bisa ngendaliin emosi dan cuci otaknya Daniel bisa Lo atasi sebelum Lo bener-bener terobsesi sama dia" kata Kenzo.
"Sayangnya Rasya dia ga bisa kendaliin emosi dan cuci otaknya Daniel berhasil. Dia jadi terobsesi dengan kasih sayang Daniel, dan dia perlahan berubah" lanjut Kenzo.
"Senyum manis yang dulu gue liat sekarang cuma dia nunjukin ke Daniel. Walaupun Daniel selalu bilang muak liat wajahnya. Daniel ngebuat Rasya bener-bener terobsesi dan tergantung sama dia tapi dia sendiri gamau bertanggung jawab dan malah ngebuat Rasya mulai terkena penyakit kegilaan"
Rasya mengamati raut wajah Kenzo yang berubah menjadi sendu. Pria ini pasti sangat menyayangi sang adik.
"Daniel mulai berbuat semaunya dan ngebentuk pribadi Rasya yang kejam, Rasya bahkan mulai jadi seorang psikopat sejak dia duduk di sekolah dasar. Dia udah ngebunuh banyak orang salah satunya yaitu ayahnya sendiri" ucap Kenzo.
Kenzo menatap Rasya, itulah alasan kenapa Rasya tidak menerima kasih sayang dari sang ayah selama kehidupannya.
"Dia selalu berusaha agar dapet kasih sayang dari Daniel dan ngelakuin semua perintah Daniel. Walaupun pada akhirnya setelah dia ngelakuin semua ucapan Daniel dia tetep di campakkan dan ga dapet apapun selain siksaan dari pria itu"
"Kenapa Lo ga hentiin dia?, Lo kan abangnya" tanya Rasya.
"Kita berdua ada di posisi yang sama Ras" ucap Kenzo sembari tersenyum.
"Maksud Lo?" Tanya Rasya, dia menaikan sebelah alisnya mendapat jawaban Kenzo.
"Ah gue masih ada kerjaan, gue pergi dulu... Nanti gue pasti kasih bunga titipan Luke lagi" ucap Kenzo.
"Emang dia ga bisa ngasih sendiri sampe nyuruh Lo buat ngasih ke gue?" Tanya Rasya sebelum Kenzo menghilang.
Kenzo tersenyum, pria itu entah bisa kembali bertemu dengan Rasya atau tidak ia belum tau pasti. Pesan terakhir sebelum Luke dibawa pergi Nonanya dia mengatakan kalau dia ingin menyewa Kenzo untuk memberikan buket bunga pada Rasya setiap minggunya.
"Entahlah" jawab Kenzo dan dia menghilang.
Rasya menghela nafas dia menatap buket bunga di pangkuannya dan mengambil satu kelopak bunganya.
"RASYAAAA"
Rasya hampir terjungkal kebelakang setelah tiba-tiba dia mendengar suara cempreng Velin. Rasya lalu menoleh ke jendela dan melihat Velin dengan baju kedororan dan celana kepanjangan tengah berdiri di pagar rumah.
"RASYAAAA" Teriak Velin lagi, bahkan dia membawa corong masjid untuk memanggil Rasya.
"Jadi kenapa Lo teriak sampe bawa corong masjid di depan rumah gue?" Tanya Rasya, dia sudah mengajak Velin masuk sebelum gadis itu diangkut dan di masukan ke rumah sakit jiwa oleh para tetangganya.
"Velin mau ngutang, Rasya punya duit? Velin gatau rumah Hani jadi ga bisa kesana" ucap Velin.
Rasya menaikan sebelah alisnya uang? Dia kemudian mengangkat tangannya dan menjentikkan jari. Seketika ada setumpuk uang di atas meja membuat Velin menyemburkan jus apel buatan Rasya.
"Woaahhhhh Rasya hebat banget mirip tuyul versi glowing!" Ucap Velin, dia mengambil beberapa uang dan menerawangnya mencoba melihat apakah ini yang asli atau mainan.
"Lo butuh uang buat apa?" Tanya Rasya mengingat Velin tidak berkata ingin membeli barang mahal, dia malah asik memakai baju kedodoran milik Kevin.
"Velin mau bantu Kevin, dia belum bayar uang sewa. Tapi Velin malah minta dibeliin ikan terus, ikannya juga lumayan mahal" jawab Velin.
Rasya mengangguk paham, dia menyodorkan camilan melihat wajah Velin yang terlihat sedih. Velin kembali mengembangkan senyumannya, melihat banyaknya uang Rasya dia pasti bisa membantu Kevin. Atau bahkan dia beli saja gedung itu dari lantai satu sampai atas?
"Tapi Velin bingung kenapa Kevin yang bisa sekolah di sekolah internasional bergengsi mirip hotel bangunannya malah rumahnya diatap apartemen. Biasanya kan kalo Velin liat-liat di drama-drama itu di huni sama orang yang ga bisa beli rumah, atau ekonominya sulit" cerocos Velin.
Rasya menatap Velin, apa dia beritahukan saja ya? Tapi dia tidak ingin membuat hubungan keduanya menjadi canggung nanti.
"Lo tanya aja, nanti sore ada ibu-ibu yang narik uang sewa. Lo bisa nanya ke Kevin setelah Lo bayar uang sewanya" kata Rasya.
"Oke siap, makasih ya Rasya. Paling top deh hehe" Velin kembali memakan makanannya dan Rasya terus menatap Velin.
Bocilnya ini, Daniel pasti tidak akan tinggal diam setelah rencananya gagal dan Hani membencinya kan? Rasya benar-benar khawatir jika Velin harus mengingat kehidupan masa lalunya yang kejam. Dia pasti akan lebih membencinya dibanding Hani.
"Eh Rasya mau juga?" Tanya Velin yang melihat Rasya terus menatapnya. Dia menyodorkan camilan ke Rasya dan gadis itu menerima suapan camilan dari Velin. Apa Velin akan tetap tersenyum seperti ini padanya nanti?
KAMU SEDANG MEMBACA
TRIO KWEK-KWEKK {🦆³} S3
FantasySELAMAT MEMBACA TKK SEASON 3 JANGAN LUPA TINGGALIN JEJAK KALIAN YA^^ KALAU BELUM BACA SEASON 1 DAN 2 KALIAN BISA BACA DI LIST BACAAN AKU. 🤍🤍🤍🤍