Javier menatap monster iblis yang masih mengamuk di depannya. Sayang sekali sepertinya dia tidak punya pilihan lain sekarang. Javier memegangi lengannya sendiri yang terkena cakaran monster tersebut, dia menatap ke sekeliling dan menemukan ibunya tengah berusaha menyerang Daniel dengan brutal, Hani juga nampak kesusahan menahan serangan Elfana.
Javier lalu terkejut saat ekor monster tersebut mengarah padanya, dia dengan cepat menghindar dan meloncat keatas pohon. Lalu pada saat itulah dia bisa melihat dengan jelas ada sosok yang berdiri tak jauh darinya.
"Ah jadi beneran nih ending gue harus begini" gumam Javier yang melihat ayahnya tengah berdiri dalam wujud malaikat pencabut nyawa di depan.
"Sayang banget, gue belum bisa bikin dia lebih banyak rasain kebahagiaan lagi" gumam Javier yang kini menatap Hani.
Javier lalu mengangkat kembali pedangnya dan mengarahkan pedang tersebut kearah monster iblis di depan.
"Anjing"
Hani menabrak pohon dengan cukup kencang, panahnya terlepas dan tergeletak jauh darinya. Hani meringis merasakan bagian pinggangnya sakit sekarang.
"Lo ga akan menang lawan gue" ucap Elfana. Dia mendekat pada Hani lalu mengarahkan belatinya tepat di depan wajah Hani.
"Andai aja Ahem liat keadaan Lo sekarang, kalian berdua benar-benar menyedihkan ya" lanjut Elfana.
Dia mencekal dagu Hani lalu tersenyum dan menempelkan belatinya di pipi Hani. Perlahan belati tersebut menggores kulit Hani sampai ada darah yang mengalir.
"Kenapa? Sakit?" Tanya Elfana sembari tersenyum, dia lalu menginjak kedua tangan Hani yang hendak mencekal tangannya.
Krekkk
"Akhhhh" Hani berteriak kesakitan ketika sebelah tangannya diinjak oleh Elfana sampai bunyi patahan tulang terdengar.
"Kali ini gue bakal hancurin keluarga Lo, semuanya" bisik Elfana. Dia mengangkat tinggi-tinggi belati ditangannya lalu mengarahkan belati tersebut kearah Hani.
Namun belum sempat dia berhasil menyentuh kulit Hani tubuhnya terlebih dulu terhempas jauh sampai beberapa kali menabrak pepohonan.
"Ughh" Elfana meringis, dia langsung mendongak kedepan dan menatap siapa yang mengganggunya barusan?!
Kini berdirilah Lexa di hadapan Hani dengan cambuk yang baru saja melempar Elfana. Dia menatap gadis itu dengan wajah datar. Dia lalu berjalan beberapa langkah sebelum menghilang dan muncul kembali di depan Elfana.
"Uhuk"
Lexa menendang tubuh Elfana cukup keras membuat gadis itu berguling dan memuntahkan darah segar. Dia kemudian bersedekap dada, jadi ini biang masalah keluarga mereka selama ini? Gadis setengah penyihir yang menjijikan ini?
Elfana memegangi dadanya, kekuatan gila macam apa yang dimiliki oleh gadis ini! Dia melirik Lexa yang masih menatapnya. Elfana bisa merasakan kalau kekuatan Lexa berkali-kali lipat lebih besar dibanding sebelumnya. Jadi dia sudah mengalami pembangkitan?
Elfana berdecak, dia lalu mengangkat tangannya dan secara tiba-tiba ada banyak sulur melilit kaki Lexa. Elfana lalu bangkit dan tersenyum miring.
"Lo mungkin punya darah vampir, iblis dan malaikat tapi sayangnya Lo ga punya darah penyihir" desis Elfana.
"Oh ya?" Elfana memiringkan kepalanya, dia lalu melangkah kedepan diikuti sulur yang melilit kakinya perlahan mulai menghitam, layu dan berubah menjadi abu.
"Kayaknya Lo lupa asal-usul penyihir di dunia ini ya?" Tanya Lexa.
Lexa sangat ingat ketika Luke sering membacakannya buku dongeng yang bukan sembarang dongeng sebelum tidur. Ayahnya itu membacakan banyak cerita mengenai makhluk-makhluk yang ada di dunia ini yang tak lain semuanya berawal dari bangsa Malaikat. Seperti contohnya adalah penyihir yang terlahir dari salah satu malaikat yang turun ke bumi dan dikutuk oleh para Dewi karena melanggar peraturan di bumi.
KAMU SEDANG MEMBACA
TRIO KWEK-KWEKK {🦆³} S3
FantasySELAMAT MEMBACA TKK SEASON 3 JANGAN LUPA TINGGALIN JEJAK KALIAN YA^^ KALAU BELUM BACA SEASON 1 DAN 2 KALIAN BISA BACA DI LIST BACAAN AKU. 🤍🤍🤍🤍