{22} MULAI....

2.5K 594 82
                                    

"Hoamm.... Enghh.." Hani meregangkan kedua tangannya keatas. Dia menguap lebar lalu berjalan keluar dari kamar.

"Wih masak apa nih.... Buset baunya harum banget mirip masakan ala chef Renata yang belum gue pernah cicipin"

Hani berjalan menuju Rasya yang meletakkan dua piring nasi goreng spesial keatas meja. Rasya menatap Hani lalu dia menyodorkan satu piring nasi goreng pada gadis itu.

"Kok cuma dua?" Tanya Hani, biasanya kan Rasya akan memasakan 3 piring untuk Javier juga. Atau mungkin pria itu sudah berangkat ke sekolah?

"Javier udah berangkat? Pagi amat, biasanya juga mepet 5 menit baru berangkat" tanya Hani, dia sudah duduk bersiap menyantap sarapan paginya.

"Javier ga bilang ke Lo?" Tanya Rasya, dia menatap Hani dengan sebelah alis terangkat.

"Bilang?" Tanya Hani dan Rasya mengangguk.

"Pagi tadi dia bilang mau balik ke istana karena ada urusan. Gue kira udah bilang ke Lo sebelumnya" jawab Rasya.

Hani memasukkan satu suapan nasi goreng ke dalam mulutnya sendiri. Perasaan sejak pulang tadi malam dia dan Javier tidak bertemu lagi, pria itu bahkan hanya diam setelah sampai di rumah.

Tok tok tok

Rasya dan Hani kembali saling berpandangan, siapa yang mengetuk pintu pagi-pagi seperti ini?

Ceklek

"Lah Lo ngapain Cil! Masyarakat masih pake baju tidur" Hani terkejut melihat Velin berdiri di hadapannya masih memakai baju tidur, dan tengah memeluk boneka besar.

"Jangan bilang Lo tidur sambil jalan sampe kesini..." Hani kini menatap horor kearah Velin. Tidak mungkin... Jarak rumahnya dengan rumah Velin setara dengan jarak hati author dan si doi tidak mungkin Velin berjalan sampai kesini sendirian dengan kedua kaki mulus itu..

"Lo dianter sama siapa?" Tanya Rasya, dia menatap ke belakang Velin dan meneliti siapa tau ada mobil kakak Velin atau keluarganya namun nihil... Hanya ada sepasang kucing yang sedang kawin di depan.

"Velin dianterin sama Javi masuk ke portal" jawab Velin.

"Lo ketemu sama Javi?" Tanya Hani dan Velin mengangguk.

"Iya dia pamitan karena mau ke kerajaan katanya bakalan lama makanya pamit.." jawab Velin membuat Hani terdiam, entah kenapa dia merasa kesal sekarang. Jadi hanya dirinya yang tidak bertemu pria itu dan hanya dirinya yang tidak di beritahu bahwa pria itu akan kembali ke dunianya?!

"Jadi Lo ga ngasih tau keluarga Lo?" Tanya Rasya yang sudah menaikan sebelah alisnya.

Velin menggeleng, sedetik kemudian Hani langsung menatap Rasya dan menelan ludahnya sendiri.

"Fiks Ras siap-siap ada Abang FBI dobrak pintu!!" Ucap Hani dengan wajah panik. Bagaimana bisa Velin tidak memikirkan dampak dari perbuatannya yang kabur diam-diam seperti ini?!!! Dan Javier yang bodoh itu juga tidak memikirkan konsekuensinya.

.
.
"Mamah Velin gapapa ko..."

Benar saja tak lama datang rombongan mobil serba hitam yang langsung masuk ke halaman rumah Rasya. Bahkan pak RT sampai keluar memastikan ada apa gerangan sampai mobil-mobil hitam itu masuk ke rumah Rasya.

"Yang bener! Kamu ini tiba-tiba ilang mamah khawatir, mamah pikir kamu diculik sayang... Untung Abang kamu tau alamat rumah ini" ucap sang ibu yang masih menangis dan memeluk Velin di dadanya.

Di depan Hani dan Rasya nampak tertekan setelah di interogasi oleh pria besar dan menyeramkan.

"Jadi kalian tidak mencoba melakukan penculikan terhadap nona Velin kan?" Tanyanya.

TRIO KWEK-KWEKK {🦆³} S3Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang