{25} JADI JAHAT 😈

1.6K 400 23
                                    

"Lagi ngelamunin apa?"

Candra menatap Velin yang tengah melamun menatap ke luar jendela kelas. Dia lalu melihat Velin berbalik dan menatapnya.

"Lagi ngelamunin Rasya lagi ngapain sekarang.... Pasti lagi makan enak tapi Velin malah harus ngerjain ulangan begini" jawab Velin.

"Emang Lo ngerjain ulangan Vel? Gue liat dari tadi Lo cuma ngelamun aja. Yang ngerjain malah Candra" sahut Hani dari bangku belakang.

Velin menunduk menatap mejanya yang kosong, dia lalu melirik Candra dan melihat ada dua kertas ulangan yang tengah dikerjakan Candra.

"K-kayaknya kertas ulangan Velin bisa jalan sendiri ya... Hehe" Velin menarik kertas ulangan yang sudah diisi oleh Candra lalu tersenyum pada pria itu.

Hani menghela nafas lalu mengangkat kertas ulangannya ke arah Candra.

"Punya gue sekalian Can, otak gue kayaknya ketinggalan di kamar mandi tadi pagi" kata Hani.

Candra hanya menaikkan sebelah alisnya melihat Hani yang menyodorkan kertas ulangan padanya. Candra lalu menatap Javier yang tengah menatap Hani.

"Sebelah Lo juga ada Han" jawab Candra sembari menunjuk Javier.

Hani menarik kembali kertas ulangannya dan melirik Javier. Pria ini? Bisa membantunya?

"Javier anaknya Rasya harusnya otaknya Rasya nurun ke dia" lanjut Candra.

"Bener juga, harusnya Javier juga jenius dong mirip Rasya, walaupun Velin agak ga percaya si" tambah Velin.

Javier tersenyum miris, wah jika tadi yang bersuara orang lain bukan Velin mungkin sudah dia gantung menjadi gantungan pintu masuk kerajaannya.

"Siapa bilang gue ga jenius?" Tanya Javier, dia mengambil kertas ulangan Hani lalu mulai mengerjakan soalnya dengan wajah santai.

Tak sampai lima menit Javier mengembalikan jawabannya pada Hani. Hani yang melihat perbuatan Javier segera menatap kertas jawabannya dengan wajah meneliti.

"Lo ga ngasal kan Jav?" Tanya Hani.

"Ilmu matematika itu ilmu yang pasti, mirip perasaan gue ke Lo jadi gue ga pernah ngasal ngerjainnya" jawab Javier.

Velin bergidik ngeri mendengar ucapan Javier sedangkan Candra berusaha untuk tidak tertawa. Dari mana Javier mendapatkan kata-kata mutiara tersebut?

"Iya iya percaya gue" jawab Hani.

Javier tersenyum, dia lalu menatap keluar jendela dan menunduk melihat ke bawah dimana ada Ahem Hani yang berjalan bersama seorang gadis.

"Kalo gue liat-liat kantong darah kalian selalu jalan bareng sama gadis satu itu, dia pemeran utama di cerita kali ini?" Tanya Javier.

Velin langsung menunduk melihat ke bawah dan benar saja dia bisa melihat ada Keivan yang berjalan bersama Arlan, Ahem dan seorang gadis.

"Kita juga belum tau betul karakter utama di cerita kali ini" jawab Hani.

KRINGGGGGGGG

"Silahkan kumpulkan kertas jawaban kalian kedepan" perintah guru yang baru saja membuka mata setelah tertudur.

Hani menyerahkan kertas jawabannya pada pria yang berjalan kedepan untuk mengumpulkan jawaban ulangan. Kemudian Hani menarik lengan salah satu gadis yang berjalan melewatinya.

"Ehhhh ada apa nih?" Tanya gadis yang memakai kacamata pada Hani.

"Qi lo kan Ratu gibah disini, Lo tau gadis disana?" Tanya Hani pada teman sekelasnya itu.

TRIO KWEK-KWEKK {🦆³} S3Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang