{25} DIMULAI

1.5K 417 32
                                    

Luke dan Kenzo menatap nona yang terduduk di depan tumpukkan batu. Terlihat batu-batu tersebut tercecer berserakan diatas tanah. Kenzo yang melihat hal tersebut langsung mendekat, siapa yang merusak tumpukkan batu ini?

"Nona tidak papa?" Tanya Kenzo.

Nona cantik hanya diam sembari meremas pakaiannya sendiri. Kenzo yang melihat nonanya nampak kacau kemudian berjongkok dan menatap sang nona lagi.

"Siapa yang berani menghancurkan tumpukkan batunya?" Tanya Kenzo.

Luke juga menatap sekitar, dia bisa melihat ada banyak batu yang hancur seperti baru saja di hancurkan oleh seseorang.

"Daniel" kata sang nona dengan tiba-tiba.

Dia kemudian menatap Kenzo, pria itu tadi datang kesini. Dan dia mengatakan kalau semua usahanya akan sia-sia. Usaha untuk menghentikan Daniel, dia tidak akan menang, tidak akan pernah.

"Apa kita ga bisa bunuh dia aja?" Tanya Luke.

Dia meremas amplop di tangannya dan menatap sang nona. Dia ingin sekali membunuh pria itu, karena kenyataannya satu persatu kehidupan orang yang ia sayangi hancur karena pria itu.

"Kita ga bisa bunuh dia? Gue? Biar gue bunuh dia. Lo tau pasti tau kan apa kelemahan dia? Bilang, gue bakal bunuh dia sekarang juga" ucap Luke.

Kenzo hanya diam melihat Luke yang mulai marah. Dia kembali menatap sang nona yang menggeleng.

"Dia ga mungkin abadi kan?" Tanya Luke lagi dan sang nona menggeleng.

"Terus apa?" Tanya Luke.

"Pasti ada cara buat bunuh dia, gue yakin" lanjut Luke.

"Kamu tidak akan bisa membunuhnya, karena hanya aku yang bisa melakukan itu" ucap sang nona.

Luke mengepalkan tangannya "Terus kenapa ga Lo bunuh dia aja dari awal? Kita ga akan cape-cape begini. Lo bilang kita bisa lawan Daniel dengan buat karakter di luar cerita ini kan?" Tanya Luke pada sang nona.

"Luke" Kenzo berdiri, dia menggeleng melihat kearah Luke.

"Lo bilang mereka yang bisa bunuh dia karena mereka diluar alur kan? Tapi liat! Liat!" Luke menunjukkan amplop ditangannya.

Sang nona menunduk, dia mencengkram erat dress-nya sendiri melihat Luke yang marah padanya.

"Harus seberapa banyak lagi kita korbankan para tokoh? Sampai kapan?" Tanya Luke. Dia lalu mengusap wajahnya dan mengambil kertas di dalam amplop lalu membuangnya kedepan kearah sang nona.

"Ucapan Lo semuanya bohong, ini buktinya. Lo yang bilang kita akan lawan Daniel sama-sama dengan buat karakter baru diluar alur cerita. Tapi kenyataannya apa? Apa yang kita dapat selama ini?!"

"Luke cukup" Kenzo menggeleng, Kenzo hendak menyuruh Luke untuk pergi namun tangan pria itu ditampis oleh Luke.

"Luke, kita juga ga tau bakal begin-"

"Gatau Lo bilang? Terus gue harus diem aja?" Potong Luke, dia menatap Kenzo dan menunjuk ke arah lain.

"Gue harus diem aja hah? Diem aja ketika anak gue mati ditangan dia?! Gue ayahnya Ken! Gue ayahnya, dan gue harus diem aja ketika gue tau anak gue akan mati ditangan Daniel!" Bentak Luke.

"Gue berusaha mati-matian support dan bikin Rasya percaya sama dirinya sendiri. Dan sekarang? Gue harus buat semua usaha gue sia-sia dengan cara gue yang akan jemput anak gue sendiri?"

Luke berdecak lalu menendang satu pecahan batunya kedepan.

"Gue percaya sama kalian berdua, tapi sekarang. Gue tau ternyata Lo itu emang sengaja bikin gue ikut masuk ke permainan yang Lo buat. Lo bilang Daniel itu cuma karakter ciptaan Lo, karena Lo merasa bersalah Lo akhirnya temuin dia dan Lo gatau kalo akhirnya dia jadi gila begini kan? Kalo waktu itu ketika Lo sadar dan Lo langsung hentikan aksi dia ga akan mungkin ada banyak korban begini" ucap Daniel sembari menatap sang nona.

TRIO KWEK-KWEKK {🦆³} S3Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang