{20} JALAN KAKI BIKIN OTAK PINTAR

2.6K 601 46
                                    

Velin memakan sarapan paginya dengan lahap, hari ini dia memiliki ulangan matematika. Sejak matahari belum terbit Velin sudah bangun dan mulai membaca materi.

"Oh ya Velin..."

Velin langsung menatap ibunya yang baru saja memanggil namanya. Dia mengangguk dengan sepotong roti yang tengah dia gigit.

"Mamah pikir kamu kurang olahraga ya, karena olahraga juga bisa buat otak makin pinter jadi mulai hari ini kamu berangkat sekolah naik bus biar kamu gerak" ucap ibu Velin.

"Mah Velin kan perempuan kalo kenapa-kenapa pas naik bus gimana?" Tanya ayah Velin pada istrinya.

Reynan yang melirik Velin berdecak, dia kemudian mengambil segelas susu dan meminumnya.

"Papah gausah khawatir mana ada orang mau macem-macem sama dia, yang ada penculik juga ga bakal tertarik" kaya Reynan.

"Rey, ayah ga pernah ngajarin kamu ngomong begitu ke adek kamu"

Ayah Velin menatap tajam anak keduanya, dan Reynan hanya diam. Dia kembali memakan sarapannya dengan wajah datar menahan kesal.

"Yaudah Velin naik bus aja gapapa" ucap Velin.

"Jangan, kalo putri ayah ini kenapa-kenapa gimana?" Tanya ayah Velin dengan wajah khawatir.

"Nanti Velin tendang anunya tenang aja ayah! Gini-gini Velin pinter kalo masalah mukul memukul. Tanya aja Hani kalo ayah ga percaya" cerocos Velin.

Ayah Velin tersenyum walaupun dia agak ragu dengan ucapan sang anak. Tapi melihat senyuman Velin bagaimana dia bisa melarang anak gadisnya itu lagi.

"Kalo gitu Rasya temenin Velin jalan kaki, ayo Vel" ajak Rasya.

"Eh Rasya, kamu kan beberapa hari lagi ada olimpiade kalo kamu kecapean gimana? Jangan naik bus, udah berangkat bareng Reynan aja ya" cegah ibu Velin.

"Tapi Tante...."

"Udah ayo mamah anter kedepan, pokoknya kamu harus berangkat sama Reynan" ibu Velin berdiri dan dia menyeret Rasya dari meja di susul Reynan yang berdiri.

Velin sendiri masih memakan makanannya, dia berusaha menelan roti isinya mengabaikan tatapan sang ayah dan Kenan.

"Dia anak tetangga kita kan Pah?" Tanya Kenan.

Kenan menatap ayahnya yang mengangguk, dia pernah melihat Rasya beberapa kali bermain bersama Velin dulu. Tidak disangka sekarang dia berusaha masuk kedalam keluarga ini.

"Velin berangkat dulu ya ayah...Abang Kenan...."

Velin segera berdiri dan berjalan keluar, sesampainya di luar Velin melihat ibunya yang tengah memakaikan helm pada Rasya. Velin segera berjalan menuju pintu gerbang rumahnya.

"Jalan kaki bisa bikin otak encer, ayo Velin! Siapa tau nanti Velin jadi rangking satu kann" ucap Velin mencoba menyemangati dirinya sendiri.

Velin duduk di bangku halte menunggu bus datang. Dia mengunyah permen karet sembari terus menatap catatannya sendiri. Tak lama Velin mendengar suara motor mendekat, dia lalu mendongak dan melihat Candra di depannya.

"Rasya bilang kamu naik bus, ayo naik" ajak Candra.

Velin agak terkejut sebenarnya, namun dia segera tersenyum dan mengangguk. Dia akan berterimakasih pada Rasya nanti.

.
.
.

"Jadi rencana Lo kali ini apa?" Tanya Hani pada Rasya.

Jika bukan menyangkut Velin maka Hani tidak akan perlu mencari Rasya ke kelas dan membawanya ke perpustakaan seperti ini.

TRIO KWEK-KWEKK {🦆³} S3Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang