{21} ISABEL ??

2K 527 0
                                    

Velin dalam mode koceng Oren berdiri di pembatas jendela dan menatap keluar. Dapat Velin lihat ada banyak bangunan persis seperti yang selama ini dia lihat namun anehnya kotanya terlihat mati.

"Jangan coba-coba keluar kalau tidak mau jadi santapan para makhluk aneh"

Velin menoleh ke belakang melihat Cavier datang dengan sekantung penuh kaleng ikan. Ia segera meloncat turun dan mendekati pria itu.

Sebenarnya Cavier tidak sejahat yang Velin kira. Dia memberikan ikan kaleng tuna yang lezat dan tidak pernah menyiksa Velin. Kalau Isabel dia beberpaa kali di cambuk oleh Cavier sampai pingsan.

Brukkk

Cavier merebahkan dirinya diatas sofa setelah membuka satu kaleng ikan tuna. Velin memakan ikannya, sangat lezat bahkan sampai Velin ingin berguling-guling sekarang.

"Gerr mmmm yammmyamm" dengkur Velin ketika dia menikmati ikan kalengnya.

"Kalau sudah selesai kemarilah" ucap Cavier, pria itu mengangkat tangannya lalu menutup kedua matanya untuk tertidur.

Beberapa saat kemudian Velin sudah selesai dengan acara mukbangnya. Dia mendekat pada Cavier lalu meloncat ke sofa dan duduk di dada pria itu. Velin menjilati tangannya lalu mengusapkannya ke pipi mencoba membersihkan sisa ikan tuna tadi.

Cavier kembali membuka mata, dia menyingkirkan tangan yang menutupi wajah dan menatap Velin. Dia beralih mengusap kepala Velin dan menggelitik kucing itu di pipinya.

"Grrrgrrrrr" Velin membenci ini tapi sentuhan pria itu sangat nyaman. Dia menutup kedua matanya bahkan kepalanya perlahan turun mengikuti tangan Cavier dan dia berakhir tengkurap diatas dada pria itu.

Cavier terkekeh pelan, dia menarik selimut dan menyelimuti dirinya bersama Velin. Sebenarnya Cavier adalah penyihir yang dikutuk dan dibuang ke pegunungan sebelum bertemu dengan para gordon.

Sang guru mengutuknya karena melakukan sihir dengan bantuan para iblis. Dia bisa membuat seseorang tertidur untuk selama-lamanya namun dia dikutuk tidak akan bisa tertidur. Dia awalnya hanya berusaha untuk mengetes sihirnya pada naga yang menjadi pelindung kerajaan namun siapa sangka sihirnya benar-benar bekerja dan membuat gempar seluruh kerajaan.

Setelah ratusan tahun dia tidak bisa tertidur baru pertama kali dia bisa tertidur lelap ketika Velin duduk di dadanya. Cavier menatap Velin yang meletakkan dagu diatas dadanya. Jika dia bertemu lebih dulu dengan Velin maka dia pasti tidak akan menerima tawaran dari pria itu dan hidup berdua saja dengan gadis kucing ini.

"Hoammm" Cavier menguap lebar, dia terkekeh karena masih asing dengan perasaan mengantuk yang tiba-tiba datang seperti ini.

Velin mengintip, dia membuka sedikit matanya. Bisa Velin lihat Cavier sudah tertidur pulas. Velin dengan hati-hati bergerak kedepan lalu memeluk wajah pria itu dengan tubuh kucingnya. Velin mengusap pipi Cavier, bohong jika dia tidak tau tentang apa yang Cavier pikirkan tadi.

"Kasian jodohnya orang" gumam Velin, dia mengusapkan pipinya ke pipi Cavier dengan wajah sedih.

Gubrak gubrak

"Apa yang kau inginkan?"

"Aku lihat kau sangat kesepian... Pasti lelah kan?"

Velin menoleh kearah pintu yang sedikit terbuka dengan telinga yang bergerak-gerak karena mendengarkan sesuatu.

"Biarkan aku membantu mengurangi rasa kesepian dan lelah itu tuan..."

Velin yakin suara itu milik Isabel, dia segera bangkit dan menepuk pipi Cavier. Semoga mimpi indah broo... Sebelum Velin meloncat turun dan berlari keluar.

TRIO KWEK-KWEKK {🦆³} S3Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang