{25} GAGAL SUDAHH

1.3K 378 16
                                    

"Baiklah sekarang mari kita sambut keluarga baru Garred, ALEXA BRIESLEEN STEYFILHANYA" seru sang Raja.

Velin hanya diam menatap sekitar di gendongan Rasya. Entah kenapa firasatnya tidak nyaman sedari tadi.

"Tunggu sebentar ayah"

Elfana maju kedepan dia lalu menatap semua orang dan tersenyum miring bersamaan dengan terbukanya kembali pintu aula.

"Bukannya setiap vampir yang lahir dari keluarga bangsawan apalagi masih merupakan keturunan darah Raja harus di adakan ritual?" Tanya Elfana.

Tap

Tap

Tap

"Kebetulan sekali aku membawa air untuk ritual langsung dari air mata Raja pertama" ucap Elfana sembari menatap seseorang yang berjalan kearahnya.

Air mata Raja pertama adalah sumber mata air yang biasa digunakan untuk upacara ritual suci para kaum vampir. Sudah menjadi tradisi kerajaan bahwa setiap vampir yang lahir dari garis keturunan sang Raja harus meminum air mata Raja pertama.

Semua mulai heboh, benar juga. Mereka juga menyaksikan saat Elfana meminum air mata Raja pertama. Semua mulai berbisik dan setuju dengan ucapan Elfana.

Rasya terlihat hanya diam, bukan masalah tentang air Mata Raja pertama sialan itu tapi tentang siapa yang berjalan kearah mereka sembari membawa baki berisi cawan dan air mata yang dimaksud.

Daniel yang berjalan kearah Rasya tersenyum tipis melihat tatapan tajam dari Rasya. Dia kemudian menghentikan langkahnya di depan Rasya dan menatap Velin yang dipeluk Rasya.

"Setelah Lexa meminum air Mata Raja pertama ini dia akan sah diakui sebagai anggota baru keluarga Garred, benar kan Yang Mulia?" Tanya Elfana pada sang ayang.

"Tentu saja, aku sendiri hampir lupa tentang ritual ini. Terimakasih anakku berkat kau satu prosesi penting yang memang harus dilakukan tidak tertinggal"

Elfana tersenyum bangga, dan sayangnya itu bukanlah air Mata Raja pertama seperti yang ia katakan. Itu adalah Air suci dari kuil Dewi, dimana jika seorang vampir menyentuhnya maka tangannya akan terbakar. Membayangkan Lexa berteriak kesakitan dengan tenggorokan yang terbakar sudah membuat Elfana tak bisa menahan senyuman manisnya sedari tadi.

"Baiklah tunggu apa lagi, ayo Rasya berikan airnya pada Lexa anakmu" perintah sang Raja.

Rasya sendiri masih menatap tajam Daniel yang berdiri di hadapannya sedari tadi. Di sebelahnya pun ada Luke yang hanya diam menatap aneh kearah air yang dibawa Daniel. Apa memang air Mata Raja pertama sejernih dan seputih ini? Dia kira warnanya akan merah seperti darah.

Daniel menyodorkan gelasnya pada Rasya dan Velin. Melihat semua orang menatap mereka seharusnya Rasya tidak bisa menolak. Perlahan tangan Rasya mengambil cangkir yang ia sendiri tidak bisa melihat isinya berwarna apa.

Elfana di sebelah sang ayah semakin melebarkan senyumannya. Lihatlah akhir indahnya nanti, dia semakin bahagia ketika tangan mungil itu memegang gelasnya.

Velin perlahan mengangkat gelas tersebut, dia harus meminumnya. Di ingatannya rasa air Mata Raja pertama bak darah, jadi seharusnya tidak papa kan? Saat gelas itu mulai terangkat tiba-tiba saja tanah di sekitar bergerak membuat tangan Velin oleng dan akhirnya menjatuhkan cangkirnya.

PRANGGG

"Akhhhh"

Semua orang terjatuh, begitu pula dengan Rasya yang tengah menggendong Velin.

"Ya ampun apa ada gempa bumi barusan?"

"Kenapa gempanya sangat besar?"

Semua orang menatap kebingungan berbeda dengan Rasya yang kini terkejut melihat Velin yang sudah berubah ke wujud aslinya dan tengah memegangi tangan kanannya yang mulai melepuh terkena air tadi.

"Ya ampun, bagaimana mungkin! Aku tadi masih melihat dia menjadi anak kecil kan? Kenapa sekarang..."

Velin menunduk, dia meringis kesakitan, tangannya benar-benar melepuh dan terbakar. Tidak mungkin air Mata Raja Pertama bisa membuatnya seperti ini.

Rasya langsung menarik Velin dan Garred segera menutupi Velin dengan jubahnya. Sang raja yang tadinya terkejut dengan adanya gempa bumi beralih menatap mereka dan langsung berdiri.

"APA-APAAN INI SEMUA GARRED!" Teriaknya.

"Bukannya itu Velin? Kenapa Lexa berubah jadi Velin?" Tanya Elfana. Dia juga cukup terkejut, namun dengan tepat dia bisa mengendalikan situasinya sekarang. Ini akan semakin bagus, jadi mereka mencoba membohongi ayahnya?

"Berani-beraninya kalian membohongiku. Aku ini Raja vampir disini! Walaupun kau merupakan keturunan raja tapi bagaimana mungkin kau membohongi semua orang dengan cara kotor seperti ini!"

Garred hanya diam, dia tidak tau kalau air yang dibawa Elfana dan pria tadi bukanlah air Mata Raja Pertama melainkan air suci.

"Yang Mulia bukankah tindakan putri juga melewati batas? Ini bukanlah air Mata Raja pertama seperti yang dia katakan. Ini adalah air suci! Jika sampai anakku meminumnya bukankah itu termasuk sebuah percobaan pembunuhan terhadap keluarga bangsawan vampir?" Tanya Garred.

"T-tidak ayah aku benar-benar tidak tau itu adalah air suci. Aku mengambilnya dari kuil raja pertama ayah"

Hani menatap tajam kearah Elfana yang menangis di pelukan sang Raja. Bajingan ini haruskah dia lempar wajahnya dengan sepatu hak lima sentimeter miliknya?

"Walaupun begitu tindakan membohongi raja adalah sebuah dosa. Jadi kau harus menyerahkan pembohong itu. Serahkan anak bungsumu padaku Garred, aku akan menghukumnya sesuai dengan hukum yang berlaku" titah sang Raja.

Velin bergetar ketakutan, hukum yang sesuai.... Hukuman yang pantas bagi seorang pendosa, yang sudah membohongi Raja hanya satu yaitu hukuman mati.

"Cepat serahkan dia padaku, aku akan memaafkan kau dan anak pertamamu yang sudah berani membohongiku. Menginjak-injak harga diri keluarga kerajaan hari ini. Jadi serahkan anak bungsumu padaku Garred"

Velin menggeleng, jangan.... Dia menatap punggung ayahnya. Dia tidak mau dihukum mati, tapi jika dia tidak di serahkan maka keluarga Garred akan dianggap sebagai pemberontak. Yang artinya tidak ada pilihan lain selain menyerahkan Velin.

Rasya mengepalkan tangannya, dia melirik Velin yang menunduk sembari menangis tanpa suara. Jika dia tidak menyarankan agar Velin mengantikan posisi Lexa semua ini tidak akan terjadi.

"Ayah biar aku saja yang mengantik-"

"Baiklah" Garred memotong ucapan Rasya lalu menatap sang Raja.

Elfana tersenyum puas, bagaimanapun hanya orang bodoh yang berani menantang keluarga kerajaan. Velin, Hani dan Rasya menatap kearah ayah mereka dengan wajah terkejut. Ayahnya akan setuju? Tidak bisa!

"Aku tidak akan menyerahkan anakku sekalipun padamu" lanjut Garred. Dia berdiri dan menggenggam tangan Velin.

"Karena aku rasa bukan hanya kita yang bersalah disini. Sudah jelas bahwa anakmu itu ingin menghancurkan keluarga Garred. Dan kau sebagai ayahnya hanya diam saja. Maka dengan ini kita juga berhak melawan" jelas Garred sembari menatap tajam Elfana, dia sudah muak dengan drama berkepanjangan ini.

"Jika itu keinginanmu maka penjaga! Tanggap mereka dan seret ke ruang bawah tanah sekarang juga!" Teriak sang raja.

Para prajurit berseragam muncul, dan para bangsawan segera menepi memberikan jalan bagi mereka. Rasya menarik tangan Hani ketika Luke berbisik padanya.

"Sampai bertemu lagi Yang Mulia, terimakasih atas jamuan makan malam kali ini. Benar-benar luar biasa" ucap Luke sebelum dia menjentikkan jarinya dan seketika itu juga mereka berlima menghilang dari sana.

Sang raja melotot, dia lalu menatap semua orang disana.
"Mulai detik ini keluarga Garred adalah musuh kerajaan, siapapun yang berhasil menangkap mereka dan membawanya ke hadapanku akan aku hadiahi emas dan gelar bangsawan baru" ucapnya.

Elfana melunturkan senyumannya, dia agak geram melihat rencananya gagal berantakan. Sedangkan Daniel masih berdiri diam disana. Untuk adegan gempa yang ia buat tadi bagaimana? Cukup seru kan?

TRIO KWEK-KWEKK {🦆³} S3Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang