{24} KENAPA NIH?

1.9K 491 36
                                    

Velin menatap Candra yang berjalan di depannya dengan langkah cepat meninggalkannya tertinggal di belakang.

"Candra kok jalannya cepet banget, tungguin Velin dong" ucap Velin. Dia menarik tangan Candra dan berhasil membuat pria itu berhenti.

Velin tersenyum, dia segera mendongak menatap Candra dan seketika senyumannya luntur. Velin kembali menunduk, entah kenapa setelah membantu Candra keluar dari gedung tersebut Candra menatapnya dengan tatapan dingin tidak seperti biasanya.

"Makanya jalan yang bener" ucap Candra pada Velin.

"Velin udah jalan bener kok, tapikan Candra kakinya panjang, Velin kan kakinya pendek" cicit Velin sembari meremas bajunya sendiri.

"Ck" Candra berdecak, dia kemudian berbalik dan menarik lengan Velin dengan kencang.

Mereka kembali berjalan dengan Velin yang nampak kesusahan mengimbangi langkah kaki Candra. Sampai pada akhirnya Velin terjatuh karena tersandung batu.

Brukkk

"Ssshhh sakit" desis Velin, Velin menunduk menatap lututnya yang mulai mengeluarkan darah. Dia mencebikkan bibirnya lalu menatap Candra di depannya.

"Ck, nyusahin banget" decak Candra, Velin kembali menunduk. Kenapa Candra berubah seperti ini? Padahal dia kan tidak pernah kasar sebelumnya.

Setetes air mata Velin luruh, Velin memegangi lututnya yang berdarah dan menahan isakan tangisnya sendiri.

Brummm brummm

Sebuah mobil mendekat, Velin bisa melihat ada mobil hitam menghampiri mereka. Sampai mobilnya berhenti di sebelah Velin, lalu Velin bisa melihat ada seorang gadis keluar dari dalam mobil.

"Candra? Kok kamu disini malem-malem begini?" Suara seorang gadis terdengar jelas di telinga Velin. Velin menatap kedepan melihat gadis cantik dengan dress selutut berdiri di sebelah Candra.

"Ini mau pulang" jawab Candra dengan nada agak halus dari sebelumnya.

"Itu siapa?" Tanya gadis itu yang melihat Velin mencoba berdiri sendiri dengan terhuyung-huyung.

"Velin" jawab Candra, dia menatap Velin sekilas dan kembali menatap gadis tersebut.

Tes

Tes

Tes

Air hujan mulai turun, Velin mendongak menatap keatas. Kenapa hujan? Padahal tadi langitnya benar-benar terang, dan dimana bulan berwana ungu seperti yang dikatakan Hani sebelumnya?

"Ayo masuk, jam segini mana ada bus atau taxi. Kalo mau kalian bisa nginep dulu dirumah aku, kebetulan rumah aku enggak jauh dari sini. Ayo..." Ajak gadis tersebut.

Sekarang Velin duduk di belakang Candra dan gadis yang bernama Zey. Velin mengusap darah di lututnya, sebenarnya dia tengah menahan perih karena darah di lututnya terus saja mengalir. Velin menatap Candra yang tengah berbincang dengan Zey, dia benar-benar melupakan keberadaan Velin sekarang. Velin menunduk, dia menatap tangannya yang penuh darah dan menggeleng, mungkin Candra sedang tidak mood saja kan?

Beralih ke sebuah ruangan, terlihat Rasya baru saja keluar dari ruangan tersebut. Dia menutup pintu dan menghela nafas pelan. Bisa-bisanya Velin ditemukan dalam keadaan tidak sadarkan diri di dalam sebuah ruangan di gedung tersebut. Tubuhnya juga sangat dingin, apa Velin pingsan karena saking takutnya?

Rasya melangkahkan kakinya meninggalkan kamar Candra penginapan di hotel tersebut menuju kamarnya. Sedangkan di dalam ada Velin yang terbaring dengan Candra yang duduk di sebelahnya.

Candra mengusap pelipis Velin, dia lalu meletakan kain basah tersebut dan mendekat pada Velin.

"Kamu kenapa nangis sayang?" Tanyanya ketika melihat setetes air mata Velin luruh begitu saja.

TRIO KWEK-KWEKK {🦆³} S3Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang