Kali ini ruangan First lebih terang, 10 orang lainnya sudah berdiri menunggu kedatangan Rin, Kotarou dan Megumi.
2 laki-laki pertama yang memakai seragam hitam yang sama dan pedang di masing-masing di tangan mereka duduk di sofa. Di tengah-tengah mereka seorang gadis yang mengenakan dress kotak-kotak duduk diam membaca buku. Di belakang gadis itu, seorang gadis yang mengenakan terusan pink sibuk menghias rambut gadis yang membaca buku itu. 1 orang laki-laki dengan baju serba hitam dan pedang hitam juga di tangannya berdiri menghadap jendela. Di tengahnya First sedang duduk di kursinya. Dan di samping First, seorang laki-laki yang memiliki kuping kucing dan memakai yukata putih dengan senyum diwajahnya dan terlihat sudah menunggu mereka. Di depan laki-laki itu, seorang gadis yang memakai syal merah sedang sibuk mengurusi kukunya. Seorang lelaki tinggi dan besar yang memakai baju olahraga tidur sambil berdiri di sudut ruangan dengan tangan bersilang di dadanya. Dan terakhir, 2 anak kecil laki-laki dan perempuan sibuk berlari - lari mengelilingi sofa sambil mencoba mengejar satu sama lain. Anak laki-laki memiliki dua bola mata dengan warna yang berbeda orange dan hijau. Dan yang anak perempuan itu memiliki mata hitam. Dan mereka terlihat seperti anak 10 tahun.
"Aku sudah membawa mereka", kata Kotarou sambil membawa Rin dan Megumi lalu menutup pintu ruangan.
"Wah~! Rin-sama~", sapa anak laki-laki yang sedang main kejar-kejaran itu dengan cara melompat ke arah Rin.
"Oi.. Oi.. Jangan melompat tiba-tiba begitu, Eight. ", hadang Kotarou yang langsung berpindah ke depan Rin sebelum anak laki-laki itu melompat ke arah Rin.
"Aku kan cuma menyapanya dengan caraku sendiri, Five", gerutu anak kecil yang dipanggil Eight itu.
"Siapa anak kecil yang satu lagi, Eight?", tanya Kotarou.
"Kururi adalah pengikutku. Dia bukan anggota resmi Numbers. Dia juga baru bergabung. ", jawab Eight.
"Begitu ya. Senang berkenalan denganmu, Kururi - chan", sapa Rin ramah.
"Aku pengikut Eight-sama. Salam kenal, Rin-sama", balas Kururi.
"Karena Rin-sama tidak mengingat kami semua. Sepertinya kita harus kembali memperkenalkan diri.", kata First.
"Sepertinya First sudah memperkenalkan diri. Kalau begitu dimulai dari Second dulu. ", kata seorang laki-laki yang berdiri di sebelah First dengan kuping kucing tadi.
Laki-laki yang berdiri menghadap jendela itu membalikkan badannya. Matanya hitam dan dingin menatap Rin. "Second. Panggil saja begitu. Nama asliku Michael", katanya singkat.
"Aku Three. Tapi aku lebih suka dipanggil San(Tiga dalam bahasa Jepang). Nama asliku Sarah Angelique", kata gadis yang dari sibuk menghias rambut gadis berbaju kotak-kotak itu.
"Aku Four. Nama asliku Tsukigitsune.", kata laki-laki berkuping kucing tadi.
"Aku Five. Kotarou Satoshi..", kata Kotarou sambil memperkenalkan diri lagi.
"Six. Kataoka Megumi", kata Megumi sambil tersenyum dan melambaikan tangan seperti hai.
"Seven, Izumi", kata laki-laki yang berambut biru muda dan duduk di sofa.
"Eight. Kousaka Hotaru. Salam kenal", katanya dengan nada ceria.
"Nine. Lacie Victoria. ",kata gadis yang berbaju kotak-kotak dengan nada datar.
"Sepertinya aku pernah melihatmu di suatu tempat..", tanya Rin ragu.
"Oh.. dia bintang idola para lelaki jaman sekarang. Dia satu-satunya anggota Numbers yang tidak ditakuti orang-orang.", jelas San.
"Ah.. begitu ya..", jawab Rin.
"Ten. Junichi. Aku tidak punya nama keluarga.", katanya dengan nada murung.
"Jangan pikirkan dia. ", sahut Kotarou.
"Eleven, Fujisaki Ritsu !", teriaknya gadis yang duduk diatas meja itu dengan semangat.
"Twelve, panggil saja begitu", kata laki-laki yang berada di sudut ruangan tadi.
"Tapi, agak menyedihkan kalau Rin-chan tidak bisa mengingat kami sama sekali", gerutu Eight.
"Maaf.. aku masih belum menemukan petunjuk apapun tentang ingatanku.", jawab Rin sambil tersenyum.
"Ya.. lagipula kalau dia mengingat sesuatu pasti orang itu yang pertama kali muncul di ingatannya", gerutu Eight lagi.
"Siapa ?", tanya Rin penasaran.
"Kakakmu. Kamito... Dia tidak ada disini. Dan lebih baik dia tidak berada disini sekarang. ", jelas First dengan nada yang serius.
Begitu menyebut nama Kamito ekspresi semua anggota Numbers pun menjadi serius.
"Memangnya ada apa dengannya?", tanya Rin lagi.
"Rin-chan, hampir semua dari kami ini buronan dari neraka. Kami semata-mata selamat karena bekerja sama dan kau menyembunyikan kami sebelumnya.", jawab Kotarou.
"Eh?", tanya Rin kebingungan. Kepalanya tidak bisa mencerna lebih dari ini. Rasanya kepingan ingatan mulai muncul lagi di kepalanya. Rin pun ambruk ke lantai. Sementara, Kotarou langsung menangkapnya sebelum Rin jatuh ke lantai.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hanagami
FantasyHanagami Rin, gadis yang dikatakan reinkarnasi dari Lily. Seorang gadis cantik yang merupakan adik dari dua dewa bersaudara, Hirato dan Kamito. Akan tetapi, akibat dari reinkarnasinya dia tidak mengingat apapun di kehidupan lalunya. Ini kemudian...