LXXVII : -It is enough-

4.9K 345 5
                                    

Sekolah Morigaoka kembali dibuka, Kouichi dan Kuro tinggal di rumah Kamito tak lama setelah Rin tinggal disana. Begitu Kuro kembali, dia langsung menghilang seperti biasa. Sementara itu, Kouichi harus mengantar Rin ke sekolah setiap pagi. Kouichi tidak melepaskan pekerjaan part-time-nya dan tetap bekerja part-time saat Rin bersekolah lalu menjemputnya pulang ke rumah setelah jam pulang.

Di sekolah, anak-anak akuma dan tenshi jadi sering bertikai. Mungkin setelah kasus pembunuhan itu, mereka menjadi mengambil jarak. Untungnya Takuma tetap bersikap biasa saja kepada Rin. Megumi dan Kotarou kembali terlihat di sekolah. Ritsu dan Junichi juga tetap kembali ke sekolah meski Megumi dan Kotarou sudah ada.

"RINNN-chaaann!!!", sapa Megumi yang langsung memeluk Rin seperti sudah berpisah sepuluh tahun saja.

"Me-megumi-chan ?", tanya Rin.

"Aahhh~ aku merindukanmu.", kata Megumi lagi.

"Yo!", sapa Kotarou.

"Kotarou-kun.. Lama tidak bertemu. Kalian kemana ?", tanya Rin.

"Ohh.. kami menyelidiki beberapa hal dan tugas kami sudah selesai", jawab Kotarou lagi.

Mereka berenam pun berjalan ke kelas, di perjalanan mereka terlihat 3 orang laki-laki tengah memukuli seorang laki-laki yang ada di hadapannya. Tidak ada yang membela laki-laki itu, semuanya hanya memandangnya kasihan.

"Akuma seperti kalian itu hanya akan merusak pandangan kami saja! Kau tidak lihat salah satu ras kalian telah terbunuh ?! Lihatlah ! Hukuman dari langit sudah datang ! Kalian para Akuma dan mahluk dari Neraka hanya bisa menyebarkan musibah ke bumi ini saja. Kalianlah yang membuat bumi ini kotor. Kalau tidak ada kalian, tidak akan ada kejahatan di dunia ini", teriak salah seorang laki-laki itu kepada Akuma yang tersungkur di hadapannya dan didukung oleh kedua temannya.

Belum sempat Rin bertindak, Ritsu sudah melompat ke pundak laki-laki yang berteriak itu. Dengan cepat, kaki Ritsu menangkap leher laki-laki itu dan memutar tubuhnya salto. Laki-laki itu pun dibanting ke lantai dengan sekali pukul.

"Dia kan pakai rok ? Bukannya pakaian dalamnya bisa terlihat dengan jelas kalau dia bersalto seperti itu ?", tanya Megumi.

"Entahlah, dia kan tidak punya otak", jawab Junichi.

Ritsu terlihat tidak mempedulikan dirinya memakai rok atau tidak. Dia pun kembali berdiri dan menendang kedua lelaki sisanya sebelum mereka sempat bereaksi. Ritsu juga tidak lupa melemparkan beberapa kunai untuk membuat mereka terjatuh dan berdarah. Junichi pun segera menarik Ritsu sebelum dia bertindak lebih jauh lagi.

"Hentikan, Ritsu. Kau tidak boleh membunuh di sini", kata Junichi sambil menarik syal Ritsu.

"Mereka.. Mereka menghina akuma.. Aku tidak bisa menerimanya.", kata Ritsu yang terlihat marah.

"Biarkan saja. Ini hanya akan membuat kami terlihat semakin buruk kalau melukai mereka", kata Junichi dengan tenang.

"BAGAIMANA KAU BISA TERLIHAT TENANG KALAU KITA DIHINA SEPERTI INI?!! JUNICHI ! KAU JUGA PERNAH MENGALAMI-nya KAN ?!", tanya Ritsu dengan kesal. Wajahnya memerah karena mengeluarkan air mata.

"Tapi ini sudah cukup, Ritsu. Ayo kembali ke kelas", kata Junichi.

"Ritsu-chan, ayo kembali ke kelas. Ini sudah cukup. Junichi benar", kata Rin mencoba untuk menenangkan Ritsu.

Setelah mengusap air matanya, Ritsu pun mengangguk, Dia pun mengikuti mereka kembali ke kelas. Ketiga orang yang terluka itu di biarkan saja di jalanan. Untungnya, hari itu, kepala sekolah sedang tidak berada di sekolah dan beberapa saksi yang melihat bertindak seolah-olah itu tidak pernah terjadi. Rin yakin, mereka diam saja karena mereka juga akuma. 


NEXT CHAPTER, itu  EXTRA CHAPTER ya.. ada 2 Chapter tentang pastnya Junichi dan Ritsu. Rilis tanggal 4 Mei 2016 (part 1) dan 11 Mei 2016 (part 2) . 

HanagamiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang