XXII : -Time to Fight-

7.3K 601 0
                                    

Susah 15 menit Rin duduk disana. Sisa waktu mereka hanya 1 jam untuk mengumpulkan point. Kelompok Rin sudah turun ke peringkat 14 dengan 22 point. Sementara kelompok pertama sudah mendapat 50 point.

"Maaf, Kotarou, Megumi-chan, dan Takuma. Aku masih belum sanggup berbuat apa-apa melihat kalian seperti itu. Sebagai gantinya, aku akan harus mengeluarkan segala kemampuanku untuk mendapatkan point untuk di sisa 1 jam terakhir ini", kata Rin dengan wajah muram.

Rin pun kembali berjalan mencari lawan yang tersisa. Sudah tercatat sekitar 200 orang out dari permainan. Setelah 20 menit mencari. Rin bertemu dengan seorang lelaki dari kelasnya yang juga sedang mencari lawan.

Dengan spontan Rin langsung menyerang arahnya dan menebaskan pedangnya. Laki-laki itu menghindarinya tapi karena begitu mendadak dia mendapat luka kecil di perutnya.

Laki-laki itu mengeluarkan pedangnya juga. Dan terjadilah adu pedang antara Rin dan laki-laki itu. Rin menebas lagi dan mengeluarkan sihir tanamannya pada laki-laki itu untuk mengikat kakinya. Tapi, laki-laki itu juga berhasil menghindarinya.

"Butuh bantuanku ?", tanya Kuro.

"Lagipula kalau kau tidak membutuhkan bantuanku. Tidak ada gunannya aku diciptakan di dunia ini. ", kata Kuro lagi.

Rin langsung mengangguk dan melompat mundur. Lalu Rin pun memejamkan matanya.

"Kuro, pinjamkan aku kekuatanmu", kata Rin dengan suara yang tenang.

Seketika itu juga, Rin merasa tubuhnya sangat ringan dan cepat dari sebelumnya. Tangannya mengayunkan pedang dengan leluasa. Kuro mengontrol tubuhnya tapi Rin masih dalam keadaan sadar. Rin hanya merasa tubuhnya bergerak sendiri dan dia mengikutinya.

Lawannya dibuat kaget melihat gerakan Rin yang cepat dan lincah. Sehingga laki-laki itu kewalahan menghadapinya.

Rin berhasil menang. Tapi tubuhnya amat sangat kelelahan sehingga dirinya pun terkapar ke tanah. Mungkin karena setelah Kuro menggunakan tubuhnya. Dalam beberapa detik, matanya pun kembali tertutup.

"Aku pingsan di waktu yang tidak tepat", kata Rin sebelum matanya terpejam.

HanagamiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang