Lagi-lagi Rin terlambat bangun pagi ini, dia pun segera mandi dan memakai pakaiannya terburu-buru lalu menuju ke ruang makan. Disana Rin mendapati, Kuro sedang membantu Ibu Rin membereskan rumah.
Tentu saja, Rin kaget. Dia belum memperkenalkan Kuro kepada ibunya sebelumnya. Ibu Rin hanya tersenyum memandang Rin. Sementara Kuro terlihat santai-santai saja. Tidak ada reaksi kaget ataupun bingung di antara mereka.
"I-Ibu ?", kata Rin ragu sambil melihat mereka berdua.
"Wah.. Rin, Kau sudah bangun rupanya. Ini sarapanmu.", kata Ibu Rin sambil menyodorkan sandwich kepada Rin.
"Emm... iya.. terima kasih,bu", jawab Rin heran sambil menerima sandwich pemberian ibunya.
"Tenang saja, Rin. Aku sudah bilang ke ibu-mu kalau aku ini pedangmu. Ibumu tampak menyetujuinya kalau aku tinggal disini", kata Kuro yang akhirnya menjelaskan kepada Rin yang daritadi dilihatnya sedang kebingungan.
"Ohh.. Begitu..", jawab Rin yang masih berusaha menelaah semua yang terjadi.
"Iya. Harusnya kau mengenalkannya pada ibumu. Kuro itu orang yang baik, dia membantu kami membereskan rumah. Ibu sangat terbantu olehnya", kata Ibu Rin lagi.
"Syukurlah, kalau begitu.. Aku harus berangkat ke sekolah dulu. Dah~~", kata Rin setelah menghabiskan sarapannya dengan cepat.
"Iya. Hati-hati..", jawab Ibu Rin.
Rin pun kembali berangkat ke sekolah dengan Takuma. Megumi dan Kotarou lagi-lagi tidak menampakkan diri maupun memberi kabar tentang keberadaan mereka.
Sementara itu di sisi lain, tampak 10 orang duduk di depan meja bundar yang besar. Orang-orang itu tdak lain adalah Numbers. 2 orang lain yang tidak terlihat adalah Kotarou dan Megumi.
"Hmm.. rapat lagi ?", protes gadis berambut ikal dengan wajah cemberutnya.
"Bukankah lebih baik kalau kita melibatkan RIn dalam hal ini?", tanya Four.
"Tidak. Itu tidak diperlukan. ", jawab First tegas.
Rapat Numbers pun dimulai. Seperti biasa, First – lah yang pertama memulainya.
"Eight, Apakah kau sudah mendapat informasi yang kuminta ?", tanya First sambil melirik ke arah Hotaru.
"Yup. Berdasarkan informasi yang kudapat, perang akan dilakukan di dunia manusia. Konon katanya, ini tempat paling cocok untuk arena peperangan", jawab Hotaru.
"Megumi dan Kotarou masih mengumpulkan informasi. Mereka mungkin akan butuh waktu lama untuk kembali", kata Four.
"Hmm..sepertinya ini bakal merepotkan ", kata Hotaru lagi.
"....". Seven sendiri tidak berkata apa-apa dan hanya terdiam melihat mereka. Junichi menghela nafas panjang.
"Kamito-sama juga sudah berada di dunia manusia. Kurasa Hirato juga akan muncul dalam waktu dekat", kata San.
"Bagaimana dengan Rin ?", tanya gadis berambut Ikal itu.
"Kouichi-san sudah bertemu dengannya kurasa itu bukan masalah.", kata Lacie.
"Tapi, Kotarou dan Megumi tidak ke sekolah. Itu artinya tidak ada yang mengawasi Rin-chan kan ?", tanya gadis berambut ikal itu lagi.
"Ya. Karena itu aku ingin kau dan Junichi masuk ke sana dan mengawasi Rin. ", kata First.
"Hee ??. Baiklah! ", jawab gadis berambut ikal itu dengan nada semangat sementara Junichi yang berada di sebelahnya kembali menghela nafas panjang.
"Junichi, jaga Ritsu,ya.. Jangan sampai dia berulah", pesan Four sambil tersenyum.
"Ha... Iya..", jawab Junichi ogah-ogahan.
Next Chapter released in 3 February 2016
KAMU SEDANG MEMBACA
Hanagami
FantasyHanagami Rin, gadis yang dikatakan reinkarnasi dari Lily. Seorang gadis cantik yang merupakan adik dari dua dewa bersaudara, Hirato dan Kamito. Akan tetapi, akibat dari reinkarnasinya dia tidak mengingat apapun di kehidupan lalunya. Ini kemudian...