XXXIX : - Haruhiko's Match -

8.3K 514 15
                                    

Setelah berpisah dengan Kotarou, Rin dan teman-temannya pun menuju ke bangku penonton Arena pertama.

Di antara ke-empat arena, Arena pertama adalah arena yang paling ramai. Siapa sangka kalau Haruhiko punya fan-club sendiri ? Puluhan gadis-gadis bersorak untuknya. Sehingga sebagian laki-laki pun dibuat iri.

Rin , Megumi dan Takuma berhasil merebut barisan pertama barisan paling susah untuk didapat. Ini semua berkat Megumi yang mengusir beberapa orang.

Beberapa menit setelah duduk, pertandingan pun dimulai. Seperti biasa, pengeras suara memanggil peserta untuk maju ke arena pertandingan. Dan kedua peserta pun maju ke arena pertandingan.

Haruhiko seperti biasa, menjaga sikapnya yang cool dan sebuah buku magic yang biasa di bawa. Lawannya Grainne Balaz, seorang perempuan berambut merah maju dengan anggunnya ke arena seperti seorang Madonna.

Barisan laki-laki pun bersorak kepada gadis itu, sejujurnya Rin sendiri juga tidak tahu-menahu mengenai gadis itu. Mungkin karena Rin terlalu berfokus pada Numbers dan temannya.

"Ini arena pertarungan. Bukan kontes kecantikkan", ngeluh Megumi.

"Haha.." jawab Rin disertai tawa pelan.

Seorang wasit pun menembakkan peluru ke atas sebagai tanda bahwa pertandingan telah dimulai. Haruhiko pun membalikkan buku sihirnya dan mulai merapalkan magicnya. Sementara gadis yang bernama Grainne itu memunculkan taman bunga mawar.

Melihat itu, Haruhiko hanya berkata ", Tch!". Lalu dia membalikkan halaman lain dan kemudian merapalkan mantra lagi dan membakar semua taman mawar itu.

Usaha Haruhiko tampak tidak berhasil, Taman mawar itu tidak terbakar sama sekali. Hal itu membuat Haruhiko kembali tersenyum sedikit dan membalikkan halaman bukunya lagi.

"Ilusi.", kata Megumi.

"Bukankah itu terlalu mudah", tanya Rin.

"Iya. Tapi entahlah.. mungkin ilusinya kurang kuat atau dia punya rencana lain", kata Takuma.

Gadis itu hanya tersenyum. Dia kemudian mengayunkan bunga mawar yang ada ditangannya. Kali ini bukan ilusi, tetapi ini nyata. Pohon - pohon bermunculan dari tanah arena. Pohon-pohon itu tumbuh dengan cepat dan semakin banyak. Akhirnya arena pertarungan mereka berubah menjadi hutan lebat.

"Kita tidak bisa melihat apapun", kata Rin sambil mencoba melihat - lihat ke arah pohon itu.

"Hutan itu menutupi semuanya", timpal Megumi.

Dari bangku penonton, mereka hanya bisa melihat kilatan cahaya, angin yang kencang dan jelas mereka sedang bertarung satu sama lain di dalam sana.

Hutan itu bertahan cukup lama sampai akhirnya Haruhiko sendiri menghancurkan pohon-pohon itu dengan sihirnya. Entah Haruhiko kembali membalikkan bukunya atau apalah. Yang jelas satu per satu pohon mulai runtuh dengan sendirinya. Sampai akhirnya keduanya mulai terlihat.

Grainne sedang berada di ujung arena. Tangannya luka parah entah kenapa . Walaupun itu pasti hasil pertarungannya dengan Haruhiko. Haruhiko sendiri berdiri di sisi lainnya di atas pohon yang telah jatuh.

Haruhiko kembali membalikkan bukunya. Sebuah sinar sihir muncul diatas lembaran itu seperti biasa. Salah satu batang pohon pun bertumbuh tidak teratur dari sisi batang pohon menjalar dan mengejar Grainne.

"Sepertinya gadis itu sudah melakukan kesalahan besar", kata Megumi.

"Eh ? Apa Maksudmu ?", tanya Rin.

"Kakakku memiliki keahlian di sihir tanaman dan tumbuhan", kata Akihiko yang muncul dan berdiri di belakang mereka.

Serempak mereka ber-tiga langsung membalikkan kepalanya ke belakang dan kaget melihat sosok Akihiko di belakang mereka. Megumi hampir mengeluarkan sihirnya untuk menyerangnya.

"Tenanglah. Aku tidak ingin bertarung dengan kalian disini. Lagipula aku hanya ingin menonton pertandingan kakakku", kata Akihiko.

Mendengar itu, Megumi mengurungkan niatnya. Dia kemudian memalingkan wajahnya dan kembali menonton pertandingan.

"Umm.. Kau saudara kembarnya Haruhiko, kan ?", tanya Rin.

"Yup. Sifatku bertolak belakang dengannya. Aku ini tipe pecinta damai", jawab Akihiko dengan senyum di wajahnya.

Mereka pun kembali menonton pertandingannya. Grainne berhasil menghindari sedikit serangan Haruhiko.

"Plant Blade !", kata Grainne dengan suara lantang.

Tiba-tiba muncul sebuah pedang yang dibalut dengan ranting pohon hijau dan berduri muncul di hadapannya. Ukuran pedang itu sama seperti katana (pedang jepang) biasa. Grainne pun mulai bertarung dengan pedangnya.

Grainne menebas habis semua dahan pohon yang menyerang ke arahnya. Haruhiko kembali membalikkan halamannya. Dia kembali mengeluarkan sihir baru. Kali ini sulur tanaman bertumbuh dari bawah kaki Grainne. Sulur tanaman itu bergerak cepat dan menjalar di kaki Grainne sampai ke seluruh tubuhnya sebelum Grainne sendiri bisa menebas sulur itu.

"Ini sudah berakhir", kata Haruhiko sambil membetulkan kacamatanya kembali.

Grainne sendiri sudah dibuat tak bergerak oleh Haruhiko berkat sulurnya yang menahan seluruh tubuhnya dengan erat. Bahkan pedang yang digenggamnya pun terjatuh. Tapi, Grainne sendiri tidak menunjukkan wajah ingin menyerah.

Melihat Grainne yang tidak mau menyerah, Haruhiko pun menghela nafas panjang dan kemudian menjentikkan jarinya.

"CTIK!", duri dari sulur itu pun bermunculan . Duri itu berhasil melukai tubuh Grainne sampai tubuh , tangan dan kakinya berdarah.

"AARRRRGGGHHHH", teriak Grainne sambil memberontak kesakitan dan malah membuat rasa sakitnya bertambah.

Haruhiko pun kembali menjentikkan jarinya. Grainne pun terjatuh ke bawah tanah dengan luka - luka di tubuhnya dan Grainne pun pingsan di tempat.

Setelah itu, panitia pun mengumumkan bahwa Grainne telah kalah dan Haruhiko berhasil memenangkan pertandingan pertama. Sebagian penonton pun bersorak atas kemenangan Haruhiko dan sebagiannya lagi, simpati melihat keadaan Grainne.

"Apa gadis itu tidak apa-apa ?", tanya Rin.

"Tenang, bagian tenaga medis sekolah pasti akan langsung membawanya ke klinik", kata Takuma.

"Jadi, kalau kau menang. Takuma akan melawan Haruhiko ya ?", tanya Rin.

"Ya. Aku sendiri agak takut kalau aku akan berakhir seperti itu", jawab Takuma ragu.

"Good luck ya", kata Rin lagi.

Takuma hanya membalas Rin dengan anggukkan pelan sambil menatap Grainne yang sedang diangkut oleh tenaga medis sekolah.

Author's note :
Gambar yang saya posting ini adalah image reference untuk wajah Kamito. Gambar ini bukan sepenuhnya milik saya karena ini saya ambil di google. Author sendiri masih belum punya mood untuk menggambar lagi. Jadi, untuk sementara Author akan menggunakan image ini dulu. Bagaimana menurut kalian ? Tampan tidak ? Berikutnya wajah Kotarou yaa...

HanagamiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang