XXXIII.5 : - Oracle Girl -

7.7K 522 5
                                        

(Cerita tambahan dari sudut pandang Kururi, pengikut Hotaru Anggota Numbers No 8 dan Hotaru sendiri. )

(Kururi's POV)
4 tahun lalu di sebuah kota modern di Negara Vampire, Jigoku. Seorang gadis kecil berumur 6 tahun sedang bermain di halaman rumahnya ditemani oleh seorang bodyguard.

Gadis kecil itu adalah Kururi. Kururi berambut hitam dan bermata hitam ini adalah anak ke 3 dari keluarga Blackhound, keluarga bangsawan terkemuka di Negara Vampire.

Kururi adalah anak istimewa dengan kemampuannya melihat masa depan dan kemampuan telekenesisnya. Karena itu, dia dikurung dirumah dan kakak-kakaknya membencinya. Kedua kedua kakak-nya iri dengan kemampuan melihat masa depan yang dibangga-banggakan oleh orang tuanya.

Kururi dikurung dirumah dengan 2 alasan. Pertama, Kemampuan Kururi dalam melihat masa depan tidak hanya dapat melihat satu masa depan saja. Tapi juga beberapa alternatif masa depan lainnya. Yang kemudian dimanfaatkan oleh keluarganya untuk memperluaskan bisnisnya dengan memilih opsi masa depan yang terbaik.

Kedua, Orang tua Kururi tidak ingin hal ini diketahui oleh publik. Karena pasti akan banyak orang menginginkan Kururi nantinya. Hal ini juga mengancam nyawa Kururi.

Kururi sendiri tidak menyukainya. Baginya, kemampuan melihat masa depan adalah kutukan baginya. Dia ingin bebas dan hidup seperti anak normal lainnya.

Tapi sayangnya, setiap hari dia selalu diawasi oleh seorang bodyguard yang telah disiapkan oleh ibunya. Setiap hari dia juga harus meramalkan masa depan keluarganya.

Hari ini, Kururi bermain di taman seperti biasa dan ditemani oleh bodyguardnya. Kururi selalu bermain sendirian dengan bonekanya. Kedua kakaknya enggan bertemu dengannya apalagi bermain dengannya.

Kururi bermain sendirian cukup lama sampai sebuah bola tennis kecil bergulir di kakinya.

"Aku ingin mengembalikan bola ini sebentar. Sepertinya asalnya dari sana", kata Kururi polos.

"Tidak bisa, Nona Kururi. Nanti ada yang melihatmu. Biar aku saja yang mengembalikannya", kata sang bodyguard.

Baru saja Kururi mau memberikan bola tennis itu kepada bodyguardnya, tiba-tiba bodyguardnya ambruk ke tanah dan pingsan.

Seorang laki-laki muncul di balik pagar pembatas antara hutan dan pagar pembatas.

"Bisa kembalikan bola itu padaku, nona kecil ?", tanya laki-laki itu.

Kururi ketakutan melihat laki-laki itu. Apalagi, itu baru pertama kali baginya bertemu dengan orang asing.

"Ba-bagaimana kau bisa masuk kesini ?", tanya Kururi ketakutan.

"Hmm?? Aku hanya melewati penghalang itu dan menemuimu. Dan aku juga membuat bodyguardmu pingsan. ", kata laki-laki itu santai.

"Ka-kau siapa?", tanya Kururi lagi.

Laki-laki itu mendatanginya secara perlahan dan meletakkan tangannya di kepala Kururi. Laki-laki itu cukup tinggi sekitar 180 cm.

"Tenang saja, aku tidak akan melukaimu. Namaku Hotaru. Siapa namamu, gadis kecil ?", tanya Hotaru.

"Ku-kururi Blackhound", jawabnya terbata-bata.

"Senang berkenalan denganmu", kata Hotaru sambil tersenyum dan mengelus kepalanya.

"A-aku bisa meramal masa depan. Aku bisa meramal masa depan kakak kalau mau ", kata Kururi tiba-tiba.

Hotaru terlihat kaget dengan pernyataan yang jujur dari Kururi. Tapi dia kembali tersenyum lembut kepada Kururi.

"Terima kasih. Tapi aku tidak tertarik untuk mengetahui masa depanku. Aku lebih suka kalau setiap hari penuh dengan hal-hal yang tidak kusangka-sangka.", kata Hotaru sambil memgambil bola tennisnya.

"Begitu... ", jawab Kururi sambil melangkah mundur.

"Kalau begitu, aku pergi dulu. Mungkin kalau beruntung kita bisa bertemu lagi", kata Hotaru sambil melangkah pergi.

Tak lama setelah Hotaru pergi, Bodyguard Kururi pun terbangun. Bodyguardnya terlihat agak kaget setelah sadar. Kemudian menghela nafas panjang melihat Kururi masih bermain di hadapannya.

"Maaf, Nona", katanya.

"Kau baik-baik saja ?", tanya Kururi.

"Iya. ", jawab Bodyguard itu.

Sementara itu, disisi lain Hotaru kembali ke markas Numbers yang ada di Jigoku.

(Hotaru's POV)
"Kau sudah pulang ?", tanya First.

"Tentu saja, kalau tidak aku tidak akan berada disini", jawab Hotaru dengan wajah liciknya.

Hotaru kali ini berbeda dengan beberapa jam sebelumnya saat dia menemui Kururi. Saat dia bertemu Kururi wajah dan tingginya berbeda. Dia terlihat seperti anak berusia 17 tahun, berambut coklat dan tinggi sekitar 176cm. Kali ini dia terlihat berumur 21 tahun, berambut merah dan tinggi sekitar 180cm. Yang sama diantara keduanya adalah kedua bola matanya yang berbeda. Yaitu warna Orange dan Hijau.

"Ada pekerjaan untukmu", kata First sambil menyodorkan selembar kertas.

"Heh ?? Menarik sekali. Aku baru saja kesana.", jawab Hotaru.

"Aku ingin kau investigasi dulu", kata First.

"Tidak perlu. Aku sudah tahu penyebabnya.", jawab Hotaru disertai cengiran di wajahnya.

"Aku yang akan mengerjakan tugas ini sendiri", kata Hotaru lagi.

"Baiklah.", kata First.

(To be continue)
PS from author :
Nantikan lanjutannya ya..Cerita ini cuma 2 bagian kok. Minggu depan bagian terakhirnya. Terima kasih atas dukungannya. Semoga Hanagami ceritanya ga macet kayak story yang lain dan tetap bisa diupdate setiap minggunya. \( •̀ω•́ )/

HanagamiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang