CXIX : - Someone from future -

1.6K 112 9
                                    

Gerombolan Kouichi pun mengambil tempat duduk yang agak jauh dari mereka. Tapi mereka masih belum menyadari keberadaan Kamito dan Rin di dalam restoran itu.

"Ada apa, Kamito ?", tanya Rin kebingungan. Dia pun ikut menoleh ke arah yang dilihat oleh Rin.

"Ah... Ada Kouichi dan.... laki-laki tadi ?", gumam Rin.

"Iya. Apa Kouichi bekerja dengan mereka ?", tanya Kamito pelan.

"Entahlah. Tapi Kouichi memang sering asal mengambil part-time job", jawab Rin.

"Sebaiknya kita tanyakan saja langsung", kata Rin.

Dia pun segera melambaikan tangannya dan memanggil nama Kouichi dengan lantang yang sempat membuat Kouichi terperanjat.

"No-nona ?", jawab Kouichi sambil menoleh ke sumber suara.

"Apa yang membuatmu mampir kemari ?", tanya Rin polos.

Sementara itu Yuu yang berada disampingnya menutup kepalanya dengan hoodie jaketnya. Dia juga membalikkan badannya agar mereka berdua tidak melihat wajahnya dengan jelas.

"Mereka siapa ?", tanya Rin lagi.

"Hmm ? Ohh.. mereka anak asuh di panti asuhan yang ada di sekitar sini", jawab Kouichi.

"Mereka agak pemalu. Jadi jangan dipikirkan", kata Kouichi sambil melirik ke Yuu. Sementara 3 anak lainnya hanya menatap Rin dan Kouichi secara bergantian.

"Hee.. benarkah ? Baiklah. Aku mengerti.", jawab Rin.

Kouichi pun tersenyum dan kembali ke tempat duduknya sementara Yuu tidak menjawab apapun dan mulai memesan makanan.

"Silahkan lanjutkan kencannya", ucap Kouichi lagi.

"Ah... Hehe. Baiklah", jawab Rin.

Tak lama setelah itu parfait mereka pun datang dan Kamito sendiri tampak penasaran dengan laki-laki yang bernama Yuu tadi.

"Rin, aku masih penasaran. Aku ingin bicara dengan laki-laki itu", kata Kamito.

"Kita bisa bertanya pada Kouichi saat dirumah nanti kan ?", kata Rin sambil tersenyum.

"Ya. Kau benar. Bukan saatnya aku mencemaskan hal-hal seperti ini", kata Kamito.

Setelah makan siang, kencan mereka pun berakhir hari itu dan Kamito memutuskan untuk pulang dengan taksi bersama Rin.

Sesampainya di rumah, Kamito dan Rin pun dikejutkan oleh Kouichi yang berada di ruang tamu sedang duduk sambil membaca koran. Padahal sebelumnya, dia masih berada di restoran kecil itu saat Rin dan Kamito pulang.

"Loh ? Kouichi cepat sekali sampai rumah ?", tanya Rin yang tampak tertegun melihat Kouichi di ruang tamu.

"Hmm ?? Nona bicara apa ? Aku seharian di rumah kok", jawab Kouichi sambil menutup korannya dan menatap Rin dan Kamito kebingungan.

"Kau tidak bekerja part-time di panti asuhan kan ?", tanya Kamito memastikan.

"Tidak ?", jawab Kouichi lagi.

"Lalu... siapa yang kita temui di restoran tadi ?", kata Rin lagi.

"Hmmm ??", Kouichi hanya menatap mereka berdua bingung karena tidak mengerti apa yang mereka maksud.

"Sudah kuduga ada yang aneh dengan laki-laki berambut hitam itu. Kalau aku kembali, mungkin mereka sudah pergi", gumam Kamito.

"Apa ada yang menyamar sebagai Kouichi, kah ?", tanya Rin.

"Entahlah. Tapi Kouichi yang kita temui tadi terasa sangat nyata", jawab Kamito.

"Kalian bicara apa ?", tanya Kouichi lagi.

"Tidak apa-apa. Lupakan saja", jawab Kamito.

Di dalam hati Kamito dirinya pun berpikir kemungkinan tentang lelaki yang ditemuinya.

"Entah perasaanku atau apa. Tapi.... masa sih, ada sihir yang berbeda dari sihir yang ada di neraka ?", pikirnya.

.....

Sementara itu di restoran tadi, gerombolan Kouichi pun menyelesaikan makan siang mereka yang membuat seisi restoran gempar dengan pesanan mereka.

Seorang laki-laki yang bernama Oriens tadi memesan seluruh menu yang ada di restoran dan menghabiskannya sendiri. Setelah itu mereka pergi setelah membayar bill.

Anehnya, saat mereka meninggalkan restoran itu, kehebohan itu hilang. Seakan-akan kejadian tadi tidak pernah terjadi. Semua tamu di restoran itu pun kembali menyantap makanan mereka.

"Kou, ayo kita kembali.", kata Yuu sambil melirik ke Kouichi.

"Ya. Kau sudah mendapatkan bahan yang kau butuhkan , kan ?", tanya Kouichi.

"Itu tadi ayah dan ibu, Yuu-chan kan ?", tanya gadis kembar yang berjalan di sisi Yuu sambil tersenyum jahil.

"Haaa~... Tadi benar-benar membuatku kaget karena Nona tiba-tiba memanggilku. Aku lupa kalau waktu dimana kita berada sekarang adalah waktu dimana mereka berdua sedang menghabiskan waktu bersama di dunia manusia.

Lainkali sebelum kembali ke masa lalu, aku harus lebih berhati-hati.", kata Kouichi.

"Ya. Tapi itu tidaklah penting. Memori mereka tentang pertemuan mereka denganku akan segera hilang nanti.", kata Yuu.

Setelah itu, gerombolan kecil itu pun memasuki lorong gelap dan menghilang di balik portal.

Ps :
Sabtu dan minggu sebisa mungkin author akan rutin meng-up story yah~ tq.

HanagamiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang