"Jadi, Bagaimana keputusannya ?", tanya First.
"Aku tidak keberatan. Silahkan dijalankan", kata Kamito akhirnya memutuskan.
Keputusan pun diumumkan. Tapi, masih terlihat situasi yang tidak nyaman diantara mereka. Masing-masing yang memberi keputusan adalah orang yang cukup berpengaruh di organisasi mereka sendiri. Dan mereka berdua adalah tipe orang yang susah untuk ditentang pendapatnya.
"Izumi ?", colek Megumi yang entah kenapa melirik Izumi yang sedang perang dingin dengan Fuyuki sedari tadi karena duduk berhadap-hadapan.
"Hmm.. Ya ?", tanya Izumi.
"Kau kenapa ?", tanya Megumi.
"Tidak apa-apa", jawab Izumi lalu menghentikan perang dinginnya.
Kembali lagi ke First dan Kamito, First yang telah menganggap keputusan itu telah selesai pun berdiri dari bangkunya.
"Kalau ini telah diputuskan, Kurasa tidak ada lagi yang perlu dibicarakan. Kami punya strategi sendiri. Jadi sisanya terserah kepada anda, Kamito-sama", kata First lalu membungkuk hormat kepada Kamito disertai dengan Anggota Numbers lainnya.
"Iya. Terima kasih atas kerja samanya. Kami sangat menghargai bantuan kalian", kata Kamito sambil tersenyum.
Rapat cepat itu pun dibubarkan. Sebelum mereka pulang, Rin pun membungkuk terima kasih kepada anggota Numbers yang lain dan berterima kasih atas bantuan mereka meskipun suasana sempat tegang sekilas.
"Tidak apa-apa. Kami hanya membantu sebisa kami", kata First.
Sementara itu, Haruhiko dan Natsume memasang wajah tidak setuju. Akihiko dan Fuyuki malah berpura-pura tidak peduli dengan masalah tadi dan kembali ke kamar.
"Jou-san bisa bergantung kepadaku kok..", kata Kouichi sambil mengacak-acak rambut Rin.
"Terima kasih, Kouichi-san", jawab Rin dan dia pun merasa sedikit lega setelah semuanya selesai.
Malam itu, Rin pun kembali ke kamar tidur, Kouichi mengantarnya sampai depan pintu dan saat masuk, Kamito sudah menunggunya sambil duduk di atas tempat tidur Rin.
"Rin, kemarilah.. Aku ingin bicara denganmu", kata Kamito sambil menepuk tempat di sebelahnya.
"Dan bisa kau minta Kuro keluar sebentar ?", tanya Kamito lagi.
"Eh... ? Dia dari tadi di luar.. sejak Kouichi datang, dia sekamar dengan Kouichi. Dia bilang, dia ingin memberiku sedikit privasi", jawab Rin dengan wajah sedikit merah.
"Begitukah ? Itu kabar baik untukku..", jawab Kamito. Lalu dia pun menyenderkan kepalanya ke pundak Rin setelah Rin duduk di sampingnya.
"Ehh... Kami-nii ?", tanya Rin yang kaget karena reaksi Kamito yang begitu tiba-tiba.
"Tidak apa-apa.. Aku hanya ingin beristirahat sebentar.", jawab Kamito sambil memasang senyum tipis di wajahnya.
"Kalau begitu.. kau bisa tidur di pahaku", jawab Rin sambil menahan wajah merahnya yang semakin lama semakin merah.
"Tidak perlu.. Aku hanya ingin seperti ini sebentar..Terima kasih", jawab Kamito lagi.
Dalam waktu berapa menit, Kamito pun benar-benar tertidur, Rin pun membaringkannya perlahan di tempat tidur dan tidur disampingnya.
"Kurasa aku benar-benar jatuh cinta kepadamu lagi", gumam Rin pelan.
Setelah berkata seperti itu Rin pun tidur dan berhadapan dengannya. Dia mengelus sedikit rambut Kamito yang harus dan sesekali dia tersenyum memandang wajahnya.
"Pasti melelahkan sekali menjadi seorang pemimpin. Mungkin aku harus terus berada di sisimu dan bersamamu", kata Rin lagi sebelum akhirnya dia pun ikutan tertidur.
Hari pun berlalu dengan cepat, sejak hari itu, keadaan Morigaoka pun menjadi sangat was-was. Beberapa murid sekolah absen sejak kejadian itu, baik tenshi maupun akuma, salah satunya termasuk Takuma. Takuma sendiri mengirim pesan kepada Rin kalau orang tuanya meminta Takuma untuk absen dan tidak ke sekolah sementara waktu. Rin bisa mengerti tapi, dia sendiri belum sempat berbaikan dengan temannya. Rin pun mengirimkan pesan minta maaf kepada Takuma setelah Rin menerima pesan tadi. Setelah itu, Takuma hanya membalas, "Good Luck" dan setelah itu, Takuma tidak pernah mengiriminya kabar lagi.
Akhirnya sehari sebelum perang dimulai, ada sesuatu yang mengejutkan terjadi. Kejutan dari langit.
Next Chapter, dirilis tanggal 1 Juli 2016
KAMU SEDANG MEMBACA
Hanagami
FantasyHanagami Rin, gadis yang dikatakan reinkarnasi dari Lily. Seorang gadis cantik yang merupakan adik dari dua dewa bersaudara, Hirato dan Kamito. Akan tetapi, akibat dari reinkarnasinya dia tidak mengingat apapun di kehidupan lalunya. Ini kemudian...