XLIII : - Fuyuki's Match-

6.8K 490 9
                                    

Selesai makan, mereka berempat pun berlari ke arena 4 karena pertandingan telah dimulai. Mereka berempat tidak berhasil mendapat tempat duduk di bagian depan dan kemudian beralih ke tempat duduk bagian belakang. Pertandingan ketiga di arena ke 4 cukup ramai. Aogi Yuuma, lawan Fuyuki memiliki banyak Fans karena dia tampan.Jadi tidak heran kalau arena ke 4 ini dipenuhi oleh wanita.

Saat mereka sampai, Fuyuki dan Yuuma sedang bertarung. Rin dan teman-temannya terlambat setengah jam karena jarak dari kantin ke arena 4 cukup jauh.

Fuyuki sendiri sedang terlihat berdiri santai melihat lawannya mau melawannya. Dia hanya menatap lawannya dengan tatapan 'tidak menarik' atau 'membosankan'.

"HHIIIAAAAA!!!!", teriak Yuuma sambil menghantamkan pedang besarnya kea rah Fuyuki yang kemudian langsung dihindarinya dengan cara melompat ke atas.

Fuyuki tidak berbicara dan dia hanya mengangkat tangannya lurus ke depan kemudian sejumlah tengkorak menggapai dari tanah yang retak dan kemudian bangkit berjalan ke arah Yuuma.

Tentu saja Yuuma menebas habis tengkorak hidup itu dengan mudahnya. Fuyuki men-summon lagi sejumlah tengkorak dalam jumlah banyak dan kemudian menonton Yuuma menebasnya kembali satu per satu.

"Berhenti bermain-main! Hadapilah aku dengan serius!! ", protes Yuuma.

Fuyuki tidak menjawabnya melainkan dia menatapnya dengan tatapan murung yang benar-benar bosan.

"Kau meremehkanku, ya?!", tanya Yuuma marah.

Yuuma kemudian melompat tinggi dan kemudian mendarat dengan menghantamkan pedang besarnya ke tanah. Hantaman Yuuma menyebabkan pukulan besar ke tanah dan seluruh tanah di Arena rusak dibuatnya. Tanahnya pun hancur seperti kejadian gempa bumi besar-besaran dan seluruh arena pun berhasil digoncangnya.

Sebagian penonton lari kocar-kacir karena bagian bangku juga hancur. Sebagian lagi sibuk menyoraki kedua peserta pertandingan. Sebagian lagi tampak tidak peduli dan berusaha untuk duduk di tempat yang masih layak di duduki. Termasuk kelompok Rin dan teman-temannya yang masih bertahan menonton.

"Ayo bertanding secara serius.. ", tantang Yuuma yang menatapnya dengan wajah muram yang marah.

Fuyuki sendiri masih bertahan di atas bongkahan tanah yang hancur dan hanya menatapnya dengan tatapan 'TCH! Menyebalkan sekali orang ini' meskipun dia tidak berkata apa-apa, wajahnya menunjukkan kalau dia benar-benar bete.

Fuyuki akhirnya merentangkan tangannya ke samping dan kemudian lingkaran-lingkaran sihir yang berwarna biru pun muncul di sekitar Fuyuki.

Tak lama kemudian, cuaca menjadi dingin dan salju pun turun dari langit. Padahal ini jelas masih pertengahan musim semi. Lucunya, Salju hanya turun di arena saja.

"Wahh... Kirei.. (cantik)", kata Rin sambil melihat salju yang turun itu.

Awalnya, hanya salju yang turun. Tapi seiring bertambah dinginnya cuaca, salju yang turun pun mengeras dan menjadi es yang membentuk menjadi runcing dan tajam dan kemudian dihujamkan ke arah Yuuma.

Yuuma pun menangkis serangan es itu dengan serangan cepatnya. Tapi, es yang turun semakin lama semakin banyak. Yuuma sendiri tidak memiliki kesempatan untuk maju maupun mundur sementara Fuyuki hanya menatapnya dari atas.

Setiap Yuuma mencoba maju, es yang tajam jatuh dan menyayat kakinya atau bagian tubuhnya dan membuatnya berdarah. Akhirnya Yuuma hanya diam di tempatnya sambil menangkis serangan esnya terus-menerus.

1 jam 15 menit berlalu dari sejak dimulainya pertandingan dan sudah 15 Yuuma di hujani es yang tajam dan Yuuma tampak kelelahan karena speednya tidak mungkin bertahan selamanya apalagi dia menangkisnya terus-terusan agar dia tidak terluka. Sementara lawannya masih menatapnya dengan santai.

Fuyuki juga tampak bosan hanya menatapnya saja dan kemudian dia pun duduk di atas bongkahan tanah yang terbelah itu.

Fuyuki yang tampak bosan pun akhirnya memutuskan untuk mengakhiri pertandingan ini. Fuyuki kembali mengadahkan tangannya ke arah Yuuma yang membuat Yuuma langsung menatapnya was-was. Tapi, Yuuma tidak menyangka kalau sihir yang dikeluarkan oleh Fuyuki datang dari bawah dan mulai membekukan kakinya dari bawah perlahan-lahan sampai ke tubuhnya lalu membekukan Yuuma seutuhnya.

Fuyuki yang telah selesai mengeluarkan Yuuma pun mengeluarkan sebuah buku bergambar yang entah muncul dari mana dan memperlihatkan sebuah tulisan ke arah para panitia.

"Segini cukup kan?"

Hanya itu yang ditulis oleh Fuyuki dan kemudian para panitia pun memutuskan bahwa Fuyuki-lah pemenangnya.

Fuyuki kemudian menghela nafas panjang dan mengembalikan Yuuma yang dibekukan tadi kembali seperti semula. Yuuma pun kembali seperti biasa dan pingsan ke tanah.

Fuyuki yang hendak meninggalkan arena tanpa sengaja melihat ke arah penonton dan berhasil membuatnya terkejut. Rin dan teman-temannya yang berada di bangku penonton pun langsung melihat ke arah yang dilihat Fuyuki.

"Izumi ?", tanya Rin yang terkejut melihat Izumi yang tiba-tiba berada disana padahal dia bukan murid sekolah Morigaoka.

Fuyuki yang melihatnya juga tidak kalah kaget apalagi dia sudah mengira kakakknya telah meninggal ratusan tahun yang lalu.

"Onii-san ?", tanyanya dengan suara pelan dan kecil yang tentu saja tidak terdengar oleh siapapun.

next chapter 5 desember 2015


HanagamiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang