LXXXIII : -Hajimeyou ze-

4.4K 298 10
                                        

Tik-Tik-Tik....Suara tetesan air hujan yang jatuh dari langit, awan gelap mengempul di Tokyo, petir terus menyambar tiada henti sejak pagi sehari sebelum peperangan dimulai.

Sebuah kejutan besar pun menghantam Tokyo, Petir yang sangat besar menyambar tepat di tengah Tokyo. Ribuan malaikat pun turun dari langit bagaikan dewa. Mereka bukan turun untuk menyelamatkan. Tetapi untuk memusnahkan umatnya. Manusia pun berlari ketakutan. Kebanyakan dari mereka menyembunyikan diri atau pindah ke kota lain. Mereka tahu, kalau mungkin saja kiamat sudah dekat.

"Ini adalah arena perang yang menyenangkan. Rasanya sudah lama sekali aku tidak menghukum mahluk-mahluk lemah itu~", kata seorang laki-laki berambut pirang dan panjang dengan sayap putih di belakang punggungnya.

"William, Jangan lupa kita harus menghabiskan para mahluk dari neraka dulu. Manusia bisa diurus belakangan", kata temannya yang berambut putih pendek sambil menepuk pundak laki-laki berambut panjang dan bernama William itu.

"Baiklah. Sebenarnya aku tidak terlalu peduli kepada para tetua. Yang aku pedulikan adalah perang yang sudah lama ku tunggu~.", kata William sambil berdiri dari tempatnya duduk dia atas gedung tadi sambil memandang para manusia sedang berlarian karena panik setelah melihat kilatan yang besar tadi.

"Terserah kau.. Eh.. Yang lain sudah datang. Ayo, Ini sudah dimulai. Para tetua meminta kita untuk menyerang sebelum para demon selesai bersiap-siap", kata temannya yang berambut pendek itu.

"Ya.. Ya.. Aku tahu. Kau tidak perlu mengaturku, Eric. Hari ini akan kupastikan banyak mayat bertebaran di tanah~", kata William sambil memasang senyum puas.

Setelah itu, banyak pasukan malaikat pun turun ke tanah. Mereka semua bersayap dan mengenakan seragam putih yang bisa membuat mata siapapun yang melihatnya terasa sakit. Beberapa dari mereka bersenjata, beberapa lagi tidak. Mereka sudah siap dengan perlengkapan mereka dan mereka pun terbang dan berpencar ke seluruh penjuru kota Tokyo, memburu para iblis dan setan untuk di bunuh.

Sementara itu, disisi lain, Kamito hanya menyaksikan berita kedatangan para tenshi itu dari layar monitor tv-nya saja. Beberapa reporter merekam kejadian itu dan beberapa berakhir salurannya terputus.

"Sudah kuduga kalau mereka akan mulai lebih awal. Haruhiko, apa kalian sudah siap ?", tanya Kamito kepada Haruhiko.

"Tentu saja, tuan. Kami juga sudah mendatangkan beberapa pasukan terbaik di neraka. Meskipun tidak semua, kuharap ini berhasil mengalahkan mereka", jawab Haruhiko sambil membungkuk hormat.

"Tidak apa-apa. Memang bukan hobiku untuk memperbanyak pasukan. Segini saja cukup. Lagipula, Numbers masih belum memberiku kabar. Kuharap mereka datang tepat waktu", kata Kamito lagi.

"Oh iya .. Haruhiko, bisa kau panggilkan Kouichi untukku ?", tanya Kamito.

"Ya..", jawab Haruhiko, lalu dia pun pergi untuk memanggil Kouichi.

Tak lama setelah Haruhiko pergi, Shirogane pun menghampiri Kamito. "Sudah lama sekali ya, Kamito-sama. Bagaimaan perasaan anda hari ini ?", tanya Shirogane.

"Sangat baik. Shirogane, mungkin kau akan kugunakan kali ini. Meskipun kau tidak sempurna. Aku akan memastikan kau tidak patah kali ini", kata Kamito disertai dengan senyum tipis di wajahnya.

"Tentu saja, Kamito-sama. Aku juga tidak akan mengkhianati anda sampai kapanpun", jawab Shirogane dengan senyum di wajahnya.

"Kamito-sama, Kouichi-san telah datang", kata Haruhiko yang diikuti oleh Kouichi di belakangnya.

"Kouichi, Aku ingin kau dan Kuro membawa Rin pergi dari tempat ini sejauh mungkin. Aku tidak ingin kehilangannya karena perang", kata Kamito lagi.

"Maaf, aku menolak. Tapi aku tidak ingin kesalahan yang terjadi di masa lalu terulang. Bukankah sebaiknya dia tetap berada di sisimu agar kejadian di masa lalu tidak terulang ? ", tanya Kouichi.

"......... Kalian memang keras kepala. Kalau begitu, ku ganti kata-kataku. Kouichi, kupercayakan Rin kepadamu. Aku akan berangkat terlebih dahulu", kata Kamito lalu berjalan ke arah pintu utama.

"Kau tidak berubah ya.. Kamito-sama. Tapi, baiklah.. permintaanmu kali ini akan kuturuti~", jawab Kouichi lalu dia membungkuk hormat satu kali sebelum Kamito pergi meninggalkan tempat itu untuk perang.

Hari itu ,Perang Malaikat dan Demon telah dimulai, Para Malaikat pun mulai melakukan pemburuan setan. Mereka terbang ke beberapa tempat-tempat gelap dimana setan bersembunyi dan membunuh mereka. Pasukan neraka yang dipimpin oleh Haruhiko , Akihiko , Natsume dan Fuyuki pun membantu mencegah hal itu terjadi meskipun mereka harus berhadapan dengan beberapa jendral malaikat yang sudah siap untuk menghadapi mereka. Numbers sendiri masih belum menampakkan diri. Mungkin mereka sedang merencanakan sesuatu atau apapun.

Yang paling pertama berhadapan dengan jendral malaikat adalah Haruhiko. Dia berhadapan dengan William, salah satu jendral perang dari surga.

Next Chapter Rilis 11 Juli 2016 karena Author mau merayakan libur lebaran.. Setelah itu rilis 2 chapter kok.. Diusahakan agak panjang ya.. soalnya battle udah dimulai ~

HanagamiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang