XI : -Hotaru's Power-

10K 774 13
                                    

Rumah Rin malam ini ramai sekali. Hanya setengah dari anggota Numbers datang ke rumah Rin, kecuali Second, San, Seven, Nine dan Eleven. Rin membuka pintu untuk mereka dan mengajak mereka masuk ke dalam. Takuma juga datang malam ini.

"Silahkan masuk semuanya", ajak Ibu Rin yang berdiri di belakang Rin.

"First, kau tidak mengajak San ?", goda Eight.

"Tidak. Dia manajer Nine. Dan Nine sedang ada acara malam ini", jawab First tenang.

"Kau tidak berhasil membujuk Seven, Jun?", tanya Kotarou kepada Junichi (Ten).

"Dia tidak suka keramaian", jawab Junichi sambil memalingkan mukanya dari Kotarou.

"Kau juga tidak suka keramaian, kan? Kenapa kau datang?", tanya Kotarou lagi.

"Diam kau. Bukan urusanmu", jawab Junichi.

"Uwaaa~... Makanannya banyak sekali, Rin-chan membuatnya sendiri?", tanya Eight bersemangat.

"Iya. ", jawab Rin.

"Terima kasih atas undangannya hari ini", kata First dengan nada formal.

"Rin, apa kau yakin? Laki-laki itu anak SMA", tanya Ibu Rin.

"Aku guru di Morigaoka. Guru pelajaran sihir hitam. ", jawab First.

"Dia guru ? ", tanya Rin pada Kotarou dengan nada tidak percaya.

"Dengan wajah setua itu tidak mungkin dia bisa menjadi anak SMA", jawab Four.

"Oh maaf, Rin-chan tidak bilang kalau dia mengundang guru.", sahut Ibu Rin panik.

"Aku bahkan tidak tahu kalau dia guru", pikir Rin dalam hati.

Akhirnya mereka semua sudah mulai makan. Dan mereka semua pun terlihat tenang di meja makan dan tidak berisik seperti sebelumnya. Hanya Eight atau Hotarulah yang masih berisik.

"Hotaru-kun, umurmu berapa ?", tanya Ibu Rin penasaran.

"Hmm? 10 tahun mungkin", jawab Hotaru polos dengan sendok yang masih berada di mulutnya.

"Wahh~ masih kecil ya rupanya. Kau harus makan yang banyak supaya besar kalau begitu", kata Ibu Rin sambil tersenyum.

"Hai~!(iya)", jawab Hotaru riang.

Sebenarnya di antara seluruh anggota Numbers, yang paling membuat Rin penasaran adalah Hotaru atau Eight. Dia adalah anggota termuda Numbers. Kenapa dia bisa bergabung dengan Numbers? Padahal dia masih berumur 10 tahun. Hotaru-lah yang paling misterius menurut Rin.

Tiba-tiba Ibu Rin mendapat telepon dari rumah sakit tempat ibunya bekerja.

"Ah! Iya. Baik. Aku akan segera kesana", kata Ibu Rin buru-buru.

"Maaf , Rin. Hari ini pasien ibu yang biasa selalu dirawat oleh Ibu kritis mendadak. Ibu harus segera kesana. Maaf , ya..", kata Ibu Rin sedih.

"Tidak apa-apa. Aku baik-baik saja disini.", jawab Rin.

"Takuma-kun, tolong bantu jaga Rin-chan , ya..", kata Ibu Rin.

"Osu~! (Ok)", jawab Takuma sambil mengambil salad kesukaannya.

Setelah itu Ibu Rin pergi mengambil tasnya dan berlari meninggalkan rumah.

"Hati-hati di jalan, ma!", pesan Rin.

Saat Rin kembali keruangan, Rin sudah mendapati Takuma tertidur di meja makannya. Hotaru sendiri berdiri di belakangnya memasang senyum licik. Tidak ada yang mempedulikan Hotaru melakukan hal itu.

"Eh? Takuma-kun?", kata Rin bingung.

"Tenang saja. Aku cuma menyuruhnya tidur kok.", jawab Hotaru yang berdiri di belakangnya.

"Eh? Kenapa?", tanya Rin lagi.

"Aku hanya tidak suka orang asing di antara kita.", jawab Hotaru.

"Kau apakan dia?", kata Rin mulai panik.

"Tenang saja. Dia tidak apa-apa. Aku sudah memastikan Hotaru tidak berbuat macam-macam selama aku masih disini", jawab First tenang.

Kotarou sendiri mengangkat Takuma yang sedang tertidur ke sofa depan. Rin sendiri agak tenang setelah mendengar jawaban First. Rin merasa bisa percaya padanya.

"Tapi ..", kata Rin cemas.

"Itu kemampuan Eight. Memanipulasi orang kapan saja. Bahkan yang kau temui ini bukan wujud aslinya. ", kata First.

"Eh? Memanipulasi orang?", tanya Rin lagi.

"Ya. Bukan hanya itu, dia bisa berpindah dari satu tubuh ke tubuh yang lain. Hanya beberapa tubuh yang tidak bisa dia rasuki. Salah satunya adalah kau, Rin.", lanjut First.

"First benar. Ini bukan wujud asliku. Aku menggunakan tubuh anak ini. Anak ini sudah mati beberapa tahun yang lalu. Aku hanya meminjam tubuhnya saja.", kata Hotaru sambil menunjuk ke dirinya sendiri.

"Kami tahu kalau kau mengatakan Hotaru itu misterius. Bahkan sampai sekarang tidak ada satu pun dari kami yang tahu tentang wajah asli , usia asli dan bahkan gender aslinya juga kami tidak tahu", jawab Kotarou.

"Hehe. ",tawa Hotaru.

"Tapi Rin-sama tahu wajah asliku kok..", kata Hotaru semangat.

"Benarkah? Aku masih belum mengingatnya. ", kata Rin polos.

"Sudahlah. Ayo kita makan dulu", kata First mencoba mengakhiri pembicaraan.

Akhirnya mereka semua pun menghabiskan makanan malam hari itu dan pulang. Sementara, Rin masih menunggu Takuma untuk bangun dari tidurnya.

Tak lama kemudian, Takuma pun bangun dari tidurnya. Psp yang sering dibawa dan dimainkannya pun masih ditangannya.

"Oh.. Maaf.. aku ketiduran. ", kata Takuma santai.

"Iya. Tidak apa-apa. Semuanya sudah pulang.", jawab Rin.

"Kalau begitu, aku juga harus pulang. Terima kasih atas makan malamnya", kata Takuma lagi. Lalu mencoba untuk bangkit berdiri.

"Iya. Sama-sama.", kata Rin.

Takuma pun kembali kerumahnya. Dia tidak terlihat mengingat apa yang dilakukan oleh Eight padanya. Bahkan, Takuma juga tidak terlihat peduli atau susah payah memikirkannya. Rin bersyukur atas sikap cuek yang dimiliki oleh Takuma.


HanagamiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang