Setelah kejadian itu, tidak ada yang berani mengajak Rin berbicara kecuali Takuma. Kalau mereka bertemu pandang dengannya, mereka langsung memalingkan wajah. Rin sendiri penasaran dengan laki-laki itu. Laki-laki itu meninggalkan kesan misterius di dalam benak Rin. Seolah - olah Megumi dan laki-laki itu mengenalnya.
"Umm.. Takuma - kun, aku ingin pergi menemui laki-laki itu dulu.", kata Rin sambil bangkit dari tempat duduknya.
"Iya. Berhati-hatilah", jawab Takuma dengan ekspresi datar.
Rin berjalan mengelilingi sekolah. Sekolah Morigaoka sangat luas sehingga sulit untuk dijelajah semua. Murid-murid kelas satu berbeda gedung dengan murid kelas dua dan tiga.
Rin berjalan hampir sekitar 10 menit dan dia masih belum menemukan petunjuk tentang Megumi ataupun laki-laki itu.
Tak lama kemudian, dia menemukan seorang laki-laki sedang duduk bersantai di bawah pohon sambil membaca buku.
"Umm..Maaf mengganggumu... Apa kau mengenal gadis yang bernama Megumi ? Dengan angka 6 di tangannya?", tanya Rin sambil berjalan ke arahnya.
"Megumi ? Anggota ke - 6 Numbers ?", tanya laki-laki itu ragu.
"Numbers? Angka? Apa maksudmu ?", tanya Rin kembali.
"Megumi Kataoka. Gadis berambut orange dan ikat dua itu kan ?", tanya laki-laki itu lagi.
"I-iya.. apa kau tahu sesuatu tentang dia ?", tanya Rin lagi.
"Tidak banyak. Yang kutahu.. Numbers adalah sekumpulan akuma kelas atas yang sangat berbahaya disini. Sebelum mereka ke dunia manusia mereka sempat mengacaukan Neraka (dunia bawah). Dan mereka pindah kemari.. mereka sangat kuat. Hanya itu yang bisa kukatakan", jawab laki-laki itu.
"Apa yang mereka lakukan disini ?", tanya Rin lagi.
"Entahlah.. mereka datang 2 tahun lalu. Semua murid yang macam-macam dengan mereka nyaris dibunuh. 12 setan yang mengerikan", jawab laki-laki itu lagi.
"12 bel-"
"Oh.. sepertinya kau mencari tahu tentang kami. Ada urusan dengan kami ?", potong laki-laki yang bertemu dengan Rin pagi tadi.
Seketika itu juga, laki-laki yang berbicara dengan Rin langsung memasang wajah ketakutan dan kabur melihat laki-laki yang datang itu sambil berteriak "Nu-num-numbers!!!"
"Kau.. "
"Ya. Senang bertemu kembali, Rin-chan~", panggil laki-laki itu sambil memamerkan senyum nakalnya.
"Oh iya, aku masih belum memperkenalkan diriku. Namaku Kotarou Satoshi. ", lanjut laki-laki itu.
"Kotarou Satoshi-kun.. Apa kita pernah bertemu sebelumnya ?", tanya Rin penasaran.
"Panggil saja aku Five atau Kotarou saja. Aku anggota ke-lima Numbers. ", jawab Kotarou sambil menunjukkan angka 5 di belakang telapak tangan kanannya.
"Kalau kau bertanya kita pernah bertemu, Aku yakin kau pasti tidak mengingatnya. Dilihat dari reaksimu saat kita bertemu. Kita pernah bertemu.. Tapi bukan di kehidupanmu saat ini. ", lanjutnya.
"Apa maksudmu ?".
"Kau akan tahu sendiri nantinya. Kalau kuberitahu sekarang, kau tidak akan mempercayaiku, Rin-chan~. Dahh~ aku pergi dulu, ada urusan penting yang harus kuselesaikan. ", jawab Kotarou sambil melambaikan tangan pergi.
"Oh iya, sebelum itu..", langkah Kotarou berhenti dan dia mengeluarkan ponsel Rin dari kantongnya. Lalu melemparkan ponselnya kepada Rin.
"Aku sudah mencatat nomorku di ponselmu. Hubungi saja kalau perlu", lanjutnya lalu melangkah pergi dengan senyum di wajahnya.
Rin menangkap ponselnya dan memeriksa ponselnya. Benar, Nomor Kotarou sudah tercatat di ponselnya.
Rin kembali ke kelas dengan linglung. Dia masih bingung dengan Numbers dan dirinya sendiri. Semua orang menjauhi dirinya karena menganggap dia memiliki hubungan dengan Numbers.
Numbers bukan anggota rahasia yang dibentuk oleh sekolah ini. Tapi, mereka memang sudah membentuk organisasi dari awal.
Kata-kata Kotarou yang mengatakan mereka pernah bertemu masih diingat oleh Rin. Firasat Rin mengatakan kalau Kotarou memang pernah mengenalnya. Tapi, entah kapan. Rin masih belum bisa mengingatnya dengan jelas.
Setelah pelajaran ke 5 dan ke 6 berakhir semua murid pun berjalan pulang ke rumah masing-masing. Seperti biasa, Takuma menemaninya pulang. Cowok setengah malaikat yang datar dan tanpa ekspresi itu hanya tertarik dengan gamenya saja. Dia tidak pernah bilang kalau dia tertarik soal cinta.
"Jadi, bagaimana? Ada hasil ?", tanya Takuma sambil berjalan menuruni tangga.
"Entahlah. Aku ragu.. ",jawab Rin sambil tersenyum memegang ponselnya.
"Biar kutebak. Kau bertemu dengannya lalu dia memberikan nomor ponselnya padamu ,kan ?", tanya Takuma dengan nada datar.
"Ehh?! Kok kau bisa tahu? Jangan - jangan kau punya kemampuan membaca pikiran ya?", tanya Rin lagi.
"Bukan. Aku ini esper.", balas Takuma.
"Terserah saja deh", jawab Rin pasrah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hanagami
FantasyHanagami Rin, gadis yang dikatakan reinkarnasi dari Lily. Seorang gadis cantik yang merupakan adik dari dua dewa bersaudara, Hirato dan Kamito. Akan tetapi, akibat dari reinkarnasinya dia tidak mengingat apapun di kehidupan lalunya. Ini kemudian...