LXVI : - God of Heaven -

6K 412 9
                                    

"Hmm.. Inikah yang disebut Tokyo ? Kota yang besar.... Seperti yang dikatakan Mitsuki-chan", kata seorang laki-laki berambut putih dan bermata biru. Wajahnya terlihat seperti laki-laki berumur 21 tahun dan baru saja lulus kuliah. Laki-laki itu sibuk memandang indahnya Tokyo, Ibukota Jepang sambil berdiri di atas atap sebuah gedung pencakar langit di Tokyo.

Laki-laki itu hanya memakai baju kemeja berwarna biru cerah dan celana jeans. Dia terlihat sederhana dan ramah. Setelah berdiri cukup lama untuk melihat orang-orang berjalan dari atas. Laki-laki itu pun melompat turun dari atas. Anehnya, tidak seorang pun heboh atau menyadari dirinya terjun dari atas gedung pencakar langit yang tinggi itu.

Laki-laki itu pun berhasil mendarat dengan mulus setelah jatuh dari langit, Dia terlihat seperti baru saja terbang dari atas langit dan mendarat. Laki-laki itu pun mengeluarkan secarik kertas dari kantong bajunya.

"Hmm.. Morigaoka Academy. Sekolah yang menampung semua jenis ras. Sekolah yang menarik. Kurasa aku akan mengunjungi tempat itu terlebih dahulu", katanya.

Laki-laki itu memutuskan untuk pergi mengunjungi Morigaoka Academy terlebih dahulu dan berjalan ke arah stasiun yang membawanya ke Morigaoka Gakuen. Dia pun mengambil termpat duduk dekat pintu kereta. Laki-laki itu pun tersenyum sambil melihat gunung dimana sekolah Morigaoka berdiri.

Tak lama kemudian, laki-laki itu sampai di depan gerbang Morigaoka. Tanpa ragu, dia pun melangkahkan kakinya untuk masuk. Baru saja, dia menginjakkan kakinya, Rin menabrak gadis itu karena sibuk berbicara dengan Ritsu.

"Maaf", kata Rin merasa bersalah.

"Tidak apa-apa.. Hn?", laki-laki itu terlihat cukup kaget melihat Rin yang menabraknya.

"Rin ?", kata laki-laki itu lagi.

"Hmm ?", jawab Rin yang menatapnya bingung.

"Orang ini—", kata Ritsu ragu. Wajahnya mulai terlihat berhati-hati dan menarik Rin mundur.

"Kau mengenalnya Ritsu-chan ?", tanya Rin.

"Tidak. Tapi, Orang ini bukan orang biasa.. Maksudku, dia bukan setan maupun malaikat.", kata Ritsu.

"Kau tidak mengingatku, Rin ?", tanya laki-laki itu lagi.

"Menyedihkan sekali diriku ini. Bahkan adikku sendiri telah melupakanku..", kata laki-laki itu.

"Kau ?!", kata Ritsu lalu dirinya melompat mundur dan dia pun segera mengeluarkan shurikennya.

"Hirato nii-san ?", tanya Rin.

"Sepertinya kau baru saja mengingatku. Iya, Aku Hirato, Dewa Langit", jawab laki-laki itu akhirnya.

"Senang bertemu denganmu lagi, Rin", kata Hirato dengan senyum ramahnya.

Rin mengingat hal serupa pernah terjadi sebelumnya, Rin juga bertemu dengan Kamito dan menabraknya. Tapia da pertanyaan lain lagi yang muncul di kepala Rin, Apa yang dilakukan Hirato di sekolahnya ?

"Apa yang kakak lakukan di sekolah ?", tanya Rin.

"Hmm ? Kau sendiri apa yang kau lakukan disini ? Hmm.. ? Kau terlihat berbeda sekarang... ? Apa yang terjadi ?", tanya Hirato.

"Eh ? Tentu saja, bersekolah. Eh.. Emm.. Aku sudah dilahirkan kembali..", jawab Rin yang terlihat bingung menjelaskan.

"Kau bereinkarnasi ? Kamito tidak memberitahuku apapun saat terakhir kali kita bertemu. Sepertinya banyak yang berubah dari terakhir kali aku mengunjungi neraka. Mit-chan juga tidak memberikan laporannya kepadaku", gumam Hirato dengan pose berpikirnya.

"Kudengar kau akan berperang dengan Kamito. Apa itu benar ?", tanya Rin tanpa basa-basi.

"Jangan bertanya hal seperti itu disini. Kau sudah pulang sekolah kan ? Bagaimana kalau kita berbicara di tempat yang lebih tertutup saja. Hmm.. gadis ninja yang disana, boleh kupinjam temanmu sebentar ?", tanya Hirato kepada Ritsu.

"Tidak! Aku tidak akan meminjamkan Rin-chan kepadamu. Pergilah, mahluk jahat !", jawab Ritsu sambil melemparkan beberapa shuriken ke arahnya.

"Jangan bertingkah seperti itu, kau perempuan, kan ? Kalau begitu, kupinjam paksa deh ", kata Hirato sambil tersenyum dan menghindari lemparan Ritsu dengan mudah.

"Ritsu, aku ingin ikut dengannya. Banyak hal yang ingin kutanyakan padanya. Jadi, kurasa aku akan ikut dengannya", kata Rin.

"Tapi, orang ini berbahaya. Aku tidak tahu, apa yang akan dilakukannya padamu nanti", protes Ritsu sambil menarik tangan Rin.

"Tidak apa-apa. Lagipula, aku sudah memutuskan untuk tidak menjadi orang yang tidak tahu apa-apa lagi", jawab Rin.

Ritsu pun akhirnya melepas tangan Rin. Wajahnya terlihat kecewa. Dia pun memandang mereka berdua meninggalkannya di depan pintu Morigaoka. Setelah lepas dari kekecewaannya yang hanya sebentar, Ritsu pun mengejar mereka sambil berteriak , "Kalau ada apa-apa beritahu aku ya!! SMS First juga tidak apa-apa". Rin pun membalikkan badan sebentar dan tersenyum. Lalu, dia lanjut berjalan pergi dengan Hirato.

Next Chapter update in 12 February 2016

HanagamiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang